Rencana

2.7K 127 0
                                    

Sudah satu minggu Karamel tidak masuk sekolah tanpa kabar. Sudah satu minggu pula Agatha mencoba untuk mendekati Kennaldy. Hal ini membuat Kennaldy uring - uringan sendiri tak jelas.

"Ken.. Temenin aku ke kantin dong." ucap Agatha manja

"Sama Andien aja." ucap Kennaldy datar

"Andien udah pergi duluan. Aku ditinggalin."

Satu minggu sudah Karamel menghilang dan selama itu juga Agatha selalu mengambil kesempatan dalam kesempitan untuk semakin dekat dengan teman - teman Kennaldy dan Andien.

"Ya udah. Lo ke kantin sendiri aja. Gue yakin lo tau kan arah jalan ke kantin."

Ih. Nyebelin banget sih! Kenapa Ken jadi cuek ke gue?! - Batin Agatha

"Jadi kamu tega nyuruh aku sendiri ke kantin. Aku takut kalo nanti ada yang godain aku."

"Mereka ga akan goda lo. Kalo lo ga mancing mereka."

Yap. Memang benar, banyak kaum lelaki yang mendekati Agatha mulai dari kelas 11 dan 12 bahkan kelas 10 juga sangat banyak yang minta diperhatikan olehnya.

Tubuhnya yang tinggi, rambut panjang yang sedikit pirang, bola mata yang indah membuat Agatha selalu dipuja kaum lelaki.

Make up dan lipstik merah yang sedikit tebal menambah kesan dewasa untuk Agatha. Rok 10 CM diatas lutut serta baju seragam putih ketat selalu menghiasi tubuh Agatha saat sekolah.

Agatha memeluk erat tubuh Kennaldy. Membuat Kennaldy membulatkan matanya kaget, Kennaldy mencoba untuk melepaskan pelukan itu. Bukannya terlepas tetapi pelukan itu justru semakin erat.

"Agatha! Apaan sih?! Ini tuh disekolah. Lo gila ya?"

Kennaldy melepas pelukan itu dengan kasar, menghempaskan kedua tangan Agatha dan membuat Agatha meringis kesakitan.

"Aww! Lo kasar banget sih." Rintih Agatha

"Sorry. Gue ga suka cara lo kayak gini. Mending lo pergi dari sini!" Kennaldy menaikkan volume suaranya

Agatha menghentakkan kaki lalu melenggang pergi meninggalkan Kennaldy seraya mencabikkan bibirnya kesal.

Kini hanya Kennaldy seorang diri yang berada dikelas. Fikirannya terus tertuju pada Karamel.

Jangan kira selama ini Kennaldy tidak berusaha mencari Karamel. Sudah puluhan bahkan ratusan kali dalam seminggu ia mengetuk pintu rumah Karamel berharap ada yang membukakan pintu.

Namun nihil. Rumah itu seperti tidak berpenghuni, kosong bahkan terlihat sangat kacau. Rumput - rumput dihalaman rumah Karamel mulai memanjang bahkan koleksi tanaman Anna mulai layu seperti sudah lama tidak terurus.

Karamel. Kamu dimana? Apa kamu pindah ke London? Kenapa ga ngabarin aku? - Batin Kennaldy

***

Disisi lain..

Kini jam istirahat Andien, Andra, dan Jason sedang berada di taman belakang sekolah. Mereka sengaja  berkumpul di taman karena saat ini Andien tidak suka jika Agatha selalu mengikuti kegiatannya.

"Din, Son, gue kesian ama si Ken. Tuh anak uring - uringan terus seminggu ini." ucap Andra lesu

"Iya gue tau. Pasti itu karena Karamel." ucap Jason melemah

"Lo cemburu?" tanya Andien takut

"Ngga kok. Jodoh ga bakal kemana. Kalo Karamel emang ditakdirkan untuk Ken. Gue ga bisa berbuat apa - apa."

Andra berlaga nangis Bombay, "Cocwitttt banget. Gue jadi terharu." ucap Andra ala - ala wanita

"Ih! Najis. Muka lo minta dilempar batu?!"

"Ck! Lo berdua kenapa berantem. Bantuin gue dong!"

"Bantuin apa ayang Beb?"

"Sekali lagi lo manggil gue ayang. Muka lo gue tampol nih." ucap Andien seraya menyiapkan kepalan ditangannya

"Iya maaf Beb."

"Lo tuh y---"

"Tadi ga boleh manggil ayang berarti manggil Beb boleh dong?" ucap Andra menaik turunkan kedua alisnya mengerling jahil ke Andien

"Awas---"

"Shitttt!! Gue disini jadi nyamuk njirr cuma ngeliatin lo berdua pacaran." Keluh Jason

"Ih! Gue mau minta bantuan kalian. Kita bantu Ken." Ucap Andien yang mulai serius

"Maksudnya?"

"Kita cari Karamel."

"Gimana caranya?"

"Ya kita cari aja. Kita cari di seluruh pelosok Jakarta."

"Lo yakin?"

"Lo udah coba hubungin Karamel."

"Setiap pagi, siang, malem gue udah nelfon dia tapi ga diangkat sama sekali."

"Okey. Gue setuju."

"Kita cari Karamel bareng - bareng."

"Nanti gue bakal ngajak Shyasha sama Jessica."

"Nanti gue balik kerumah dulu ya."

"Nanti kita balik kerumah masing - masing dulu. Terus kumpul di rumah Ken."

Ketiganya mengangguk pasti akan rencana yang telah diatur sedemikian rupa.

Karamel [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang