Kalah cantik

2.3K 108 0
                                    

Malam ini adalah acara Party di rumah Jessica.

Karamel sudah siap dengan gaun berwarna putih selutut dan high heels berwarna senada tak lupa ia memakai jam tangan berwarna hitam dan membawa tas kecil berwarna senada dengan jam tangan miliknya. Make up senatural mungkin menghiasi wajah Karamel, rambutnya ia biarkan tergerai rapih.

Kennaldy sedang bersiap di depan cermin sembari meneliti apa ada yang kurang dari penampilannya. Kemeja berwarna hitam serta setelan jas dan celana panjang berwarna putih sudah dikenakannya. Ia merapihkan jambul kebanggaannya yang dirasa sudah cukup sempura.

Kennaldy mengambil ponsel nya diatas nakas, berencana mengirim pesan singkat untuk Karamel.

Kennaldy : Udah siap?

Karamel : Siap apa?

Jujur, Karamel sengaja membalas seperti itu pada Kennaldy. Ia ingin tau bagaimana reaksi Kennaldy nanti.

Kennaldy : Siap dilamar sama aku ;)

Karamel : Paan sih

Karamel menggigit bibir. Terkekeh geli karena balasan pesan dari Kennaldy, tapi sebisa mungkin ia tak mau termakan oleh rayuan laki – laki itu.

Kennaldy : Aku ke rumah kamu ya

Karamel : Oke.

Kennaldy berpamitan pada kedua orang tuanya untuk pergi ke pesta Jessica bersama Karamel.

“Ayah, Bunda. Ken pamit ya mau ke acaranya Jessica, dia ulang tahun soalnya.” ucap Kennaldy sambil berlari kecil menuruni tangga menuju ruang tamu

“Kamu pergi sama Karamel?” tanya Bunda menghentikan aktivatsnya yang sedang menonton TV bersama suaminya

“Iya, Bun. Sama pujaan hati perginya.”

“Em, kamu nih. Bisa aja gombalnya.” kata Ayah sambil memukul pelan pundak Kennaldy

“Bisa dong, Yah. Oiya, Yah. Ken boleh pinjem mobil ga?”

“Boleh atau tidak ya?”

“Pliss, Yah.”

“Iya iya, boleh deh. Tapi jangan ngebut ya.”

“Makasih ya, Ayah Bunda. Ken berangkat dulu.”

“Hati – hati.”

“Siapp” Kennaldy memberi hormat kepada kedua orang tuanya seraya membungkukkan badannya lalu tersenyum dan menghilang dari balik pintu

Kennaldy berhenti di depan rumah Anna, menunggu kedatangan Karamel. Tak berapa lama menunggu gadis itu muncul juga.

Kennaldy terpana melihat Karamel. Tak biasanya ia begitu memperhatikan penampilannya. Kali ini Karamel terlihat sangat berbeda dari biasanya, dengan gaun dan sedikit make up membuat Karamel lebih anggun dan cantik---menurut Kennaldy

"Lo siapa?" tanya Kennaldy berlaga linglung, tidak mengenali sosok gadis dihadapannya

"Ih! Lo ga kenal gue?!" tanya Karamel bertolak pinggang menatap Kennaldy

"Sorry gue ga kenal. Lo siapa ya? Sepupunya Karamel? Cantik banget sih." Ucap Kennaldy terkekeh

"Gue Karamel."

"Serius? Lo Karamel?” tanya Kennaldy membulatkan matanya

"Ih! Tau ah gue ga jadi pergi deh. Males." Karamel menghentakan kaki lalu berbalik badan hendak melenggang pergi, karena kesal dengan tingkah laki – laki itu

Tanpa sadar Kennaldy menarik pergelangan tangan Karamel. Hal itu sangat membuat Karamel kaget dan kehilangan keseimbangan tubuhnya.

Damn! Karamel berada tepat di dada bidang milik Kennaldy. Kini tidak ada jarak antara tubuh mereka, Karamel hanyut dalam pelukan hangat Kennaldy.
Bahkan Karamel bisa mendengar detak jantung lelaki itu, yang terdengar memburu dan berdegup sangat cepat.

"Gitu aja baper! Ga asik ih." canda Kennaldy

Karamel mendongak menatap wajah Kennaldy. Lelaki itu memang lebih tinggi dibanding dengan Karamel. Kennaldy tersenyum manis membalas tatapan mata itu.

"Nyaman banget ya nyender di dada gue. Hm?" Kennaldy menaik turunkan kedua alisnya sembari menggoda Karamel

"Dih! Gue heran deh sama lo. Kenapa sih jadi orang tuh PD banget. Ck!" gerutu Karamel sembari memukul pelan dada bidang milik Kennaldy dan sedikit memundurkan langkahnya

“Tapi kamu sayang kan?”

“Mulai kan! Ngaco, ga jelas. Udah ah, mending berangkat dari pada telat.” Ucap Karamel gelagapan

“Cie, salting tuh.”

“Berangkat sekarang atau ga ja--“

“Iya ratu, iya berangkat sekarang.” Ucap Kennaldy mulai gemas dengan tingkah Karamel

"Ayo."

Kennaldy membukakan pintu mobil untuk Karamel, namun langkah gadis itu terhenti ketika ia mengingat sesuatu.

"Motornya mana?"

"Naik mobil aja." jawab Kennaldy

"Kenapa?"

"Biar princess aku ngga kedinginan." jawabnya santai  “Oh. Oh. Gue tau, lo pasti mau naik motor biar bisa deket deket sama gue kan? Biar bisa peluk peluk manja sama gue. Iya kan? Gue tau kok.”

“Ih! Tau ah, semerdeka lo aja deh.”

Karamel masuk ke dalam mobil dan menutup pintu dengan paksa karena Kennaldy terus saja menggodanya, sampai akhirnya mobil melaju dengan kecepatan rata – rata menuju rumah Jessica.

Malam ini Kennaldy sangat berbeda. Perlakuannya sangat manis, bahkan ia begitu memperhatikan hal kecil yang dilakukan Karamel.

“Kara.”

“Hm?”

“Kamu cantik malam ini.”

“Gombal.”

“Aku serius. Coba sekarang kamu lihat langit.”

Karamel menatap langit malam dari balik kaca mobil sesuai dengan perintah Kennaldy.

“Apa yang harus gue liat? Orang ga ada apa apa kok.”

“Masa sih? Ga ada apa apa, bintang atau bulan juga ga ada?” tanya Kennaldy menatap Karamel sekilas lalu kembali fokus menyetir

Karamel menggerutu tidak jelas karena kesal dengan Kennaldy yang terlalu bertele – tele menurutnya “Ga ada, Kennaldy! Ga ada apa pun disana. Lagian emang kenapa sih?”

“Berarti bener dugaan aku kalau bulan dan seluruh bintang itu malu karena kalah cantik sama kamu, makanya mereka lebih milih menghilang dibanding dia kalah sama aura kecantikan kamu dan--- satu lagi, aku bener – bener kagum malam ini sama kamu.” Ucap Kennaldy mengedipkan sebelah matanya menatap Karamel

Blush! Karamel hanya diam menatap lurus ke langit, entah mengapa jantungnya kembali berdebar sangat kencang. Tanpa Karamel sadari bahwa kedua sudut bibirnya melengkung mengukir seulas senyuman disana. Kennaldy yang sadar akan senyuman Karamel hanya tersenyum dan menatap lembut gadis itu.

Jangan lupa vomment ya❤❤

Karamel [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang