Pesta

2.2K 110 2
                                    

Hanya Karamel dan Kennaldy  yang belum sampai di rumah Jessica. Teman, sahabat, bahkan tamu undangan Jessica semuanya sudah hadir tepat waktu.

Agatha juga datang ke party Jessica menggunakan dress berwarna merah muda 15 cm diatas lutut yang super ketat memperlihatkan lekuk tubuhnya. Ia juga menggunakan high heels yang semakin menyempurnakan penampilannya malam ini. Rambutnya disanggul modern memperlihatkan lehernya yang jenjang. Membuat para lelaki tak henti berdecak kagum menatap Agatha.

Kennaldy dan Karamel sampai di rumah Jessica, keduanya lagsung menuju ke arah party. Kennaldy mendekap mesra pundak gadis itu. Karamel tidak menolak mendapat perlakuan itu.

Keduanya dengan santai berjalan menghampiri Jessica dkk. Mengucapkan selamat dan memberi sebuah kado yang sudah mereka siapkan.

"Happy Birthday to you. Wish you all the best. Semoga apa yang lo inginkan tercapai." ucap Karamel sembari memberi kotak hadiah untuk Jessica "Ini kado buat lo. Semoga suka."

"Gue pasti suka. Thanks ya." sahut Jessica memeluk dan mencium pipi Karamel

"Ini buat lo Jess. Semoga suka. HBD ya, semoga ga jomblo lagi." ucap Kennaldy

"Kaya lo ngga jomblo aja! Mirror plis" balas Jessica

"Gue mah otw jadian." jawab Kennaldy santai

"Jadian sama siapa?" tanya Karamel dengan wajah polos, rasanya saat itu juga Kennaldy ingin memakan wajah gadis itu. Tapi tak mungkin cinta nya lebih besar dari kecemburuannya pada Karamel.

Plis cepet peka yah -_- Batin Kennaldy

"Sama kamu lah. Sama siapa lagi?"

"Ngaco!"

"Plis jangan bawa masalah rumah tangga di depan jomblo ya." ucap Jessica memutar kedua bola matanya malas

Karamel dan Kennaldy hanya tertawa dibuatnya.

"Yang lain mana?" tanya Karamel

"Tuh. Lagi foto - foto sama Agatha." ucap Jessica sembari mengangkat dagu seraya menunjukkan letak mereka

"Oh."

"Kalian mau gabung?" tanya Jessica

"Ngga usah. Kita mau berduaan aja. Kita kesana aja yukk?" jawab Kennaldy cepat

"Okey. Gue nyambut tamu yang lain dulu ya. Kalian silahakan menikmati hidangannya."

"Siap, Jess.”

***

Acara pun segera di mulai. Kue ulang tahun super besar serta lilin berjumlah 17 sudah siap didepan Jessica yang setia ditemani Jason disampingnya, mereka  terlihat sangat bahagia.

"Jason sama Jessica keliatan deket banget ya" bisik Karamel pada Andien dan Shyaha

"Gue udah curiga dari seminggu yang lalu."

"Curiga kenapa?"

"Jason sama Jessica selalu berangkat dan balik bareng setiap sekolah."

"Wah. Tanda tanya nih."

Acara tiup lilin dan potong kue sudah selesai. Kue pertama diberikan Jessica pada sahabat – sahabatnya dan untuk Jason. Terdengar riuh dan sorakan dari teman – teman Jessica tentang kedekatan Jessica yang memberikan sepotong cake untuk Jason.

Mendadak lampu diseluruh ruangan tiba – tiba mati, hal itu membuat heboh seluruh isi ruangan. Namun, ketika muncul suara petikan gitar , entah mengapa suasana ruangan menjadi hening seketika.

Jason naik ke atas panggung dan menyanyikan sebuah lagu dari Payung Teduh yang berjudul Untuk Perempuan Yang Sedang Di Pelukan diiringi dengan gitar yang ia mainkan.

"Lagu ini saya persembahkan untuk gadis kecil saya yang sedang berbahagia hari ini. Semoga kamu semakin dewasa, bisa menentukan baik dan buruk, dan--- makin sayang sama aku." ucap Jason diatas panggung setelah mengakhiri lagunya

Alunan gitar pun terhenti. Para tamu menghadiahi tepuk tangan atas penampilan Jason. Ada yang iri, senang, kagum, dan terpesona dengan keberanian Jason yang menyatakan perasaannya untuk Jessica.

Pesta sudah usai setelah persembahan yang Jason berikan. Namun, kebiasaan para remaja yaitu ketika waktunya pulang bukan langsung pulang melainkan nongkrong kesana kemari terlebih dahulu.

Kennaldy segera mengajak Karamel pulang karena waktu sudah menunjukkan pukul 9 malam.

"Kara."

"Hm?."

Karamel masih fokus menatap sebagian remaja yang masih asik berjoget ria menikmati alunan musik DJ yang menggema.

"Udah malem. Balik yuk."

"Males ah."

"Kenapa?"

"Masih mau disini.” Rengek Karamel
Entah bisikan setan dari mana. Karamel berani menyandarkan kepalanya di pundak Kennaldy.

"Angin malem ga baik buat kesehatan. Gue ga mau lo sakit."

"Makasih udah peduli."

Tanpa lo sadar. Gue selalu peduli setiap saat apa pun yang lo rasain - Batin Kennaldy

"Ken. Kamu kenapa sih deket - deket sama jalang ini terus?" tanya Agatha
Agatha datang mengganggu. Bahkan ia berani merangkul mesra Kennaldy dihadapan Karamel.

Karamel juga tak mau kalah. Jika dari kemarin ia sudah sabar menghadapi vampire ini. Maka malam ini dan seterus nya tidak akan.

"Lepasin gue!" Kennaldy melepas rangkulan Agatha dengan kasar “Tolong jaga omongan lo ya!!”

"Ngapain lo kesini?" tanya Karamel dingin

"Gue mau ambil pacar gue lah!" jawab Agatha membela diri

"Ck! Pacar? Pacar kata lo? Dia aja ogah deket deket sama lo." Ucap Karamel meninggi dan mulai terbawa emosi

"Mau aja lo kadalin sama buaya kaya dia!" tunjuk Agatha pada Kennaldy

"Kalo Ken pacar lo ngga mungkin dia jemput gue dan nemenin gue disini." ceplos Karamel

Mampus! Ken pasti ge-er. Kenapa mulut gue ngga bisa ngerem sih?! Kampreett. Batin Karamel panik

"Ikut gue!" Karamel menarik Agatha ke halaman belakang rumah Jessica

"GUE MINTA SAMA LO JANGAN PERNAH GANGGU HIDUP GUE! JANGAN PERNAH!"

"KENAPA? HAH? LO TAKUT?! GUE NGGA AKAN BERHENTI BUAT GANGGU LO!"

"Kenapa? Hah. Gue tau sebenarnya hidup lo ngga bahagia. Iya kan? Buktinya. Lo selalu rebut apa pun yang gue punya. Apa pun yang gue punya lo selalu mau. Kenapa? Karna lo ngga bisa milikin yang gue punya. Iya kan?! Bahkan mungkin hidup lo lebih rapuh dibanding gue!" sentak Karamel

"Kata siapa? Hidup gue bahagia. Hidup lo yang hancur. Orang tua aja lo ngga tau. Tinggal sama tante tapi tante lo ngga anggep lo ada. Deket sama Ken tapi cuma karna kasihan. Simpati sih sebenernya. Ckck." Cerocos Agatha sambil tertawa meremehkan Karamel

"Kasihan? Ken deket sama gue tulus kok." gumam Karamel menunduk

“Sok polos banget sih lo. Lagian ngapain juga Ken suka sama lo? Dia itu cuma---ka.si.an liat cewe serapuh lo. Mungkin sekarang lo bisa bahagia dan seneng seneng sama dia, tapi setelah itu. Dia bakal pergi. Ninggalin lo sendirian."

"Gue ngga percaya sama lo!"

"Terserah lo mau percaya atau ngga. Itu bukan urusan gue. Yang penting gue udah kasi tau lo. So, jangan baper jadi cewe." Agatha tersenyum kecut
Lalu pergi meninggalkan Karamel.

Ini yang Karamel takuti dari dulu, takut kalau saja ia mendengar pernyataan bahwa seseorang mendekatinya hanya karena rasa kasihan.

Jangan lupa vomment ya❤❤

Karamel [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang