LAST

4.5K 153 64
                                    

Pagi pagi sekali, Kennaldy sudah berada di ruang inap Karamel. Dengan setia Kennaldy menggenggam erat tangan Karamel.

Krek

Ada sesorang yang memutar knop pintu. Miko, lelaki itu datang bersama Anna. Miko tersenyum penuh arti menatap Kennaldy.

"Kamu sudah lama disini?" tanya Anna pada Kennaldy

"Belum lama, tan." jawab Kennaldy tersenyum, senyum yang dipaksakan

"Ada yang ingin om bicarakan, Ken." ucap Miko

Kennaldy mendongak menatap Miko "Mau bicara apa om?"

"Om dan Anna akan membawa Karamel ke luar negeri, om akan mencari pengobatan terbaik untuk Karamel disana."

"Om mau bawa Karamel kemana?" tanya Kennaldy khawatir

"Kamu ga perlu tau, Ken. Kalau kalian berjodoh, om yakin kalian akan bertemu suatu saat nanti." balas Miko menunduk lesu

"Em--om, Ken ijin keluar sebentar ya." ucap Kennaldy berdiri dari duduknya

"Kamu--"

"Miko, biarkan Ken memikirkan dulu semuanya. Kasih dia waktu untuk berfikir." ucap Anna menyekat pembicaraan Miko

Anna mengangguk menatap Kennaldy, mengisyaratkan untuk cepat keluar dari ruangan Karamel.

Dengan langkah gontai Kennaldy menuju taman rumah sakit, ia mendudukan dirinya dihamparan rumput menatap danau buatan yang ada di rumah sakit tersebut.

"Lagi lagi aku harus kehilangan kamu. Lagi lagi kamu harus pergi. Lagi, lagi dan lagi aku harus kehilangan kamu." gumam Kennaldy menatap kosong pinggiran danau

"Kenapa serumit ini, Karamel?" ucap Kennaldy mengeratkan giginya, menahan tangis dan luka

"Ga akan ada yang jamin kalau suatu saat nanti aku dan kamu masih menjadi kita. Ga ada jaminannya kalau suatu saat nanti--aku ga bisa bayangin gimana aku tanpa kamu. Aku sayang kamu Karamel."

Kennaldy melempar batu batu kecil ke dalam danau, melampiaskan kekesalannya dan kegalauan dihatinya.

Kennaldy tersenyum kecut lalu berdiri dan berlalu dari taman menuju kamar inap Karamel.

Tok..Tok. Kennaldy memutar knop pintu. Terlihat Miko, Anna, Shyila, sahabat sahabatnya dan juga kedua orang tua Kennaldy mengelilingi brankar Karamel.

Kennaldy berjalan menuju brankar Karamel, Miko dan Anna sedikit bergeser memberi ruang untuk Kennaldy.

"Kalau memang itu keputusan om dan tante. Kennaldy ga bisa berbuat apa apa lagi om, Kennaldy berharap Karamel bisa sembuh. Kennaldy sayang sama Karamel." ucap Kennaldy terisak mencium tangan Karamel

Kennaldy menarik nafas "Kapan om dan tante berangkat?"

"Malam ini, Ken."

Kennaldy memejamkan mata dan mengatur nafasnya, semua orang menatap iba pada Kennaldy dan Karamel.

Kennaldy mengangguk menatap Miko. "Tapi---tolong jaga Karamel om. Jaga Karamel baik baik, tolong kabarin Ken kalau terjadi apa apa sama Karamel."

Miko memeluk erat Kennaldy "Pasti, om janji ga akan biarin Karamel kesepian lagi."

###

Malam ini adalah malam terakhir Kennaldy menggenggam erat tangan Karamel.

"Karamel, aku yakin kamu--gadis kuat. Semuanya udah kita lewatin sama sama. Aku-- kamu dan kita. Dan aku mau, dimasa depan nanti kita tetap menjadi kita. Aku akan jaga hati ini buat kamu, Karamel. Kamu harus sembuh. I Love You, Karamel." gumam Kennaldy

Kennaldy mencium kening gadis itu dan memeluknya sekali lagi. Kennaldy sangat berharap bahwa Karamel bisa mendengar ucapannya.

"Kami sudah harus berangkat." ucap Miko, seketika Kennaldy memundurkan langkahnya menjauhi brankar Karamel

"Terima kasih untuk kalian semua yang sayang sama Karamel. Saya mohon doa untuk Kesembuhan Karamel." lanjut Miko, menatap satu persatu sahabat Karamel dan kedua orang tua Kennaldy

Pasukan tim medis membenarkan alat alat medis yang melekat di tubuh Karamel.

Perlahan namun pasti brankar Karamel mulai berjalan menjauh memasuki ambulance, dan menghilang dari hadapan Kennaldy.

"Ken, sebaiknya kita pulang. Kamu juga harus istirahat." ucap Jullia, menggemggam kuat tangan Kennaldy

"Kalian juga pulang karena besok harus sekolah. Istirahat yang cukup ya." ucap Ayah Kennaldy kepada sahabat sahabatnya

"Iya, om tante kalau gitu kami pamit ya." balas Andra

"Aku juga pamit ya, om tante. Ken? Lo juga harus kuat ya." sahut Andien mengusap pelan pundak Kennaldy

"Yang kuat, Kennaldy." kata Jasson memeluk erat Kennaldy

"Gue ikhlas kok, semoga Karamel dapet yang terbaik disana. Lagian kan gue masih punya kalian semua yang setia sama gue." ucap Kennaldy tersenyum tenang

Mereka pulang ke rumah masing masing. Berdoa untuk kesembuhan Karamel, berharap bahwa Tuhan akan memberikan suatu Keajaiban.

Walaupun saat ini Karamel dan Kennaldy berpisah namun, keduanya sama sama berjuang.

Kennaldy berjuang meneruskan sekolahnya, begitupun Karamel yang berjuang untuk hidupnya.

Meskipun jarak memisahkan namun hati akan tetap satu. Hati yang akan merasakan cinta dan kesetiaan.

•••

Karamel dan Kennaldy, remaja yang memiliki cinta dan dipertemukan dengan sebuah alasan, meski pun kini berpisah. Tapi, yakinlah bahwa perpisahan bukanlah akhir dari semua cerita.

Mungkin suatu saat nanti, Karamel dan Kennaldy akan kembali dipertemukan dengan takdir yang telah ditentukan. Dengan Kennaldy yang sukses meraih cita cita dan Karamel yang bahagia dengan kehidupannya.

Pada akhirnya, keduanya pernah bahagia bersama dan menjadi bagian penting dalam hidup masing - masing yang akan menjadi kenangan indah di suatu hari nanti.

--TAMAT--

Yee, cerita Karamel sudah TAMAT!!!

Aku berharap semoga feel nya dapet, AMIIN🙏.. Maaf kalau endingnya tidak sesuai dengan harapan.

Sekali lagi maaf jika banyak yang merasa kecewa dan tidak puas. Kalian boleh menulis komentar supaya aku bisa lebih baik lagi kedepannya.

DAN AKU MENGUCAPKAN TERIMA KASIH BANYAKKKK...UNTUK KALIAN SEMUA PEMBACA KARAMEL, TANPA KALIAN CERITA INI NGGA BAKAL AKU REVISI. TERIMAKASIH BANYAK❤❤

JANGAN LUPA VOMMENTNYA YANG BANYAK..hehe

Numpang promot ig juga nih
@niputuroshinta

Akhir kata, aku ucapkan
TERIMA KASIH❤❤

Karamel [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang