Hayy 👋👋
Apa kabar semuanya? aku balik lagi, setelah sekian lama menghilang😂😂 Akhirnya aku bisa ngelanjutin ni cerita, maaf banget buat readers sekalian yang udah rela nunggu kelanjutan cerita ini 😢 dan makasih juga buat semuanya yang masih setia sama cerita ini 😆Semoga suka sama chapter kali ini, kalau ada typo atau ada yang ga nyambung bisa kasih tau 😊
Jangan lupa buat vote and comment 😉 tengkyuu 😘😘
Purwokerto, 19 Maret 2018
- 이라
____________________________
Tin Tin Tin
Aku tergelonjak kaget akibat bunyi klakson mobil tersebut,
Sialan!
Ku lihat si pemilik mobil menurunkan kaca mobilnya sambil memperlihatkan gigi nya yang tersusun rapih.
"Ayo masuk." ucap nya santai tanpa dosa
Aku menatapnya jengkel dan memutuskan untuk masuk ke dalam mobilnya. Ku tutup pintu mobilnya cukup keras, sehingga membuatnya kaget.
Mampus!
"Sialan lo! Mau buat gue kena serangan jantung apa gimana?" omel nya
"Maaf sebelum nya, bapak Rafael Nadal yang terhormat, sepertinya bapak duluan yang mengagetkan saya." balas ku enteng
Aku langsung menarik seat belt ku untuk ku kenakan,
Ia segera menjalankan mobilnya, ku dengar ia sedang mengumpat kecil sembari menjalankan mobilnya.
"Ya, Apa kau sedang menyumpahi ku?" tanya ku
"Ya! Aku sedang menyumpahi mu, kenapa?" balasnya
"Ya! Berani sekali kau menyumpahi ku? Aku ini lebih tua dari mu, berani sekali menyumpahi ku. Dasar tidak sopan!" ucap ku sambil melotot
"Cih, lebih tua apanya. Cuma beda 5 menit doang." desisnya yang masih bisa ku dengar
***
"Ahh, aku capek banget." ucap ku saat memasuki apartemen
"Ya, lo kenapa sih?" tanyanya
"Hah? Aku kenapa?" tanya ku bingung
"Tumben banget, lo ngomong pakai aku-kamu,"
Aku menggaruk tengkuk ku yang tak gatal, "Ck, perasaan lo aja kali."
"Udah ah, gue mau mandi. Jangan lupa kunci pintunya kalau keluar!" perintah ku
"Ahh, apa ini cuma perasaan gue aja?" tanya Rafael pada dirinya sendiri
"Ck, tapi nggak mungkin. Pasti ada apa-apa, jadi gaya bahasanya berubah." ucapnya meyakinkan
"Ahh, entah lah!" ucap Rafael sambil mengacak-acak rambutnya dan keluar dari apartemen ku.
Aku tersenyum tipis saat melihatnya keluar dari apartemen ku,
Ck, dasar kekanakan.
Aku segera menutup pintu kamar ku dan bergegas mandi.
Kring Kring Kring
Huh? Telpon masuk kah? Ahh, tapi aku belum selesai mandi lagi.
Kring Kring Kring
Handphone ku terus berbunyi, membuat ku tak enak dengan sang penelpon. Sepertinya telpon penting, aku segera memakai baju handuk dan membiarkan rambut ku yang masih basah.
![](https://img.wattpad.com/cover/96254832-288-k119943.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
MY CEO
Romance[DON'T COPY MY STORY] Bercerita tentang CEO dan Sekretarisnya :v intinya cerita ini mainstream, jadi buat kalian yang suka baca cerita mainstream, cerita ini recommended :v Vote and Comment jangan lupa! Enjoy this story 💕 Cover by @CruelScarlet ...