Chapt-- 82• Next

711 28 0
                                    

Pemuda itu berdehem, menatap Bella dan Kirana bergantian. "Gue Brian, calon tu--"

"ADUH MAMPUS AYAM GUE BELUM GUE PAKEIN POPOK!" Teriak Bella keras hingga membuat ucapan Brian terpotong. Dan karena aksi Bella itu membuat Brian, Kirana, serta Nicholas terlonjak kaget.

Krik-krikkk...

Bella mengerjab dua kali, lalu nyengir lebar. "Kirana, maaf ya gue gak bisa ke rumah Lo sekarang juga karena gue harus makein popok ke ayam gue karena ayam gue lagi diare!" Seru Bella cepat tanpa ada jeda.

"Sejak kap--"

"Dan gue harus pergi sekarang!" Bella kembali menyelat dengan cepat, dia melirik Brian kemudian menatap Kirana. "Gue baik-baik saja dan Lo tenang ya. Sekarang gue mau pergi dulu, bye!" Setelah mengatakan itu Bella segera menyambar tangan Brian yang menggantung lalu menyeretnya pergi dengan cepat.

Melihat itu, Kirana cengo. Tadi Bella marah-marah karena gak mau di tarik, lah sekarang kenapa dia yang narik-narik, Brian? Pikir Kirana heran.

"Heh!" Panggil Nicholas mencubit pipi bulat Kirana, membuat gadis itu tersadar dan meringis.

"Nich... Sakit!"

"Hehe, iya-iya maaf! Yok pulang!" Tanpa menunggu balasan Kirana, Nicholas segera merangkul pundak Kirana dan membawa gadis itu pergi untuk segera pulang.

Entah apa yang terjadi di sini, semuanya begitu rumit!

🐻

"Thanks, ya, Nich!" Kata Kirana setelah turun dari motor Nicholas. Dia membenarkan anak poninya yang berantakan membuat Nicholas gemas dan ingin mengecup pipi tembem itu.

"Sama-sama!" Balas Nicholas sambil mengelus pipi Kirana. Dan seketika membuat Kirana blushing.

"Mau balik langsung atau mampir?" Tanya Kirana sambil membuka satu bungkus es krim yang di belikan Nicholas tadi. Ya, tadi Kirana meminta untuk di belikan es krim lagi dan Nicholas menolak karena tadi saat istirahat Kirana sudah meminum es krim, tapi karena rengekan yang amat membuat Nicholas tak berdaya akhirnya dia menuruti sang kekasih dan membelikan Kirana tiga es krim. (Sweet banget Lo, Nich!)

"Eum.." Nicholas menengok ke sana kemari seperti mencari keberadaan seseorang.

Kirana mengangkat sebelah alisnya tinggi, "Ngapain? Lagi nyari siapa?"

"Gak, gue cari Samudra ada di sini atau enggak."

Kirana ikut-ikutan menoleh ke sana kemari, dan tak menemukan sosok Samudra maupun kendaraan pemuda tersebut. "Gak ada!"

Nicholas menghembuskan napas lega. Dia lantas tersenyum lebar. "Syukurlah, jadi gue gak perlu was-was!"

Kirana tertawa kecil sambil geleng-geleng, tak habis pikir dengan sifat posesif Nicholas yang menurutnya sangat manis.

"Jangan makan es krim melulu, ntar pilek, sayang..." Seru Nicholas membuat Kirana membulatkan mata lucu.

"Ih! Apa'an sayang sayang?" Malu Kirana, gadis itu merasa ada beribu kupu-kupu yang berterbangan dalam perutnya, geli!

"Biar sweet gitu, hehe!"

Kirana mendengus, "Iya, babi!"

"Lah kok babi?"

"Gapapa, suka aja."

"Jahatnya!"

Kirana memasukkan batang stik es krim yang sudah habis dalam kantong plastik yang dia bawa dan masih tersisa dua es krim.

"Yaudah, gue pergi dulu, ya?" Pamit Nicholas membuat Kirana mendongak.

"Hah, iya! Hati-hati ya, jaga mata jaga hati!"

"Siap, ibu negara!" Nicholas tertawa membuatnya semakin tampan, dia lantas memakai helmnya dan menyalakan mesin.

"Salam buat mama, papa, sama Sidny, ya. Bilangin gue rindu!"

"Beres! Gak salam buat gue juga?"

Kirana lagi-lagi mendengus, "Ngapain? Gak guna, wle!"  Dia menjulurkan lidah seperti anak SD.

"Wah.. songong! Kalau kangen awas aja spam chat!"

"Tidak akan!"

"Karma is real!"

"Bodi amat! Sana pergi, kang Ojek!"

"Pengusiran! Yaudah, bye love you!"

"Love you to, babi!"

Mendengar panggilan itu Nicholas kembali tertawa di balik helm nya,tangan Nicholas terulur kearah bibir Kirana dan mengusap sudut bibir Kirana yang terdapat bekas eskrim tadi.

Kirana membeku,

"Belepotan!" Kata Nicholas ketika tangannya sudah berhenti. Bibir itu sudah bersih sekarang.

"Gue pergi dulu!" Pamit Nicholas kemudian berlalu pergi.

Setelah Nicholas pergi dan menghilang ditikungan sana, Kirana jingkrak-jingkrak senang dan berteriak. Kirana dengan cepat menutup mulutnya ketika terdengar suara anjing tetangga yang menggonggong.

Dengan tersenyum lebar dan semakin lebar Kirana memasuki rumahnya. Rasanya hatinya penuh saat ini, berbunga-bunga!

TRIANGEL LOVE OF THE TWINS [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang