Chapt-- 54• Improve

852 36 4
                                    

"Eh, Jun. Pembokat baru Lo?" Tanya Nicholas jahil, menatap ke arah Ronald.

Ronald kesal, ia menaruh bawaannya lalu berkacak pinggang dengan napas ngos-ngosan. "Sialan emang kalian!"

Semuanya tertawa, Ronald ingin makan sekarang dan mereka akhirnya pergi menuju McD.

Mereka sudah mengantri dan pesan. Nicholas membawa minuman mereka, sedangkan Juna dan Ronald membawa nampan berisi makanan mereka.

Mereka duduk di sudut cafe, dan mulai diam karena fokus menghabiskan makanannya.

Melihat Nicholas yang bercucuran keringat, Kirana segera menyodorkan tisunya. Dan Nicholas menerimanya lalu mengusap wajahnya.

Bella menopang dagunya seraya makan, ia sempat melihat momen dimana Kirana memberi perhatiannya kepada Nicholas. Dan ia merasa sedikit iri, dia juga ingin di posisi Nicholas. Tapi apa, dia tidak punya pacar.

Ronald lagi-lagi bersendawa keras lalu nyengir tanpa dosa. Mereka berbincang sebentar, sepuluh menit kemudian mereka beranjak pergi.

"Hati-hati di jalan!"

"Iya!"

"Bell, kalau Lo diapa-apain sama tuh dua gerandong, Lo tendang aja itu nya. Hahaha!" Mendengarkan ucapan Nicholas, Juna serta Ronald mencebikkan bibirnya.

"Dan, Lo Kirana, kalau sampai Nicholas macam-macam, gundul aja rambutnya."

Mereka tertawa dan memasuki mobil masing-masing. Seperti semula.

Mobil Juna pergi terlebih dahulu, kemudian Nicholas.

Setelah berpikir, Nicholas pun berkata tanpa menoleh. "Gue kangen martabak manis."

Alis Kirana naik sebelah, "Terus?"

"Ikut gue dulu ya buat beli."

"Gak! Gue mau pulang."

"Kenapa?"

"Gue mau pulang, Nicholas!" Ulang Kirana.

"Lagian searah juga,"

"Gu--"

"Buat Sidny!" Potongnya langsung,

Kirana terdiam lalu mengatakan oke. Dan diam-diam Nicholas tersenyum kecil. Untuk mendapatkan kata iya, ia harus menyangkutkan adiknya dulu. hmm,

Mereka telah sampai, Nicholas pergi memesan dan Kirana masih di dalam mobil sedang bermain ponselnya. Karena ia tidak mau keluar mobil.

Tak beberapa lama Nicholas kembali masuk, mulutnya sudah terbuka siap berbicara, namun pemandangan di depannya membuatnya mengatupkan mulutnya dan duduk dengan perlahan.

Kirana terlelap, dengan tangan yang menggenggam ponselnya.

Nicholas menikmati pemandangan tersebut. Setelah puas, ia mengambil ponsel cewek itu dan ia taruh pada dashboard mobil.

Ia melepas jaketnya lalu menyelimuti Kirana dengan jaketnya. Ia menurunkan suhu AC.

Nicholas mendekat, meneliti wajah Kirana yang sangat cantik. Ia begitu suka dengan bulu mata Kirana yang lentik. Apalagi dengan bibirnya yang berwarna pink alami. Eh,

Berpikir apa dirinya itu?

Nicholas nyengir sambil menggeleng. Ia mengusap pelan rambut Kirana lalu menyalakan mesin. Dan pergi dari sana.

Melihat tubuh Kirana yang akan merosot, dengan cepat cowok itu menggeser posisinya agar lebih dekat. Ia menyenderkan kepala Kirana pada bahunya supaya tidak terjatuh. Nicholas mengecup puncak kepala Kirana sayang. Seolah-olah tak ingin kehilangan gadis ini.

TRIANGEL LOVE OF THE TWINS [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang