Chapter-- 27• Syarat kedua

1.6K 57 1
                                    

POV KIRANA

"ehmm" Gue menggeliat sambil memerjabkan mata.

Setelah sadar ternyata gue lagi dipelukannya Nicholas. Dan rasanya nyaman. Mata gue nggak sengaja ngelihat jam tangan yang ada ditangan gue. Gue kaget dan refleks gue bangkit dari posisi gue.

"Ehmm" Erang nicholas. Waktu gue tengok dia lagi mengerjap bulu matanya yang lentik. Ya allah ganteng banget sih.

"Kenapa? Terpesona?" tanyanya yang membuat gue sadar dan blushing.

"Eng-- enggak. Pd amat lo!" Elak gue seraya mengalihkan pandangan. Malu coy!

"Halah halah. Masa sih?"
Dari pada dia gencar menggoda, langsung aja gue alihkan pembicaraan.

"Ehm, Lo mau gak gue maafin?"

"Mau mau!" Jawabnya antusias.

"Dasar childis!" Gumam gue.

"Kamu bilang apa tadi? Coba ulang!" Eh. ternyata dia dengar gumamam gue.

"Apa an sih. Orang gue nggak bilang apa apa!"

"Bohong ya lo! Bilang apa tadi. Coba ulang!" Ucapnya seraya menggelitiki gue.

"Ahahaha am am pun hahaha Nich awas ya haha Nich ahahaha ampun ampun ahaha" Akhirnya dia berhenti ngelitiki gue. Huft,

"Jadi...?"

Gue batik nafas, "huhhh.. Gue tadi bilang lo childish. Puas?" Sinis gue dengan bibir berkerut.

"Owhh.. Begitu. Bibirnya jangan digituin dong mau gue cium sekarang?" Dan refleks gue menutup mulut gue dengan tangan sambil geleng-geleng kepala. Enak saja mau nyosor! Bibir gue kan masih suci!

"Coba liat siapa yang childish sekarang!" Ejeknya yang gue jawab dengan lirikan sinis.

"Udah udah. Lo mau gue maafin nggak?!" Ucap gue setelah melepaskan tangan dari mulut gue. Dan dia mengangguk.

"Ehmm. Maafin nggak ya?" Ucap gue sok mikir. Saat gue lirik dia sedang memasang pupy eyes nya, sehingga membuat gue luluh.

"Oke gue maafin. Tapi ada dua syaratnya!"

"Apa?" Tanyanya dengan menaikkan sebelah alisnya.

"Yang pertama minta maaf sama Sam!" Setalah mengatakan itu wajahnya terlihat datar, dingin dan rahangnya juga mengeras. Apa ia tidak mau minta maaf kepada Sam?

Gue menghela nafas sabar, "Nichh, Kamu gak boleh kayak gini dong!" Ucap gue sambil mengelus rahangnya. Dan tindakan gue berhasil membuatnya melembut, tapi wajahnya masih terlihat datar. "Kamu mau aku maafin kan?"

Nicholas memutar kedua bola matanya malas, tersirat akan keterpaksaan. "Hmm. Iya iya!"

"Yaudah, Sekarang kita cari si Sam dulu."

Kemudian gue pun berdiri dan menarik tangan Nicholas. Dia berdiri dan jalan dengan ogah-ogahan. Tak habis akal, gue pun menyeretnya kearah UKS. Pasti Sam berada di sana.

Tapi, sebelum gue dan Nicholas ke UKS gue menyeretnya ke toilet dulu. Eitss, Kita masuk toilet sendiri-sendiri! Jadi jangan berpikiran buruk.

Gue sengaja menyeret Nicholas ke toilet agar kita bisa cuci muka. Biar nggak kelihatan habis nangis dan biar seger. Setelah membasuh muka, gue langsung keluar dari toilet cewek dan gue berpapasan dengan Nicholas yang juga baru keluar dari toilet khusus cowok.

Gue melihat dia masih saja memasang wajah datarnya dan ogah-ogahannya. Akhirnya gue menyeretnya lagi kearah UKS. Beuwhhh capek man nyeret Nicholas yang kayak dinosaurus.

TRIANGEL LOVE OF THE TWINS [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang