Chapt-- 94• Arrival

934 58 15
                                    

"A-- apa?" Gagap Kirana dengan gugup. Hey, siapa yang tidak gugup jika ada seseorang yang dengan terang-terangan mengatakan ingin membunuhmu. Apalagi sekarang kau sedang berada di pinggir roof top tanpa pembatas.

Karina tersenyum, dia melirik Kirana yang berdiri dengan gelisah. "Kau tak usah khawatir begitu." Setelah kerkekeh, Karina kembali menghadap depan. "Memang aku akan melaksanakan dendam ku tapi kau harus tau sesuatu yang penting sebelum kau mati."

Kirana diam, telinganya sudah siap mendengar ungkapan Karina yang menyakitkan dan mampu membuatnya menitihkan air mata.

"Lagi-lagi kita jatuh cinta pada orang yang sama."

Menahan napas, Kirana menelan salivanya dengan susah payah. Matanya membesar karena keterkejutan yang luar biasa ini.

"Kau pasti tahu bukan siapa orangnya?"

Kirana terdiam sejenak, ingatannya memutar sebuah gambar wajah seseorang yang familiar untuknya. "Nicholas?"

"Yup, kau semakin pintar saja. Hahahaha." Karina terbahak, namun matanya masih memancarkan kehampaan.

Kirana sudah tahu itu, dia sudah tahu jika Karina menyukai Nicholas karena beberapa kali dia memergokinya sedang mencuri perhatian Nicholas secara terang-terangan.

"Lantas, apa yang akan kau lakukan?" Lirih Kirana pasrah.

"Tentu saja merebutnya darimu, bodoh!" Umpat Karina, "Aku akan menghalalkan segala cara untuk mendapatkan Nicholas! Aku benar-benar mencintainya!!"

Saat Karina mengatakan itu, mengapa hatinya bergemuruh seakan-akan menolak pernyataan itu. Tiba-tiba bayangan wajah seseorang yang akhir-akhir ini selalu menemaninya muncul, tapi dengan cepat Karina menepis pemikiran itu. Dia masih teguh dengan pendiriannya.

"Tapi bukankah Nicholas hanya mencintaiku?"

"Itu mudah! Wajah kita kan mirip, jika kau mati aku akan menggantikan posisimu!" Dengan enteng Karina mengatakan itu, tapi tidak untuk Kirana yang menangis dalam diam. Merasakan sakit ketika seseorang yang dia cintai akan dirampas saudarinya sendiri.

"Meskipun wajah kita sama, tapi kita berbeda, kak."

"Apa maksudmu?"

"Semua orang pasti akan curiga jika kau menjadi diriku. Wajah kita memang serupa tapi kita berbeda sifat dan lain sebagainya. Bahkan sifat kita bertolak belakang." Kirana menghembuskan napas panjang. "Dan Nicholas pasti akan mengetahui perubahan itu." Gumamnya sangat lirih hingga tak terdengar Karina.

"Ck! Biar itu menjadi urusanku, kau diam saja." Gerutu Karina sebal. Tangannya sudah gatal ingin mendorong Kirana saat ini juga.

Apa Kirana harus pasrah dengan ini semuanya? Apa dia harus menyerah? Bukankah jalannya masih panjang.

Kirana membuang napas berat. Menutup mata untuk memikirkan jalan keluar dari ini semua. Membuat terjadi keheningan yang melanda. Angin dingin yang menyerang keduanya bagaikan angin lalu. Matahari semakin tenggelam seakan-akan tak mau menyaksikan Kirana terjun bebas.

"Setelah aku tiada, apa yang akan kau lakukan?"

Karina nampak berpikir, dan selanjutnya dia mengatakan sesuatu yang membuat hati Kirana hancur berkeping-keping. "Tentu saja menghancurkan Daddy! Apa lagi selain itu?"

"Apa maksudmu, hah? Apa kau akan menghabisi Daddy seperti kau akan menghabisi ku saat ini?" Teriak Kirana murka, emosinya benar-benar terpancing oleh perkataan Karina. Bagaimana mungkin seorang anak tega akan membunuh Daddy nya sendiri?

"Jangan teriak!" Bentak Karina melotot, "Aku lebih tua darimu! Ingat itu!"

Tapi kelakuan mu tak mencerminkan seorang kakak!! Teriak Kirana dalam hati.

"Setelah aku menghancurkan Daddy maka dendam ku selesai. Aku akan hidup damai bersama seorang yang aku cintai, tentu saja itu Nicholas."

TIDAKKKK!!!

"Apa dengan melakukan itu semua kau akan bahagia?" Tanya Kirana dengan serak. Entah sudah berapa kali dia menangis dan mengeluarkan suaranya hingga tenggorokan terasa begitu sakit. Apa mungkin pita suaranya putus?

"Ya, tentu saja."

Setelah berpikir matang, akhirnya Kirana akan membuat kesepakatan dengan Karina. Mungkin dengan dirinya yang pergi dari dunia ini Karina bisa bahagia dan mendapatkan apa yang dia mau.

"Kau boleh membunuhku tapi, dengan satu syarat?"

Alis Karina terangkat satu, "Apa? Meskipun ada atau tidaknya syarat kau akan mati di tanganku!"

Dengan bibir bergetar hebat Kirana berkata, "Ja-- jangan sakiti Da--dady! Cu-- cukup aku saja!"

Setelah terdiam beberapa menit akhirnya Karina mendengus kasar. "Syarat macam itu? Dia sudah menyiksa ku selama ini? Untuk apa aku membiarkannya hidup,hah?!!"

Kirana mencoba berpikir, jawaban apa yang kira-kira tepat dan membuat Karina kalah telak. Dia tidak mau Daddy terluka dan kenapa-kenapa. Karena meskipun Daddy kurang perhatian tetap saja dia Daddy nya Karina dan Kirana.

"Kalau be-- begitu aku akan menghalangimu! Aku tidak akan membiarkan mu menyentuh dan menyakiti semua orang terdekat ku!" Jawab Kirana tegas, walau dalam hati dia takut dan kakinya bergetar hebat.

"APA KAU BILANG?" Teriak Karina emosi. Dia mencengkeram kedua pundak Kirana dan sedikit mendorongnya kearah samping. Satu dorongan maka dia akan jatuh.

Kirana sendiri panik, dia berusaha lepas dari cengkraman erat itu! "Lepas! Lepaskan aku!"

"Tidak semudah itu! Kau harus mati!" Teriaknya lagi, raut wajahnya sangat menyeramkan. Wajah memerah, mata melotot, dan rahang yang mengeras.

"T-- tidak! LEPASKAN!"

Karina dan Kirana saling tarik menarik, bisa jadi keduanya akan jatuh dengan mudahnya. Dengan sekuat tenang Kirana menyeimbangkan tubuhnya, dan Karina yang sedang mencoba mendorong Kirana agar terjatuh.

Tiba-tiba terdengar jelas suara dobrakan pintu. Membuat Kirana dan Karina menghentikan aksi saling dorong dan menoleh ke sumber suara.

"KIRANA!!!"

▶.◀

Wajib baca⤵

▶ Karena kurang satu part lagi akan ENDING, maka dari itu saya mau bersikap tegas karena banyak yang menjadi siders disini!

▶ 25 vote dan 15 komentar untuk part ini, dan akan saya next? Lebih juga boleh, kalau sudah memenuhi syarat langsung update besok!

Cukup adil, banyak sekali siders! Jadi menurut saya penawaran di atas tidak untung sebelah pihak, karena sudah ada ratusan pembaca / siders tapi yang vote cuma beberapa dan bahkan sangat miris!!

-Hargailah orang yang mau meluangkan waktunya untuk menulis demi kalian agar bisa menikmati sebuah cerita! -.

TRIANGEL LOVE OF THE TWINS [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang