Mama atau Bunda

2.8K 133 2
                                    

Sore ini Amel sudah dipulangkan dari rumah sakit. Bukan karena tidak mampu akan biaya pengobatannya tapi  karena Amel tidak suka dengan rumah sakit dan mulai merindukan Bundanya.

5 jam yang lalu Amel terus merengek untuk pulang bertemu sang Bunda. Karamel dan Kennaldy sungguh tak tega melihat Amel yang terus - menerus menangis.

Alhasil, kini Kennaldy dan Karamel berada di depan rumah Amel setelah anak itu menunjukkan arah jalan menuju pulang kerumahnya. Keduanya akan menceritakan semuanya kepada orang tua Amel.

Ketiganya sampai disebuah rumah yang sangat sederhana, Amel berkata bahwa itu adalah rumahnya.

Kennaldy mengetuk pintu dan berusaha menetralkan detak jantungnya. Entah bagaimana respon orang tua Amel nanti ketika tau bahwa anaknya mengalami kecelakaan.

Pintu terbuka dan menampilkan sosok wanita berambut hitam pekat dengan ekspresi marah menahan emosi.

MAMA! - Batin Karamel

"AMEL?!"

"Bunda." Amel menangis menatap

Hatinya hancur ketika tau ternyata Bunda yang Amel ceritakan tadi adalah Mama yang selama sepuluh tahun menghilang dari kehidupan Karamel.

"Amel? Kamu kemana aja sih, Bunda hampir mati nyariin kamu. Kenapa kaki kamu? Kalian apakan anak saya? JAWAB!"

Bahkan Mama sama sekali ga inget aku? -  Batin Karamel

"Amel kecelakaan Tante." Jawab Kennaldy, merasa bersalah

"Kenapa bisa? Lebih baik kalian masuk dulu."

Kennaldy menaruh Amel disoffa, sedari tadi Kennaldy menggendong Amel karena kondisi kaki yang belum memungkinkan untuk berjalan.

Kennaldy menceritakan semuanya dari awal hingga akhir kejadian nya bersama Amel.

"Tante tenang aja. Saya akan tanggung jawab atas kesalahan saya. Saya janji, Tan."

"Itu terserah kamu. Yang penting Amel masih selamat."

"Kalau gitu kita pamit ya TAN.TE." akhirnya Karamel angkat bicara setelah sedari tadi ia hanya bungkam dan menunduk

"Oiya ini nomer telfon saya. Kalo Amel ada apa - apa kabari saya, tan."

"Oh iya pasti."

"Maaf Tan.. Nama tante siapa ya? Em.. Maaf kalau saya lancang."

"Nama tante Shyila."

Kenapa namanya sama kayak nama belakang Karamel ya? Em.. Mungkin cuma perasaan gue aja kali ya. - Batin Kennaldy heran

Sungguh, Karamel tidak habis fikir. Mengapa tuhan mempertemukannya kembali?

Tubuhnya sangat bergetar menahan perasaan sedih, kecewa, bahagia, hatinya sungguh campur aduk saat ini.

Ingin sekali menangis ketika ingat bahwa Shyila tidak mengingat Karamel sama sekali, mungkin karena fisik Karamel yang tidak sama seperti dulu, sepuluh tahun lalu.

Aku rindu, tapi hati ini terlalu sakit untuk mengakui itu. Kamu pergi lalu muncul, tanpa izin di hatiku.

Karamel [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang