"Hai honey!" teriaknya, seketika itu semua orang berhenti melakukan aktivitas dan mencari cari siapa yang membuat kegaduhan di dalam meeting yang penting ini. "Clara?,"
"apa yang sedang ia lakukan disini?, arghh! Dia mengacaukan acara ku," ucap William dalam hati. William pun segera meminta maaf atas apa yang barusan terjadi dan ia pun segera menarik Clara untuk keluar dari ruangan.
"Apa yang sedang kau lakukan hah?! Mana Valerie?," ucapnya marah, "Ihh aku kan kangen sama kamu, masa aku gak boleh ketemu sama calon suami aku," ucap Clara manja,
"Valerie? Siapa dia? Oh i know, pasti dia cewek yang rese itu kan," lanjutnya. Tiba-tiba seorang karyawan datang menghampiri mereka dan mengatakan tentang Valerie.
"Hhh, aduh pak! Pak Will! Itu si si Valerie dibawa ke rumah sakit, kakinya berdarah banyak banget!," ucap karyawan itu sambil tersengal-sengal, William yang kaget pun segera berlari untuk melihat keadaan Valerie di rumah sakit. "Anak ceroboh itu, apa yang sedang ia perbuat," ucapnya dalam hati.***
William POV
Meeting ku berantakan gara-gara Clara yang tiba-tiba datang dan sekarang giliran Valerie yang tiba-tiba masuk rumah sakit, argh! Sial! Ini adalah hari terburuk ku.
Ku lajukan mobilku dengan kecepatan penuh, tak peduli dengan urusanku. Persetan dengan meeting, sekarang aku sungguh khawatir padanya.
Setelah sampai di rumah sakit, aku langsung berlari menuju UGD untuk melihatnya. Ku lihat dia baru selesai diobati dan keadaan nya terlihat tidak baik, muka pucat dan mata sembab tercetak jelas.
"Gimana keadaannya Dok?," tanya ku pada dokter yang mengobatinya, "Dia baik-baik saja, untung dia segera dibawa kemari. Kalau tidak, dia bisa kehilangan darah yang cukup banyak, sementara ini dia tidak diperbolehkan untuk berjalan dahulu, agar tidak terjadi pendarahan lagi," jawab dokter itu, "baik dok, terimakasih" jawabku.
Kulihat dirinya yang sedang kesulitan untuk duduk, langsung saja kubantu dia untuk duduk dan dia terlihat sedikit kaget dengan kehadiran ku. "Pak Will?," ucapnya lemah, "Ya ini saya," balasku, "kenapa bapak disini? Meeting nya bagaimana?" tanyanya, ahh anak itu dia malah memikirkan tentang meeting daripada kondisinya.
"Ya seperti yang kau lihat," jawab ku seadanya, seketika itu ia langsung menundukkan kepalanya "maaf ya pak, ini semua gara-gara saya yang tidak bisa mencegah nenek lampir itu agar tidak masuk ke ruangan bapak," ucapnya
"Nenek lampir?," tanyaku penasaran siapa yang dimaksud nenek lampir olehnya.
"Ahh itu, dia cewek yang masuk ke ruangan bapak," katanya, seketika itu tawa ku pecah ketika mengetahui bahwa nenek lampir yang dimaksud adalah Clara.
"Bapak kenapa? Kok ketawa gitu?," tanyanya kebingungan. "Ahh saya tidak kenapa napa, kenapa kamu bisa begini?", ucapku.
"Ini semua gara-gara nenek lampir itu! Dia menginjak kakiku dengan heels-nya yang kira-kira tingginya 10cm, akan ku beri dia pelajaran!," jelasnya.
Aku kaget setelah mengetahui bahwa Clara lah yang telah membuatnya menjadi seperti itu. Akan ku marahi dia, tiba-tiba seorang laki-laki datang menghampiri nya dan langsung memeluk nya dengan khawatir. "Valerie! Lo kenapa?! Apa yang sakit? Siapa yang buat lo jadi gini? Bilang ke gue biar gue habisi dia!" kata laki-laki itu kepadanya.
Seketika itu tangis Valerie pecah, ia menangis sejadi-jadinya didalam pelukan laki-laki itu, aku tak menyangka bahwa ia akan menangis seperti itu.
Aku menjadi sedikit penasaran, siapa laki laki itu? Pacarnya kah? Atau mungkin kakaknya? Ahh kenapa aku menjadi penasaran begini, lebih baik ku tinggalkan dia agar ia lebih leluasa untuk menangis. "Ehm, saya permisi keluar dulu," ucapku dan dibalas anggukan oleh laki-laki itu.
***
Rafael POV
Aku kaget bukan main, ketika seseorang menelpon ku mengatakan bahwa Valerie di rumah sakit.
Segera ku ambil kunci mobilku yang tergantung dan langsung menancapkan gas dengan kecepatan penuh. Dewa keberuntungan sedang berpihak padaku, jalanan yang lenggang membuat ku bisa mempercepat laju mobilku agar bisa sampai di rumah sakit lebih cepat.
Sesampainya di rumah sakit, aku melihat Valerie yang sedang terduduk lemah, langsung saja ku hampiri dia dan memeluk nya dengan erat.
Aku langsung saja membeberkan semua pertanyaan yang selama ini sudah ada dalam pikirkan ku sejak tadi.
Belum sempat menjawab pertanyaanku, ia langsung menangis di dalam pelukanku. Damn it! Aku langsung bersumpah akan menghabisi orang yang telah membuatnya menjadi seperti ini.
Aku tak menyadari bahwa ada orang lain di dalam ruangan ini, saking khawatir dengannya. Dia mengagetkan ku, ketika dia pamit untuk keluar. Siapakah dia? Teman sekantornya kah? Atau Bosnya? Atau jangan-jangan dia yang membuat Valerie menjadi seperti ini? Akan kucari dia nanti.
Ku perhatikan Valerie, dia sudah tidak menangis lagi seperti tadi, rupanya dia tertidur di dalam pelukanku. Ku benarkan posisinya menjadi tertidur dan terus memperhatikan nya.
***
Clara POV
Argh! Ini semua gara-gara cewek rese itu, dia membuatku malu dan menghalagi ku untuk bertemu dengan William. Kucoba untuk menelponnya berkali-kali, tetapi dia tak mengangkat telepon dari ku.
Ada apa dengannya? Sampai- sampai ia begitu kaget ketika mendengar cewek rese itu masuk rumah sakit. Atau jangan-jangan cewek rese itu SELINGKUHANNYA?! what the hell! Akan kuberi dia pelajaran karena telah merebut William dari ku!
Ku telpon orang suruhan ku agar mencari tahu siapa dia sebenarnya, darimana asalnya, dan seperti apa keluarganya.
William yang tiba-tiba saja masuk sambil menggebrak pintu mengagetkan ku yang sedang duduk duduk di ruangannya. Dia terlihat sedang tersulut emosi, langsung saja ku tanyakan apa yang terjadi padanya.
"Will, apa yang terjadi?" tanya ku, "Apa yang terjadi?! Kamu bilang APA YANG TERJADI?!" jawabnya marah, "sabar dulu Will, jangan marah marah gitu," ucap ku menenangkannya,
"kamu suruh aku sabar? Setelah apa yang kamu perbuat pada sekretaris ku?! Apa yang kamu lakukan padanya?!" ucapnya, oh jadi cewek rese itu sekretaris nya. "Aku gak ngelakuin apa-apa ke sekretaris kamu," jawab ku mengelak,
"halah, gak usah bohong kamu! Kamu nginjak kakinya dengan heels mu kan?! Kamu tau apa resiko dari perbuatan mu itu, kamu bisa buat dia mati! Udah lah aku capek sama sikapmu yang kayak gini, mending kita akhiri saja hubungan kita!," lanjutnya sambil membuang cicin pertunangan kami.
"Apa maksud kamu Will? Kamu gak bisa putusin aku kayak gini! Aku bakal bilangin ke Daddy apa yang udah kamu lakuin ke aku!," ancam ku padanya,
"aku gak peduli! Kamu bilang ke Daddy aku ga peduli, terserah kamu!" ucapnya sambil meninggalkan ku.
Aku shock bukan main, dia tidak takut dengan ancaman ku, aku langsung mencari cara agar William tidak meninggalkan ku.
Aku mencoba menangis agar William tidak meninggalkan ku, tetapi ia tetap tidak peduli dengan ku dan meninggalkan ku di ruangannya.
Usaha ku untuk mencegah William sia-sia saja, ku putuskan untuk pulang dan segera mengadukannya kepada orangtua nya.
Tbc
---1078 kata :v
Sorry pendek, udah buntu :3 vote and comment 😘- 이라
![](https://img.wattpad.com/cover/96254832-288-k119943.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
MY CEO
Romance[DON'T COPY MY STORY] Bercerita tentang CEO dan Sekretarisnya :v intinya cerita ini mainstream, jadi buat kalian yang suka baca cerita mainstream, cerita ini recommended :v Vote and Comment jangan lupa! Enjoy this story 💕 Cover by @CruelScarlet ...