"Karamel?" gumam Kennaldy
Saat Kennaldy ingin menancap gas pada motornya untuk pergi ke sekolah. Karamel keluar dari rumahnya lalu mengunci pintu dan melangkah tanpa menatap Kennaldy. Karamel hendak berjalan kedepan komplek untuk mencari angkutan umun.
Ide brilliant muncul dibenak Kennaldy. Ia menaruh kembali motornya di bagasi lalu berjalan beberapa langkah dibelakang Karamel mengikuti gadis itu. Tanpa sepengetahuan Karamel.
Kaya ada yang ngikutin gue. Tapi siapa ya? - batin Karamel
Saat Karamel ingin menoleh kebelakang. Suara klakson angkutan umum terdengar ditelinga Karamel.
"Neng.. Ayo naikk.." ucap sang supir
Karamel pun naik dan duduk di pojok sebelah kiri angkot. Karamel sedikit merapikan bajunya yang berantakan.
"Mas.. Naik mas.. Udah mau jalan nih."
Seorang laki - laki duduk disamping Karamel.Tatapannya kaku ketika melihat laki laki yang duduk disampingnya.
Karamel beralih mengambil ponsel disaku roknya dan lebih memfokuskan pandangan ke ponsel milik nya. Ia tak mau jika hati nya terluka lagi dan sampai terbawa suasana saat bersama Kennaldy.
"Depan kiri ya bang." ucap Karamel karena gedung sekolahnya sudah mulai terlihat
"Siap neng."
Setelah mobil berhenti. Karamel turun diikuti oleh Kennaldy.
"Ini uangnya, bang." ucap Karamel sembari menyerahkan satu lembar uang 50 ribuan.
"Yah si eneng mah. Saya ngga ada kembaliannya ini kan masih pagi saya juga baru narik." Keluh sang supir
"Biar dia saya yang bayar." ucap Kennaldy menyerahkan uang 20 ribuan
"Nah gini dong uang pas. Makasi ya mas neng."
Angkutan umum pun berlalu dari hadapan keduanya. Kennaldy kembali menatap Karamel.
"Nanti uangnya gue ganti." ucap Karamel tanpa menatap Kennaldy dan berjalan begitu saja
Kennaldy menarik nafas lelah. Ia tak bisa menjauhi Karamel lagi, ia merindukan Karamel. Ia berjanji akan berjuang untuk bersama kembali dengan gadis itu.
Kennaldy terus mengikuti langkah kaki gadis itu. Kennaldy mengerutkan keningnya saat melihat Karamel tidak berjalan mengarah ke kelas melainkan menuju taman sekolah.
"Ngapain Karamel kesana?"
Kennaldy menatap lurus ke arah gadis itu. Rahangnya mengeras ketika melihat Karamel menghampiri lelaki lain di taman sekolah. Kennaldy mengepal tangannya menahan emosi.
"Kevinnnnnn" teriak Karamel berlari dan duduk di samping lelaki itu
"Hai. Lama lo!! Gue sampe lumutan nungguin lo."
"Sorry. Ngga lagi deh." ucap Karamel nyengir kuda
Kevin. Lelaki kelas XI IPS 2. Seminggu lalu, lelaki itu tidak sengaja bertemu dengan Karamel ditaman ini. Pada saat itu mereka sama - sama galau karena kehilangan pasangan.
Hanya mereka berdua yang tau. Bahkan sahabat Karamel tidak mengetahui bahwa gadis itu tengah dekat dengan Kevin.
"Gimana kabar lo?" tanya Kevin
"Ya gini gini aja. Kalo lo? Udah move on?” tanya Karamel dan Kevin hanya mengangkat bahunya acuh
"Move on dong. Banyak cewe cantik diluar sana. Jangan fikirin satu cewe."

KAMU SEDANG MEMBACA
Karamel [Completed]
Novela JuvenilKeluh kesah yang mungkin di alami Karamel juga mungkin di alami oleh remaja seusia kalian. Seorang anak yang hanya ingin memiliki bahagia. Tapi begitu sulit untuk diraih. Seorang anak yang hanya minta diperhatikan justru malah diacuhkan. Seorang ana...