Kennaldy pov
Saat gue berjalan di koridor SMA Bhakti Dharma. Pandangan gue terhenti pada seorang gadis cantik.
Gue ga pernah liat dia sebelum nya. Sepertinya dia murid baru dan sedang mencari ruangan Kepala Sekolah. Tanpa basa basi gue langsung kasih tau dimana letak ruangan itu.
"Kalau nyari Ruang Kepala Sekolah tinggal lurus terus belok kanan."
Tanpa menatap ataupun tersenyum gadis itu langsung pergi gitu aja dari hadapan gue tanpa bilang terimakasih atau ucapan apa pun.
"Gila! Sombong banget. Jangankan bilang makasih, noleh ke gue aja ngga." gerutu-nya
Kennaldy.
Laki - laki tampan yang memiliki tubuh tinggi, rambut yang berjambul, alis tebal, hidung mancung, dan bibir yang sexy.
Kennaldy adalah anak dari pewaris tahta meskipun begitu, ia tidak menjadi orang yang sombong. Ia tetap merendah dan dekat dengan semua orang.
Seorang guru yang terkenal killer memasuki kelas XI Ipa 2. Seketika kelas yang ricuh menjadi hening.
"Selamat pagi."
"Pagi buuuuu." ucap semua murid dikelas
"Hari ini kita kedatangan murid baru. Dia pindahan dari London. Silahkan masuk."
Setelah dipersilahkan masuk murid baru itu muncul dari balik pintu. Berdiri didepan kelas dan langsung memperkenalkan diri.
"Perkenalkan saya Karamel, pindahan dari London." ucap Karamel masih dalam wajah datar
"Kenapa pindah kesini? Mau cari jodoh ya?"
"Ama abang aja neng."
"Nomer hp nya berapa?"
"Hidungnya mancung banget.. Bagi - bagi dongg"
"Mata nya bagus ada kilauan coklatnya. Buat abang boleh ga?"
"Nanti pulang bareng sama aku yukk." celetuk para kaum lelaki yang kini menatap berbinar kearah Karamel
Whatt?!!! Mereka fikir hidung bisa dibagi - bagi?! Dan dia fikir bola mata bisa dipindah - pindah? Resek banget sih! - Batin Karamel
"Sudah sudah.. Kenalannya dilanjut nanti. Karamel silahkan duduk di bangku kosong." ucap Bu Rika, guru fisika yang terkenal killer
Karamel melanjutkan langkahnya ke bangku kosong dan duduk bersebelahan dengan seorang gadis disana.
"Hai. Gue Andien." ucap Andien tersenyum sembari mengulurkan tangan ke arah Karamel
"Karamel." ucap Karamel membalas uluran tangan Andien
Lagi lagi Andien tersenyum manis walaupun Karamel tetap memasang wajah datar.
Tengg... Tengg
Bel istirahat berbunyi. Tiba waktunya para murid mengisi energi untuk tubuhnya.
Murid murid berhamburan keluar kelas. Berbeda dengan Karamel, ia masih fokus pada buku pelajaran fisika.
"Hai.. Kenalin gue Jason. Cowok tertampan di sekolah ini." Seorang lelaki mengulurkan tangannya kepada Karamel dan duduk sembarangan diatas meja Karamel
"Dih! Boong. Yang paling ganteng disini itu gue. Kenalin gue Andra."
Dua manusia itu menghampiri meja milik Karamel. Bukannya meladeni pria itu, Karamel justru semakin fokus dengan buku fisika yang sedang ia baca.
"Heh! Dasar cowok BUAYA. Minggir!"
"Apaan sih.. Ganggu aja lo!" kesal Jason
Andien menghampiri meja Karamel.
Baru saja ditinggal beberapa menit ke toilet ternyata Karamel sudah mampu menarik perhatian beberapa kaum pria untuk mendekatinya.
"Ke kantin yukk." ajak Andien
"Ayang beb, laper mau kekantin? Ayoo" ucap Andra dengan puppy eyes nya
"Ih. Jijik banget. Gue kesini mau ngajak Karamel, bukan lo! Ayo ke kantin."
Andien menarik tangan Karamel menuju ke kantin dan memesan makanan.
"Bu saya pesan bakso nya satu sama es jeruk satu. Lo mau apa?"
"Samaain aja."
Pelayan pun pergi untuk meyiapkan makanan. Andien dan Karamel memilih untuk duduk dipojok kantin, tempat favorit Andien saat jam istirahat.
"Haiiii...." ucap Jessica dan Syasha serempak menghampiri meja Karamel dan Andien.
"Oiya, kenalin gue Jessica." Ucapnya, tersenyum menatap Karamel
"Gue Syasha. Semoga kita bisa temenan ya."
"Gue Karamel." Karamel berusaha sedikit menarik kedua sudut bibirnya ketika menatap Jessica dan Syasha.
"Jutek banget sihh." gumam Jessica yang masih terdengar sangat jelas
"Hustt.. Ga boleh gitu." ucap Andien
"Karamel, jangan sungkan sama kita ya. Anggap aja kita udah temenan lama." ucap Syasha bijak
"Iya."
Asal kalian tau.
Karamel tidak suka akan keramaian. Ia lebih nyaman menyendiri dan hidup sendiri. Ia merasa risih bila banyak orang mendekatinya.
Bukannya sombong atau apa. Tapi, Karamel merasa jika di zaman ini tidak ada satu pun orang yang benar benar tulus.
"Toilet dimana?" tanya Karamel
"Lurus aja terus belok kanan abis itu ke kiri lo jalan lagi ke dalem nah, di sebelah kiri itu toilet cowok. Yang sebelah kanan toilet cewek."
Karamel menggaruk tengkuknya yang tak gatal, bingung dengan apa yang dikatakan Jessica.
"Mau gue anter?" tawar Andien
"Gue sendiri aja."
Karamel pergi meninggalkan Andien, Jessica, dan Syasha begitu saja.
"Karamel aneh."
"Jutek."
"Mysterious."
Begitu pandangan ketiganya mengenai hari pertama Karamel masuk sekolah ini.
Jangan lupa vomment ya❤❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Karamel [Completed]
Fiksi RemajaKeluh kesah yang mungkin di alami Karamel juga mungkin di alami oleh remaja seusia kalian. Seorang anak yang hanya ingin memiliki bahagia. Tapi begitu sulit untuk diraih. Seorang anak yang hanya minta diperhatikan justru malah diacuhkan. Seorang ana...