Minggu pagi. Minggu ceria. Itulah yang diharapkan gadis cantik ini. Sesuai janjinya dengan sahabat - sahabat nya 3 hari yang lalu.
Flashback on.
"Gue ngga mau tau. Lo harus berubah."
"Yap. Ngga boleh jutek, jangan mudah putus asa, dan harus semangat"
"Dan inget. Disini. Lo ngga sendiri. Ada kita sahabat lo yang kapanpun siap ngebantu lo. Apapun. Masalahnya."
"Iyaa.. Gue inget. Makasih ya kalian udah baik banget sama gue."
Jessica, Shyasha, Andien, dan Karamel berpelukan. Menikmati waktu kebersamaan mereka.
Flashback off
Hari ini Karamel sudah siap untuk jogging. Pakaian serta sepatu untuk lari sudah ia kenakan. Sekarang saat nya untuk menguncir rambut. Karamel memutuskan untuk menguncir rambutnya menjadi kuncir satu, kuncir kuda.
Karamel menggunakan liptint dibibirnya agar tidak terlalu kering. Dan tidak memakai make up lainnya. Hal itu membuat Karamel terlihat cantik natural.
Setelah dirasa beres. Ia keluar rumah, mengunci pintu, dan hendak mulai berlari kecil.
"Karamel." teriak Jullia karena Karamel yang mulai menjauh. Jullia berlari kecil mengejar Karamel.
"Tante? Tante mau jogging juga?" tanya Karamel ketika melihat Jullia menggunakan kaos berwarna abu abu dan celana trening serta handuk yang menggantung dilehernya
"Iya nih. Udah lama ga jogging. Kamu juga mau jogging?" tanya Jullia antusias
"Iya, Tan. Sekalian mau nyari udara seger." Jawab Karamel tersenyum
"Ya udah kalau gitu bareng aja. Dari pada sendirian. Kamu ngga keberatan kan kalau jogging bareng tante?"
"Ngga lah, Tan. Justru Karamel seneng banget ada temen buat jogging."
Mereka pun mulai berlari kecil keliling komplek. Menikmati udara sambil bercanda ria. Dan mengenal lebih dekat satu sama lain. Langkahnya terhenti ketika Jullia teringat sesuatu.
"Karamel." ucap Jullia menghentikan langkah kakinya
"Kenapa, tan? Tante capek ya? Biar Karamel beliin minum ya?" tanya gadis itu hendak membeli minum namun Jullia menghalangi
"Jangan. Ngga usah. Tante ngga haus kok. Tante cuma lupa sesuatu."
Karamel mengernyitkan keningnya "Apaa?"
"Tante lupa belanja. Kamu mau kan temenin tante belanja sayuran buat makan pagi ini?" tanya Jullia
Karamel terkekeh pelan "Karamel kira tante kenapa? Kalau itu Karamel mau kok temenin tante."
"Serius?"
"Serius, Tan. Ya udah ayo, tante mau belanja dimana?"
“Di Mang Udin aja, biasanya jam segini dia ada diujung komplek. Ayo kita kesana.” ucap Jullia merangkul pundak Karamel
***
Sampai di depan pintu rumah Kennaldy. Jullia membeli banyak bahan – bahan makanan untuk keperluan dapur. Alhasil Karamel ikut membawa setengah belanjaan itu. Karena tak mungkin jika Jullia membawa belanjaan sendirian.
"Karamel makasi ya udah bantu, Tante."
"Sama - sama tante. Karamel juga seneng bantuin tante."
"Em. Gimana kalau kamu ikut sarapan dirumah tante?" tawar Jullia
Kalau gue ikut sarapan disini. Otomatis gue bakal ketemu Ken. Gue belum siap ketemu dia. Mending ngga usah dulu deh. - batin Karamel
Aku semakin yakin jika diantara Karamel dan Ken terjadi sesuatu. Buktinya Karamel terlihat ragu untuk masuk ke dalam rumah ini. Bagaimanapun caranya aku harus bujuk Karamel masuk rumah ini biar bisa ketemu Ken- batin Jullia
KAMU SEDANG MEMBACA
Karamel [Completed]
Teen FictionKeluh kesah yang mungkin di alami Karamel juga mungkin di alami oleh remaja seusia kalian. Seorang anak yang hanya ingin memiliki bahagia. Tapi begitu sulit untuk diraih. Seorang anak yang hanya minta diperhatikan justru malah diacuhkan. Seorang ana...