Hanya keheningan yang menghiasi selama lampu padam. Kennaldy memikirkan tentang perasaannya, ia sangat ingin melindungi gadis itu dan selalu bersamanya.Kennaldy ingin meminta kejelasan hubungan bersama Karamel.
"Karamel." panggil Kennaldy lembut
"Apa?"
Sepertinya rasa kantuk sudah menyerang Karamel, sedari tadi ia terlelap di pundak Kennaldy.
Hujan sudah berhenti. Namun, listrik masih padam."Em. Aku boleh ngomong sesuatu ga?" tanya Kennaldy ragu
"Ngomong aja." jawab Karamel masih memejamkan mata
"Aku—“ ucap Kennaldy terbat
Aku kamu? – Batin Karamel
Kennaldy menarik nafas dalam “Aku sayang sama kamu dan aku mau kamu jadi pacar aku."
Sontak ucapan itu membuat Karamel kaget. Disatu sisi ia senang jika Kennaldy menyatakan perasaannya. Tapi disisi lain, ia teringat pada ucapan Agatha.
"Kamu ga perlu jawab sekarang” lanjut Kennaldy seakan tau perasaan Karamel
Kennaldy menatap Karamel lembut. Jantungnya sungguh berdetak hebat, pasalnya Karamel hanya diam. Tidak berniat untuk menjawab. Dan yang lebih parah, Karamel mengalihkan pandangannya. Ia menatap lurus kedepan. Tidak lagi menatap Kennaldy.
"Agatha bilang kalau kamu ga tulus sama aku. Kamu Cuma kasihan sama aku. Apa itu bener?”
Kennaldy menghela nafas, tangannya menangkup pipi Karamel, matanya menatap lembut pada gadis itu “Kalau aku ga tulus sama kamu, apa mungkin sekarang aku masih disini? Apa mungkin aku rela nunggu kamu sampai saat ini?”
“Terus, apa alasan kamu masih bertahan disini?”
“Aku cinta sama kamu, Karamel. Kalau kamu tanya apa alasannya, aku ga punya alasan untuk itu karena kalau suatu saat alasan itu hilang maka rasa itu juga bakal hilang. Jadi, aku ga butuh alasan untuk mencintai kamu dan bertahan disini.”
Karamel menarik nafas lega, tersenyum membalas tatapan Kennaldy. Karamel mengangguk sebagai jawabannya.
“Kamu kenapa ngangguk nggangguk gitu?” tanya Kennaldy menggaruk tengkuknya
Karamel menatap lekat kedua bola mata Kennaldy. Mencari kebenaran dan ketulusan disana. Kennaldy benar - benar mencintai gadis itu. Terlihat sekali wajah nya kian memucat menunggu jawaban dari Karamel.
Cahaya penerangan yang minim terasa menenangkan saat bersama dengan Kennaldy, tidak lagi ada rasa takut ketika bersama lelaki itu, semuanya lenyap Karena terlindungi oleh rasa. Rasa cinta diantara keduanya.
"Aku mau” celoteh Karamel
“Kamu mau jadi pacar aku?” Tanya Kennaldy membulatkan matanya dan Karamel mengangguk sebagai jawabannya
“Kamu mau jadi pacar aku?” Tanya Kennaldy sekali lagi
“Iya” balas Karamel tersenyum lembut
Kennaldy menarik nafas lega "I Love You sayang." ucap Kennaldy mengusap puncak kepala Karamel
“I love you too, Ken.”
Satu minggu kemudian
Hari ini adalah hari minggu. Dimana para siswa otomatis libur saat sekolah, Karamel menatap dirinya dicermin dan tersenyum.
"Ngga kerasa, udah satu minggu gue sama Ken jadian."
"Tapi belum ada satu pun yang tau." Lanjut Karamel
Yap. Memang Karamel melarang Kennaldy untuk memberitahu kabar gembira itu. Apalagi alasannya kalau bukan Agatha. Saat ini ia sedang tidak mood bertengkar dengan Agatha.

KAMU SEDANG MEMBACA
Karamel [Completed]
Teen FictionKeluh kesah yang mungkin di alami Karamel juga mungkin di alami oleh remaja seusia kalian. Seorang anak yang hanya ingin memiliki bahagia. Tapi begitu sulit untuk diraih. Seorang anak yang hanya minta diperhatikan justru malah diacuhkan. Seorang ana...