Luka

2.7K 142 0
                                    

Karamel turun dari motor ninja hitam milik Kennaldy. Kini tiba saatnya didepan rumah Anna. Karamel langsung turun dari motor itu.

"Karamel lo baik - baik aja kan?" tanya Kennaldy ragu karena melihat wajah gadis itu sangat pucat dengan mata yang berkaca - kaca

"Hah?"

"Lo---"

"Em.. Ken, gue masuk duluan ya. Makasih untuk hari ini."

Karamel berlari sekuat tenaga masuk ke dalam rumahnya dan berlari menuju kamar.

Anna yang baru saja ingin keluar rumah menjadi kaget seketika melihat Karamel yang memaksa menerobos masuk ke dalam rumah.

"KARAMEL! KAMU KENAPA?" teriak Anna

Duar.

Karamel menutup pintu kamarnya dengan kasar. Tangisnya pecah, sedari tadi ia menahan agar air matanya tidak terjatuh. Namun, kini ia tak bisa lagi menahannya.

Emosi mulai meluap di benak gadis itu.

"Ter.nyata.mama.pergi.karna.punya.keluarga.baru." rintih Karamel

"KENAPA MAMA LAKUIN ITU?!"

"KENAPA MAMA TEGA SAMA KARA?"

"APA SALAH KARAMEL MA?"

"APA???"

"KENAPA MAMA TEGA NINGGALIN KARAMEL!!!!!"

"KARAMELLL BENCI MAMA!!

" AAAAAHHHHHHHH!!!!!!"

Karamel melempar semua barang - barang dikamarnya. Membanting lampu belajar, membanting foto keluarga yang selama ini sangat ia jaga,  mengacak semua benda yang ada dikamarnya.

Karamel menatap dirinya didepan cermin. Kacau! Sungguh kacau. Tidak ada lagi senyum manis dari Karamel. Tidak ada lipstik yang menempel. Tidak ada bedak yang mempercantik dirinya.

Wajahnya pucat. Matanya menyiratkan dendam. Nafasnya memburu, tangannya mengepal kuat menahan emosi.

"KENAPA HARUS GUE????!!!"

"KENAPA HARUS GUEEEE?!!!!"

"KENAPA HARUS MAMA!!!!!!"

BUKK!!

Karamel meninju cermin dihadapannya, mengakibatkan keretakan di cermin itu. Darah mengalir deras dari jari - jari Karamel. Sakit ditangannya tidak sebanding dengan sakit dihatinya.

Karamel mendudukkan dirinya di sudut tembok kamarnya, melipat lututnya dan meringkuk sambil menyembunyikan wajahnya.

"Kalau Karamel bisa milih. Karamel ngga mau dilahirin didunia ini. BUAT APA KARAMEL HIDUP KALAU NGGA ADA YANG SAYANG KARAMEL."

Karamel memukul - mukul tubuhnya sendiri, ia seperti hilang ditinggal jiwanya. Karamel merancau dengan kata -  kata yang menyakitkan dirinya sendiri.

Karamel mau mati!

Karamel mau pergi dari sini.

Mama jahat sama Karamel.

Ga ada yang peduli sama Karamel.

Karamel berdiri dari duduknya, gadis itu mencari benda tajam yang mungkin bisa melukai dirinya. Karamel tersenyum ketika melihat pecahan kaca yang berserakan akibat ulahnya.

Karamel menggoreskan pecahan kaca di nadinya. Tangannya gemetar ketika darah mengalir cukup lancar dari kulitnya.

Karamel tersenyum lemah menatap hasil kerjanya dan hendak berjalan menuju kamar mandi. Namun, karena langkahnya yang lemah Karamel terjatuh dan kepalanya terbentur pada sudut meja rias miliknya.

"Mungkin Papa, Mama, dan tante Anna bahagia bisa liat aku pergi." Gumam Karamel tersenyum

Karamel [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang