Baik

2.2K 84 3
                                    

Sore ini Karamel berdiam diri di gazebo halaman rumah Anna sembari memandang dalam ke arah kolam renang.

Tadi, saat ia berbelanja gadis itu bertemu dengan Shyila.
Shyila adalah Mama Karamel. Entah mengapa Tuhan mempertemukan kembali mereka berdua. Apa karena kebetulan? Tapi, mungkin tidak ada kebetulan di dunia ini.

Flashback on

Karamel menatap keranjang belanjaannya dengan fokus, meneliti satu persatu barang – barang agar tidak ada yang terlupa. Karamel tersenyum ketika ia merasa semuanya sudah lengkap, dengan langkah pasti, gadis itu menuju kasir.

Saat di kasir hendak membayar semua belanjaan. Karamel melihat sang Mama berdiam diri persis di belakang gadis itu. Karamel menatap seorang wanita yang sedang mengantri dibelakangnya.

"Karamel?" tanya Shyila

"Mama?" gumam Karamel kaget.

“Total belanjaannya seratus delapan puluh lim—“

Karamel mengambil dua lembar uang seratus ribu dan menyerahkan uang itu.

“Ini mbak, kembaliannya ambil aja.” Sekat Karamel

Ia langsung membayar belanjaan dan berlari kencang keluar dari supermarket itu, menghiraukan teriakan Shyila yang terus memanggil namanya.

Flashback off

"Ngga ada yang sayang sama gue. Semuanya pada pergi ninggalin gue. Semuanya pergi. SEMUANYA PERGI!!!!" teriak Karamel

“Siapa yang pergi? Aku ga pergi kok, aku disini jagain kamu.” Ucap seorang laki – laki dibelakang Karamel

“Ken? Kamu ngapain disini?”

Lelaki itu adalah Kennaldy, ia khawatir dengan kepergian Karamel tadi. Tujuaannya datang adalah untuk melihat gadis itu dalam keadaan baik – baik saja.

“Tadi aku denger suara teriakan kamu dari luar, aku khawatir sama kamu.” Ucap Kennaldy menangkup pipi Karamel

“Aku ketemu Mama.” gumam Karamel pelan

“Bagus dong, terus gimana? Mama kamu mana?” tanya Kennaldy melihat sekelilingnya

Karamel menarik nafas jengah “Aku pergi, aku ga mau ketemu Mama. Aku belum siap, Ken.”

“Sebenci apa pun kamu, kamu harus bisa memaafkan semuanya. Ini jalan dari Tuhan untuk kamu. Walau bagaimana pun karena dia kamu ada di bumi. Kalau ga ada Mama kamu, mungkin sekarang kamu ga bisa ngeliat orang setampan dan sekeren aku.” Ucap Kennaldy terkekeh

Karamel tertawa mendengar kalimat terakhir dari Kennaldy “Dih! Geer banget.”

Aku seneng bisa bikin kamu ketawa, Karamel. – Batin Kennaldy

Keesokan harinya

Sekarang berita bahwa Kennaldy dan Karamel berpacaran sudah tersebar seantero sekolah.

Saat motor Kennaldy melaju memasuki lahan parkir, seluruh murid menghentikan segala aktivitasnya.
Pandangan mereka tertuju pada dua insan yang saling menebar kemesraan satu sama lain.

Karamel turun dari motor ninja milik Kennaldy. Hendak melepas helm yang di kenakannya. Namun, niatnya terhalangi. Kennaldy lebih dulu melepas helm itu dari kepala Karamel dengan lembut dan penuh kasih sayang.

"Makasih." ucap Karamel tersenyum tulus

"Sama - sama sayang." Balas Kennaldy mengacak puncak rambut Karamel

Karamel [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang