Penyelamat

2.2K 99 0
                                        


Sudah tiga hari sejak kejadian di UKS, Karamel tidak lagi berani untuk menyapa Kennaldy. Gadis itu memilih diam dan menghindar jika berhadapan dengan Kdipipinya

PUKUL 21.00 WIB.

Sejak tadi sore Karamel memilih untuk berada di luar rumah, tujuannya adalah mencari udara segar dan menghilangkan sedikit penat dihatinya. Karena hari mulai malam Karamel memutuskan untuk pulang dan menunggu transportasi yang bisa membawanya sampai dirumah.

Sudah 15 menit menunggu dipinggir jalan, tapi tak satupun kendaraan umum yang lewat. Hal itu sungguh membuat Karamel gelisah, apalagi sejak tadi Karamel merasa seperti ada seseorang yang sedang mengintainya di belakang.

“Halo, Neng. Dari tadi abang lihat sendirian aja, mending sama abang aja yuk.” Ucap seorang laki – laki yang berusaha mendekati Karamel

“Jangan kurang ajar! Saya bisa teriak.”

“Teriak aja, Neng. Lagian dijalan ini tuh sepi, jarang ada yang lewat sini.” Ucap lelaki itu sambil mencolek Karamel

“JANGAN SENTUH SAYA! TOLONG..TOLONG.” teriak Karamel menepis kasar tangan lelaki itu

Karamel berlari menyusuri jalan, mecari pertolongan. Hatinya semakin takut karena laki – laki itu terus saja mengejar Karamel.

“TOLONG!! SIAPA PUN TOLONGIN GUE!!”

Karamel menghentikan langkahnya karena ia melihat sebuah motor ninja berwarna hitam berhenti didepan Karamel, lelaki itu mematikan mesin motornya lalu membuka helm yang dikenakannya.

“KEN! TOLONGIN GUE.”

Bukk

Kennlady menghantam lelaki berpenampilan seperti preman yang mengejar Karamel sejak tadi.

“Lo ngga usah sok jadi pahlawan! Ini bukan urusan lo. NGGA USAH IKUT CAMPUR.” Ucap laki –laki itu pada Kennaldy

“DIA PACAR GUE! JADI, LO GA USAH MACEM – MACEM SAMA DIA.”

Bukk

Satu pukulan Kennaldy lakukan lagi di perut laki – laki itu, membuatnya meringis kesakitan dan pergi dari tempat kejadian.

“Awas lo!” ucap laki – laki itu, seperti mengancam Kennaldy

Kenapa Ken bilang kalau gue pacarnya? – Batin Karamel

Kennaldy menatap Karamel yang ketakutan. “Lo gapapa?”

“Gue—gue takut.” Ucap Karamel menangis

“Eh, jangan nangis dong. Nanti gue disangka ngapa ngapain lo lagi. Udah, udah.” Kennaldy menepuk pundak Karamel mencoba untuk menenangkan gadis itu

“Gue mau pulang, lo mau anterin gue kan?” tanya Karamel dengan air mata yang mengalir dipipinya

“Gue anterin lo pulang, tapi lo harus berhenti nangis.” ucap Kennaldy sambil menghapus air mata Karamel menggunakan jari nya

Kennaldy menaiki motornya dan mengulurkan tangan untuk membantu Karamel menaiki motor ninjanya. Motor pun melaju dengan kecepatan rata rata menuju rumah Anna.


Jangan lupa vomment ya❤❤

Karamel [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang