Chap-- 13• Sebenarnya

1.7K 59 0
                                    

Setelah tangisan gue mulai reda. Nicho melepaskan pelukannya dan dia menangkup wajah gue keatas agar kita dapat berpandangan . Selagi kita masih berpandangan, ibu jari nicho membersihkan sisa air mata gue yang ada dipipi.

"Udah jangan nangis lagi. Gue tau lo pasti nggak akan ngelakuin hal itu. Gue juga minta maaf karena udah bikin lo nagis. Gue sebenernya cuma kesel aja sama lo! Karena gue udah bela-belain pulang cepet biar bisa ketemu sama lo dan nemenin lo beli buku,Tapi setelah sampai di rumah lo ternyata lo belum pulang. Akhirnya gue nunggu lamaaa banget,dan gue disitu kayak anak ilang tau gak gara gara nungguin lo!.Tapi gapapa gue sabar nunggu sampai lo pulang." Nicholas menjeda, "Tapi tiba-tiba ada suara mobil sport dan ada cowok yang keluar dari situ dan lo juga keluar dari dalem mobil itu. Darah gue langsung naik waktu gue liat lo sama cowok itu dan gue merasa kecewa marah kesel sama lo, karena lo bohong,kata lo' lo pergi ama Bella tapi lo malah pergi sama cowok lain." Jelas Nicholas dengan menatap mata gue intens.

"Maaf." Ucap gue nunduk, Dan dia kembali menaikkan kepala gue lagi.

"Sttt! Jangan bilang maaf. Seharusnya gue yang minta maaf karena gue tadi ngediemin lo. Gue cuma kecewa, marah, dan kesel aja sama lo mangkannya gue diemin lo." Tutur Nicholas.

"Jangan nangis lagi ya. Gue gak mau liat lo nangis, apalagi gara gara gue. Gue gak kuat lihatnya yank. Apalagi waktu tadi pagi gue ngeliat mata lo sembab dan ada kantung mata di wajah lo. Rasanya gue pingin meluk lo dan ngelap wajah lo dari air mata yang ada di wajah lo. Tapi gue tahan, karena gue masih emosi waktu itu, dan gue butuh waktu sendirian buat gue nenangin diri. Setelah diri gue tenang baru gue memutuskan untuk meluruskan semua masalah ini dan gue juga akan ngedengerin penjelasan lo. Sekali lagi gue minta maaf karena udah bikin lo nangis kek gini. Jadi tolong jangan nangis lagi! Karena lo adalah matahari gue. Hanya lo yang bisa menyinari hati gue yang gelap ini.Tanpa ada nya lo hati gue gak akan cerah." Lanjut nicholas. Setelah mengatakan itu gue peluk dia dan gue menganggukan kepala sebagai jawaban atas permintaannya.

Setelah kita berpelukan lama, akhirnya gue ngelepasin pelukannya dan nyuruh Nicholas buat masuk kerumah,agar gue bisa ngejelasin semuannya.

Setelah memakirkan motor didalam rumah. Gue pun menyuruh nicholas berjalan duluan kearah taman samping rumah, sedangkan gue masuk kedalam rumah buat ganti baju dan mengambil minum dan cemilan buat kita.

Kenapa gue nyuruh Nicholas ketaman samping rumah? Karena di sana sangat sejuk dan nyaman. Ada banyak tumbuhan hijau, bunga berwarna-warni, ada ayunan, kolam ikan, selain itu di sana juga ada kursi dan meja yang terbuat dari kayu. Jadi kita bisa duduk-duduk di sana. Disana adalah tempat favorit gue sama Nicholas kalau sedang berduaan.

Setelah sampai di taman samping rumah, gue melihat Nicholas yang sedang duduk di ayunan dan sedang memejamkam kedua matanya.

Gue menaruh minum dan cemilan di meja, lalu duduk di ayunan sebelah Nicholas. Gue natap wajahnya yang sedang memejamkan matanya. Kalau dilihat seintens ini Nicholas bak seorang dewa yunani yang sempurna. Beruntung banget gue bisa jadi pacarnya dia. Meskipun wajah gue pas-pasan dibandingkan dengan fans-fans Nicholas yang aduhai. Tapi Nicholas tetap milih gue. Emm,

"Udah puas ngelihatinnya?" Ucap Nicholas dengan suara geli yang tiba-tiba ngebuat gue kaget.

"Ih, apa an sih? Siapa juga yang ngelihatin!" Elak gue dengan wajah yang sudah memerah. Aing, kenapa harus ketahuan sih?!

"Halah-halah. Pake malu malu lagi. Emang sih gue ganteng, mangkannya lo ngliatin mulu tanpa kedip." Godanya.

"Sotoy lo! Wlee." Balas gue dengan menjulurkan lidah.

"Emang bener kok gue ganteng. Buktinya tadi lo nglihatin muka gue tanpa kedip. Jangan-jangan lo mikir aneh-aneh tentang gue ya?" Tuduhnya

"Ye, Dasar omes lo!" Ucap gue. Yang dibalasnya dengan suara tawa yang menggelegar.

Dan gue pun juga ikut tertawa. Karena tertular tawanya si Kang ojek!

Setelah Nicholas selesai ketawa gue langsung berkata.,"Ehm, Nich? gue mau jelasin kalau ... bla bla bla" Dan akhirnya mengalirlah cerita yang sebenarnya.

Selesai gue cerita Nicholas langsung meminta maaf dengan wajahnya yang merasa bersalah. Dan gue pun juga meminta maaf karena sudah ngebuat dia marah, kecewa, dan kesel.

Setelah acara maaf-maafan kek lebaran, Nicholas pum pamit pulang karena hari sudah mau malam. Waktunya mbak-mbak cabe berkeliaran. Ehh,

Gue berfikir, jika dari pertengkaran/permasalahan yang gue alami dengan Nicholas itu ada pelajaran yang bisa gue dan kalian dapat, yaitu : Didalam sebuah hubungan pasti ada yang namanya masalah. Dari yang kecil hingga besar. Dan kunci agar kita bisa menghadapi masalah itu adalah dengan saling jujur dan saling percaya satu sama lain. So, hubungan yang kalian jalani itu tergantung cara kalian menghargai pasangan kalian. Jika kalian tidak saling menghargai, maka kalian akan masuk kedalam sebuah lingkaran hitam hubungan.

Memang pertengkaran itu bumbu dalam hubungan. Tetapi, jika itu terus-menerus maka itu namanya tidak wajar.

. Tbc~
.
.

TRIANGEL LOVE OF THE TWINS [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang