[16] Getting Closer

3.2K 632 67
                                    

Buruan balik. Jemput Alya di rumah gue!

Azura mengirimkan pesan barusan pada Langit. Dia tidak bisa lagi berlama-lama menjaga Alya karena omanya sudah menyuruhnya untuk segera pulang.

Selang beberapa detik balasan dari Langit muncul di layar ponselnya.

Ini gue otw ke rumah lo

Azura tak membalasnya lagi dan memilih untuk menunggu Langit sambil membaca chat dari teman-temannya di grup kelas yang kebanyakan isinya tidak berfaedah sama sekali. Terutama chat dari Tito. Si biang rusuh di kelasnya.

"Mom!" Alya mendekat ke arah Azura dengan wajah yang terlihat bad mood.

"Kenapa?" tanya Azura tanpa mengalihkan pandangannya dari layar ponsel.

"Kok tadi kita malah pulang sih mom? Harusnya kan tante Nafwa yang pergi." Alya mengerucutkan bibirnya dengan pipi yang sedikit mengembung.

"Kan Nafwa pacarnya Langit, ya kali gue ngusir dia."

"Tapi aku nggak suka sama tante Nafwa." Azura tak menggubris ucapan anaknya. "Mom ...."

"Berisik Alya!" Azura berdiri dan meraih tas sekolahnya yang ia letakan di atas meja. "Bentar lagi Langit datang, lo tungguin dia di sini dan jangan kemana-mana!"

"Mommy mau kemana?" Alya ikut berdiri dan mengekor Azura keluar rumah.

"Gue mau balik duluan, lo tunggu aja di sini oke!" Azura menggiring Alya agar kembali masuk ke dalam rumahnya setelah itu dia menutup pintunya rapat-rapat.

Setelah itu Azura segera menyetop taksi dan bergegas pulang ke rumah orang tuanya. Azura hanya bisa berdoa semoga tidak ada yang mengomelinya karena pulang terlalu larut.

Saat Azura sampai, Jam yang melingkar di tangannya sudah menunjukan angka delapan kurang beberapa menit.

Azura harus bersiap-siap mendapatkan introgasi dari omanya.

"Yaampun Azura kemana aja kamu jam segini baru pulang? Nggak baik loh anak cewek hobi keluyuran kaya gitu." Ibu Manda yang pertama kali melihat kedatangan Azura. Sekarang semua anggota keluarganya sudah menoleh ke arahnya. Termasuk ayahnya yang sejak tadi hanya fokus ke layar ponselnya.

"Aku habis nugas Ma," jawab Azura sebal. Bisa-bisanya wanita licik itu berkata seperti tadi, padahal anaknya sendirilah yang hobi keluyuran.

"Sini duduk Ra!" Omanya berseru pelan sambil menepuk-nepuk sofa di sebelahnya.

Mau tidak mau Azura bergerak ke sana lalu duduk di samping omanya dan sekarang Azura baru menyadari kehadiran sosok asing di sebelah Manda.

Dia adalah Andri.

"Hai Ra!" Merasa diperhatikan, Andri tersenyum kecil pada Azura.

"Lo masih inget sama Andri kan Ra?" ujar Manda.

"Inget kok." Tampaknya Manda agak sedikit kecewa mendengarnya.

"Oma, Azura ke kamar dulu ya? Mau mandi." pamit Azura merasa tidak nyaman berada di tengah-tengah keluarganya.

Setelah mendapat anggukan dari sang oma, Azura langsung melesat pergi.

Ia tidak sadar kalau pandangan Andri sejak tadi terus mengekornya. Lelaki itu seperti memiliki maksud lain terhadap Azura.

***

Paginya Azura berangkat ke sekolah lebih awal dari biasanya. Hal itu ia lakukan untuk menghindari interaksi apapun dengan keluarganya. Ia bahkan melewatkan sarapan dengan dalih kalau dia buru-buru, tapi Sialnya Manda malah memaksa untuk mengantarnya.

Aozora [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang