12

24.3K 909 3
                                    

Sudah seminggu Valerie di rawat, akhirnya ia diperbolehkan untuk pulang. Valerie yang merasa senang langsung membereskan pakaiannya agar bisa sampai ke rumah lebih cepat.

"Cepet Raf! Gue udah ga sabar nih," teriak Valerie pada Rafael yang sedang membereskan pakainnya, "sabar kenapa sih," balas Rafael.

"Ihh, cepetan!," rengek Valerie. "Iya iya, ayo kita pulang," ucap Rafael sambil memberikan tangannya agar Valerie bisa memegangnya.

                           ***
Valerie POV

Ahh rasanya sudah lama sekali aku tak kembali ke apartemen, aku sangat merindukan kasur ku yang empuk itu

Ahh enaknya, langsung kubaringkan tubuhku ke kasur berukuran queen size ku itu setelah sampai di apartemen.

"Ish dasar curut, bantuin bawain barang kek malah tiduran kayak gitu," ucap Rafael sirik, "Sirik banget sih lo, kan gue lagi kangen kangenan sama kasur gue. Ga ngertiin banget si," balas ku

Rafael yang mendengar ucapan ku pun langsung melengos pergi. Ku putuskan untuk pergi ke dapur untuk mengecek apakah ada bahan makanan yang bisa kita makan untuk makan malam nanti.

Ku buka kulkas dan hanya mendapati telur dan daging cincang. Ku beralih untuk melihat ke almari dapurku dan hanya ada mie instan yang tersisa.

Hmm telur, daging cincang, dan mie instan? Akan ku buat mie instan carbonara saja, kelihatannya enak.

Langsung saja aku mulai memasak, aroma mie instan carbonara ku menyeruak ke seluruh ruangan. "Hmm, lagi masak apa?," tanya Rafael yang tiba-tiba datang.

"Mie carbonara," jawab ku. Rafael pun hanya mangut mangut dan langsung pergi meninggalkan ku di dapur.

"Mie carbonara sudah siap!," teriak ku sambil membawa dua piring mie carbonara untukku dan Rafael. Ku lihat Rafael yang sedang tidur tiduran di sofa, kelihatannya ia sangat capek.

"Nih makan, cuma ada sisa ini di kulkas," kataku sambil menyodorkan satu piring untukknya, "makasih" ucapnya.

Setelah selesai makan malam, ku putuskan untuk menyiapkan berkas berkas untuk bekerja besok. Karena, sudah satu minggu ini aku ijin tidak bekerja.

Bagaimana keadaan pak Will yang aku tinggal cuti? Apakah ia kerepotan mengurus semuanya? Ahh kenapa aku menjadi kepikiran begini, lebih baik ku bereskan semua berkas berkas ini.

                            ***

Hari ini hari pertamaku masuk kerja lagi, semua karyawan menyambutku. Kenapa mereka membuat ini semua? Apakah mereka kangen padaku? Aku jadi kegeeran sendiri dengan sikap mereka semua.

"Valerie, selamat sudah balik bekerja lagi" ucap salah satu karyawan kepadaku, "ahh, terimakasih" ucapku tersipu malu.

Ku teruskan jalan menuju ruanganku, tiba-tiba Lala datang mengasih kabar bahwa William sudah beberapa hari tidak masuk dan semua pekerjaan menjadi berantakan.

Ku rogoh tasku untuk mencari suatu benda dan akhirnya aku mendapatkan benda yang kuinginkan. Telepon. Ku langsung mencari kontak William dan mencoba untuk menelponnya, tetapi tidak ada jawaban darinya.

Kucoba berkali-kali untuk menelponnya tetapi hasilnya tetap sama, hanya ada suara operator yang mengatakan bahwa nomernya tidak aktif.

Langsung saja ku handle semua pekerjaannya, persetan dengan William yang entah kemana perginya, sekarang aku hanya tertuju ke pekerjaan yang sudah menumpuk ini.

Ahh sial! Hari pertamaku masuk kerja malah dihadapi dengan masalah seperti ini, sepertinya hari ini aku bakal lembur hingga pagi.

Aku mengerti sekarang, mengapa semua karyawan menyambutku dengan sangat senang, pasti mereka berharap padaku untuk menyelesaikan semua masalah ini

MY CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang