Sudah satu bulan Karamel tertidur pulas di rumah sakit dan semenjak Kennaldy tau jika Karamel sakit, ia tidak pernah absen untuk menjenguk Karamel.
Sebelum berangkat dan sehabis pulang sekolah Kennaldy selalu menjenguk Karamel. Membawa setangkai mawar untuk gadis itu.
Andien, Shyasha, Jessica, Andra dan Jason kerap kali ikut bersama Kennaldy untuk menjenguk Karamel.
Seperti sore ini, Anna memberi kabar bahwa ia ada meeting bersama klien dari Jerman. Alhasil, Anna menitipkan Karamel pada Kennaldy. Ia dengan senang hati menerima bantuan dari Anna.
Sehabis pulang sekolah kedua sahabatnya serta Andien, Jessica dan Shyasha juga ikut bersama Kennaldy.
Kennaldy mengetuk pintu lalu masuk kedalam ruangan Karamel diikuti sahabat - sahabatnya, ia menaruh setangkai mawar disamping brankar Karamel.
"Sore cantik tidur terus nih. Kapan bangunnya? Badannya ga pegel tuh tiduran terus. Pasti pegel kan? Makanya bangun dong.. Jangan tidur terus." ucap Kennaldy tersenyum kecut
"Haii.. Karamel gimana kondisi lo? Cepet sembuh ya. Kita semua kangen sama lo."
"Semoga cepet sembuh ya."
"Aminnn." jawab mereka serempak
Semua berdiri mengelilingi brankar milik Karamel, menatap iba setiap inchi tubuh Karamel yang terlilit perban.
Terjadi pergerakan kecil pada jari - jari Karamel seperti mengisyaratkan bahwa gadis itu akan sadar.
Seketika Kennaldy langsung mendekat dan menggenggam erat tangan gadis itu.
"Kamu sadar? Kamu udah sadar? Kamu denger aku kan?" ucap Kennaldy sedikit tersenyum senang
"Ra---ran---dy." ucap Karamel serak dan lemah
Shit!
Kennaldy sedikit mengendurkan genggaman nya. Hatinya mencelos ketika Karamel menyebut nama lelaki lain tepat dihadapannya.
"Dokter!!! Susterrrrr!!!!" teriak Jason
"Ada apa?" tanya Dokter
"Karamel sadar, Dok."
"Sebaiknya kalian keluar sebentar biar kami periksa Karamel."
Semunya keluar dari ruangan Karamel dan menunggu diruang tunggu.
"Akhirnya Karamel sadar."
"Terimakasih Tuhan."
"Semoga ga terjadi apa - apa sama Karamel."
Randy? Siapa dia? - Batin Kennaldy
Pintu kamar Karamel terbuka menampilkan sosok Dokter dan suster disana.
"Gimana keadaan Karamel, Dok?" tanya Kennaldy khawatir
"Apa anda yang bernama Randy?" tanya Dokter
"Memangnya kenapa, Dok?"
“Sedari tadi Karamel selalu menyebut nama itu."
"Tapi keadaan Karamel mulai membaik kan, Dok?" tanya Jessica
"Saat ini kondisinya mulai membaik. Dan mungkin kehadiran Randy akan membantu kesehatan Karamel menjadi lebih baik."
"Baik, Dok."
"Terimakasih."
Kennaldy menjauh dari kamar inap Karamel. Ia mengambil ponsel disaku celananya dan memanggil seseorang dari sana.
"Tante. Karamel udah sadar. Dan dia menyebut nama Randy. Sebaiknya Randy datang menjenguk Karamel agar kondisinya semakin pulih."
"Randy? Oke tante akan telfon Randy sekarang. Thank you Ken."
"Sama - sama tan."
Gue bukan siapa - siapa lo.
So, gue ga berhak untuk berharap lebih sama lo.
Dan gue ga berhak untuk memiliki lo seutuhnya.
Mungkin ini waktunya gue mundur.
Semoga dengan ini hidup lo lebih bahagia.
Gue sayang lo. K.A.R.A.M.E.L
Aku menyayangimu, sangat. Tapi kamu melakukan penolakan secara halus untukku, akan ku terima bila itu membuatmu bahagia dan bisa terus tersenyum bersamanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Karamel [Completed]
Teen FictionKeluh kesah yang mungkin di alami Karamel juga mungkin di alami oleh remaja seusia kalian. Seorang anak yang hanya ingin memiliki bahagia. Tapi begitu sulit untuk diraih. Seorang anak yang hanya minta diperhatikan justru malah diacuhkan. Seorang ana...