Agatha

2.3K 96 0
                                        

Kejadian saat Karamel dan Agatha masih setia bersama hingga kini mereka seperti bermusuhan dan memendam satu sama lain.

Sejak kecil Karamel dan Agatha beteman dekat sangat dekat. Bahkan mereka bukan seperti sahabat tapi melebihi itu. Karamel menganggap bahwa Agatha adalah saudara kembarnya karena mereka selalu melakukan kebiasaan bersama.

Seiring berjalannya waktu mereka menjalani kehidupan bersama mulai dari Tk, bahkan sampai SMA keduanya menempuh jalur pendidikan yang sama.

Karamel menceritakan semua keluh kesah dan masalah yang ia miliki begitupun sebaliknya. Mereka berdua selalu bertukar cerita setiap harinya. Mulai dari soal pakaian, hoby baru, impian, imajinasi, cerita tentang hal – hal gila dan lucu, juga cerita tentang sebuah rasa. Rasa yang mulai muncul di hati.

Bercanda, tidur, makan, minum, jajan di sekolah, pulang sekolah, mengerjakan tugas mereka lakukan bersama disaat suka maupun duka.

Semakin hari mereka sangat dekat, bahkan tak jarang keduanya menyukai hal yang sama. Saat itu keduanya duduk di bangku kelas 3 SMP. Karamel menyukai Randy dan Agatha tau akan perasaan itu.

Entah mengapa setelah Karamel mengungkapkan perasaannya, ia merasa bahwa Agatha mulai menjauh, apalagi ketika Karamel telah resmi menjadi kekasih Randy, Agatha bukan lagi Agatha yang Karamel kenal dulu.

Bahkan sikap nya mulai berubah.
Agatha tidak lagi menghampiri Karamel.
Agatha mulai mencari teman baru.
Agatha meninggalkan Karamel.
Agatha tidak peduli pada Karamel.
Agatha meninggalkan Karamel di pinggir jalan tengah malam demi pergi bersama teman baru.

Agatha tidak menyapa Karamel lagi.
Agatha mulai bicara kasar.
Agatha hanya datang ketika butuh.
Dan masih banyak perubahan sikap Agatha yang benar - benar membuat Karamel kecewa.

Karamel berencana menunggu Agatha di sebuah restoran yang biasa menjadi tempat tongkrong Agatha dan teman – teman barunya, ia harus meminta penjelasan pada Agatha.

“Agatha?” panggil Karamel

Agatha menoleh dan menarik pergelangan tangan Karamel sedikit menjauh dari kerumunan teman – teman baru nya Agatha.

“Lo apaan sih?! Ngapain lo kesini?”

“Harusnya gue yang nanya. Lo kenapa?”

“Mau ngomong apa? Gue ga punya waktu banyak.”

“Lo kenapa menghindar dari gue?”

Agatha memutar bola matanya malas “Menurut lo?”

“Gue ga tau lah! Lo ga cerita apa – apa sama gue, lo pergi gitu aja.”

“Gue bosen sama lo!” sentak Agatha

Karamel terkekeh pelan “Apa lo bilang? Bosen?”

“Iya, gue bosen. Lagian disini gue punya temen baru yang lebih asik dibanding lo.”

“Maksud lo apa sih? Gue ga paham.”

“Ga usah sok polos! Udah deh, mending sekarang lo pergi, pergi yang jauh biar gue ga ketemu lo lagi karena gue benci liat lo. Ngerti?”

“Gue ga ngerti lagi, Tha. Lo lebih milih mereka dibanding gue sahabat lo.”

“Iya, gue milih mereka dibanding lo!”

Kalau ditanya, bagaimana rasanya diusir sama sahabat sendiri? Lebih sakit dari rasanya putus cinta, apalagi kalau sahabatanya dari kecil. Dijauhi tanpa ada alasan yang jelas dan dia lebih memilih yang baru, memang yang lama pasti akan terlupakan dan yang baru pasti menjadi kebanggaan.

Karamel terus mencari tau alasan mengapa Agatha memperlakukannya seperti itu. Sampai akhirnya, ia mendengar sebuah percakapan di halaman belakang sekolah.

“Gue suka sama lo, Ran.”

“Lo gila ya? Lo kan sahabatnya Karamel. Lo tau kan kalau gue---“

“Gue tau! Gue tau kalau kalian udah jadian. Tapi, gue suka sama lo, Ran.”

“Sorry, Tha. Gue ga bisa, gue sayang Karamel. Mending kita sahabatan aja. Lagian Karamel juga kangen sama lo. Dia sedih gara – gara lo ngejauhin dia.”

“GUE SUKA SAMA LO! KALAU GUE GA BISA MILIKIN LO, KARAMEL JUGA GA BOLEH MILIKIN LO. GUE BENCI SAMA KARAMEL DAN SAMPAI KAPAN PUN, GUE GA AKAN PERNAH MAU KENAL DIA LAGI.”

“AGATHA! HARUSNYA LO SADAR, KARAMEL ITU ORANG BAIK.”

“KALAU DIA ORANG BAIK BERARTI DIA RELA LEPASIN LO BUAT GUE. IYA KAN?!”

“Kenapa jadi gue?”

“Karena lo punya rasa sama Karamel. DAN GUE BENCI ITU.”

Bukk

Agatha mendorong tubuh Randy dengan kasar dan berlalu pergi meninggalkan lelaki itu yang meringis akibat tersungkur ditanah.

“Jadi itu alasan lo! Lo suka ‘juga’ sama Randy?” gumam Karamel yang berada beberapa meter dari tempat kejadian itu.

Kalau harus memilih sahabat atau kekasih? Aku pasti akan memilih sahabat dan melepaskan kekasih karena sahabat sangat sulit dicari, apalagi dijaman sekarang. Tapi sepertinya dendam itu terlalu dalam dan sangat sulit untuk memperbaikinya...

Karamel mengambil ponsel didalam tas jinjing miliknya lalu mengirim pesan pada Agatha.

Karamel : Gue mau ngomong sama lo

Agatha : Silahkan

Karamel : Gue maunya langsung

Agatha : Ribet!

Karamel : Kalo ga mau juga gpp

Agatha : Besok, Caffe Cemara jam 3.

Keesokan harinya. Karamel menunggu di Caffe yang sudah di janjikan Agatha, sudah dua jam menunggu tapi Agatha sama sekali belum muncul. Tiba – tiba ponsel nya bergetar menandakan notivikasi sebuah pesan masuk.

Agatha : Gue ga dateng

Begitu pesan singkat dari Agatha ketika sudah dua jam lebih Karamel menunggu. Hatinya sungguh sakit dengan perlakuan Agatha, tangannya mengepal menahan amarah.

"Ngeselin banget nih orang. Kalo ga bisa dateng harusnya bilang dari awal. Jadi gue ga perlu nungguin kaya gini. Buang – buang waktu aja!”

Semenjak kejadian itu Karamel dan Agatha sama sekali tidak pernah tegur sapa. Jika bertemu keduanya hanya diam. Membuang muka. Dan berlaga tidak pernah mengenal satu sama lain.

Gue fikir..Sahabat itu nyata.Sahabat itu ada.Tapi ternyata itu Hoax.Setelah gue kasih semuanya ke lo, ternyata lo cuma bohongin gue dan cuma manfaatin gue.Awalnya aja manis tapi akhirnya pait pait juga...Semoga lo sadar sama apa yang lo lakuin itu.

Ini adalah awal cerita Agatha dan Karamel kenapa mereka saling membenci satu sama lain..Semoga penjelasan tentang Agatha ga terlambat yaa.

Jangan lupa vomment ya❤❤

Karamel [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang