Putus?

2.1K 100 0
                                        

Karamel berlari ke toilet untuk membersihkan kotoran di bajunya. Karamel menatap cermin dengan kesal. Bau yang menyengat ditambah banyak minyak melekat dibajunya. Penampilannya sangat kacau hari ini.

"Ngga mungkin gue balik ke kelas dengan keadaan gue kaya gini.” ucap Karamel menggerutu

Karamel mengambil ponsel di saku rok abu - abunya. Gadis itu membuka aplikasi chat dan mengirim pesan singkat untuk Andien.

Karamel : Andien tolongin gue ya.

Andien : Lo dimana? Baik - baik aja kan?

Karamel : Gue di toilet. Tolong bawa tas gue ke sini ya. Gue mau balik.

Andien : Gue jalan ke sana. Tunggu ya.

Tanpa menunggu lama. Akhirnya Andien datang juga. Sesuai janjinya ia membawa tas yang berisi buku - buku Karamel.

"Ya ampun. Kara, baju lo kotor parah." ucap Andien menatap iba Karamel

Karamel mendengus pelan "Makanya gue mau pulang aja."

"Iya gue tau. Tapi lo mau pulang naik apa? Ngga mungkin lo balik dalam keadaan kaya gini."

"Udah. Itu mah gampang." Jawab Karamel sesantai mungkin

"Lo ngga bawa jaket?"

Karamel menggeleng "Ga bawa."

Karamel membenarkan sedikit rambutnya yang berantakan. Berusaha membersihkan bajunya dengan air, meskipun ia tau itu mustahil dan tidak bisa menghilangkan noda dibaju nya.

"Kara?" panggil Andien ragu

"Apa?"

"Gue telfon Ken ya. Biar dia anter lo." Usul Andien memelas

"Ngga usah Din, gue bisa balik sendiri. Lagian juga ngga mungkin dia mau anterin gue."

"Loh? Tapi dia masih pacar lo."

"Andien, tolong ijinin gue ke guru piket ya.” Sahut Karamel berusaha mengalihkan pembicaraan

"Nanti gue ijinin lo”

"Sip. Kalau gitu gue balik ya. Thanks udah anterin tas gue."

“Ati ati, kalau ada apa apa kabarin gue ya.” Pinta Andien yang mendapat anggukan dari Karamel

Karamel berjalan dikoridor sekolah, tatapannya menyendu. Fikirannya terus saja beragumen tentang Kennaldy.

"Kenapa lo tega Ken?" gumam Karamel menunduk menatap sepasang sepatunya

"Tega kenapa?" tanya seseorang dibelakang Karamel

Laki - laki itu selalu datang tiba - tiba. Ia muncul dari balik punggung Karamel, memberi jaket untuknya.

"Ini jaket aku. Kamu pake ya." Ucap Kennaldy lembut

"Baju gue kotor. Nanti jaket lo bau." ucap Karamel membuang muka enggan menatap Kennaldy

Kennaldy memakaikan jaket nya di pundak Karamel. Membuat hati gadis itu mencelos. Karamel hendak melepas jaket yang kini membalut pundaknya namun tangan Kennaldy menghalangi.

"Jangan dilepas. Pake aja. Aku anter kamu pulang sekarang."

"Ga per—“

"Ngga ada penolakan." Sekat Kennaldy menggandeng tangan Karamel

Karamel bingung dengan sikap kennaldy, Lelaki itu selalu saja mengacak acak hati Karamel. Karamel hanya menunduk, bingung dengan hati dan fikirannya.

Karamel [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang