Chapt-- 39• Kembali?

1.3K 47 1
                                    

Karina menuruni anak tangga dan menuju dapur untuk sekedar sarapan. Ia melihat Kirana sedang memakan sarapannya. Ia mengernyit heran karena akhir-akhir ini adiknya itu terlihat rajin dan selalu bangun lebih dulu darinya. Padahal kan gadis itu seorang pemalas.

Karina duduk di hadapan Kirana lalu mengoles selai coklat ke selembar roti dan memakannya.

Kirana sendiri hanya bisa diam dan melahap sarapannya dengan cepat. Ia tahu jika Karina sedang duduk di hadapannya. Tapi gadis itu tetapi diam dan segera beranjak pergi.

"Lo mau berangkat sendiri lagi?"

Kirana berhenti saat mendengar Karina bertanya.

"Lo berangkat sama Nicholas?" Tanyanya lagi.

Kirana menggeleng seraya berbalik. "Gak."

"Terus, kenapa lo gak berangkat sama gue?" Karina berdiri dan berjalan dengan anggunnya.

"Gak papa. Gue cuma buru-buru." Kirana segera berjalan cepat meninggalkan Karina ada di belakangnya.

Ia segera menaiki motor pangeran berjaket hijau yang akhir-akhir akan mengantar jemputnya.

Ada yang tahu siapa dia?

Setelah sampai Kirana turun dan memberikan beberapa lembar uang dua puluh ribuan. Dia segera masuk ke dalam gedung sekolahnya.

Kirana menarik napasnya dalam-dalam. Menghirup udara pagi yang segar dan sejuk. Huft, membuat otaknya lebih fresh dan badannya terasa ringan.

"Sean?"

Yang dipanggil mendongak, menatap Kirana dengan bingung. "Ada apa?"

"Katanya ada lomba nyanyi perwakilan kelas? Benar?" Kirana bertanya dan tersenyum saat matanya bertatapan dengan mata Samudra yang duduk di samping si ketua kelas, Sean.

"Iya!"

"Kok gue gak tahu ya?*

"Ya kan pas gue ngumumin lo sama si Bella gak ada di kelas. Eh, tapi waktu pulang sekolah gue udah kasih tahu Bella kok!"

"Jadi... Bella udah tahu nih?" Sean mengangguk. Kirana pamit pergi lalu menghembuskan napas sabar. Pasti si Bella lupa memberi tahukan kepadanya.

"Dan yang jadi perwakilan kelas itu lo!" Celetuk Sean lagi.

Kirana berhenti, ia menoleh tak mengerti. Telunjuknya terangkat menunjuk dirinya sendiri. "Gue?"

"Iya, anak-anak nunjuk lo waktu itu."

Kirana menggeleng cepat. "Gak! Gue gak mau!" Tolaknya.

"Kenapa? Tapi, meskipun lo nolak juga gak ngaruh sih. Hehe, kan namanya udah gue setor."

Kirana menatap Sean tajam. Ia mengacungkan jari tengah dan segera berjalan ke arah bangkunya. "Pokoknya kalau gue gak mau ya gak mau. Bodo amat!" Seru Kirana lagi. Untung di kelas cuma ada beberapa anak. Jadi suara adu mulut antara Sean dan Kirana tidak akan menganggu.

"Tapi, Kir... Lo mau di musuhi satu kelas? Dan lo mau di marahin Bu Ayu?" Bu Ayu itu wali kelas mereka.

"Gue gak perduli! Gue bakal gak masuk saat acara itu tiba."

"Lho.. lho.. lho.. Gak bisa kayak gitu dong, Kir. Bisa-bisa nama kelas kita jelek di mata mereka. Apalagi di kelas IPA dan IPS." Cercah Sean.

Kirana mencepol asal rambutnya. "Gue gak peduli, Sean!"

"Kenapa sih Lo gak mau ikut?" Tanya Sean kesal. Ia bahkan menatap tak suka Kirana.

"Karena gue gak bisa nyanyi, bodoh!"

TRIANGEL LOVE OF THE TWINS [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang