Chapter-- 25• Salah paham.

1.6K 55 3
                                    

Hari ini hari sabtu dan itu tandanya gue nanti ada extra. Di sekolah gue ikut extra Bela diri (Silat) dan Basket.

Disekolah gue ini hanya diperbolehkan mengikuti dua extrakuler saja. Biar latihannya nggak ribet dan tabrakan katanya.

Sekarang gue udah ganti baju basket kebanggaan gue dengan nomor punggung 12. Dan sekarang gue mau kelapangan indor buat latihan. Di sekolah gue punya dua lapangan, Outdor dan Indor. Meskipun cuma ada dua, jangan salah. Lapangan di sekolah ini besar banget. Apalagi yang indor beuwhh besar dan enak banget tempatnya.

Selain basket dan bela diri, disekolah gue ada extrakulikuler Futsal , Band , Cheers , Fotografi dan Jurnalistik , Dance , Pramuka dan masih banyak lagi.

Saat gue melakukan pemanasan, gak sengaja mata gue melihat Nicholas yang lagi main basket dengan wajah dan badannya yang keringetan.

" Err seksi. Ish apa an sih " batin gue sambil geleng geleng kepala. Mengusir pikiran-pikiran negatif.

"Kenapa Kir? kok geleng geleng? Mau discoan lo? Hahaha." Ejek Nia sambil tertawa di samping gue. Yang gue balas dengan cubitan di perutnya.

"Ish apa an sih. Ayok semuanya kita mulai latihannya!" Teriak gue kesemua pemain basket cewek.

Kapten cewek di SMA gue itu gue, dan Kapten cowok di SMA gue itu Nicholas. Kenapa kok gue yang jadi Kapten?Kenapa nggak kakak kelas gue. Gue awalnya sempat bingung, tapi pelatih bilang kalau gue punya kemampuan basket dan skill yang hebat. Ets, bukan berarti mereka nggak hebat. Semua hebat kok tapi ya... Akhh sudahlah bingung gue jelasinnya.

Biasanya tim gue itu di ring sebelah kiri dan timnya Nicholas di sebelah kanan. Waktu lagi focus ngeliatin anak anak latihan ada suara suara cempreng anak cheers dipinggir lapangan yang membuat focus gue buyar, ambyar!

"Dasar cewek cewek alay. Teriak teriak gajelas emang ini dihutan apa!? Suara cempreng aja di pamerin!" Gumam gue kesal.

"Namanya juga anak cheers, Pasti teriak-teriak lah!" Ucap seseorang di samping gue sehingga membuat gue kaget dan refleks gue nengok ke samping.

"Apa an sih lo? Nyambung aja kek listrik. Dasar Samson gila!" Balas gue kesal seraya melotot karena merasa terkejut.

"ck! ck! Biasa aja kali tu mata. Ntar copot baru tempe rasa lo! Dasar Kiranti!" Balasnya dengan menunjuk kedua mata gue.

"Dih' apa an coba tempe? Tahu kelles bukan tempe!" Ucap gue yang masih melotot .

"Tempe!"

"Tahu!"

"Tempe lah! Apaan coba tahu? Tahu goreng di goreng dadakan hanya 500 an, gitu? hahaha!"

"ish. Tahu kali! Mau promosi lo hah? Ketahuan kan Lo, sering beli tahu bulat! Sampai lo tau musiknya!?"

"Tempe! Sok tau!"

"Tah-"

"Ish apa an sih kok malah bahas tahu sama tempe! " Ucapnya memotong ucapan gue dengan kesal

"Ya lo duluan yang mulai." Ucap gue sewot

"Masa?"

"Ya iy- "

"BODO" ucapnya memotong ucapan gue lagi. Sehingga mampu membuat gue kesal setengah mati. Langsung aja gue tendang tuh tulang keringnya dan pergi dari hadapanya.

"Dasarr kirantiiii gilaaa. Sakit ogeb kaki gue!" Teriaknya dengan mengusap-usap kakinya tadi.

"Emang enak. Wleeee! Itu sih derita lo!" Ejek gue menjulurkan lidah dan dengan memutar jempol dari atas ke bawah 👎.

--

"Sekarang waktunya istirahat. Silahkan yang mau istirahat. 10 menit." ucap gue tegas kesemua tim basket cewek saat jam istirahat tiba.

Waktu gue duduk di bawah pohon dekat lapangan mata gue nggak sengaja ngeliat Nicholas yang lagi istirahat dan sedang dikerubungi anak-anak ganjen cheers.

"Dasar cabe!" gumam gue kesal. Akhirnya gue pun mengalihkan pandangan. Tiba tiba ada botol air mineral jatuh dari atas. Astaga, bikin kaget aja!

"Eh, Dasar monyet" Ucap gue setelah mengadah keatas.

"Monyet mana ada yang ganteng kek gue!"

"PD amat lo son!" Balas gue lalu mendengus.

"Bawel amat lo. Minum gih!"

"Nggak ah, Ada racunnya lagi ni minuman!?"

"Suudzon mulu lo!"

"Bukan suudzon tapi waspada kali!"

"ck! sini kalau lo ga mau!" Ucapnya dengan merubah posisi dari yang senderan di pohon jadi terduduk tegak.

"Eh eh. Mata gue kelilipan nih. aduh!" Ucap gue sambil ngucek mata beberapa kali.

"Kampret. Lagian ngapain sih lo gerak gerak segala di atas. Kan jadinya gue kelilipan di bawah. ck! Sialan! " lanjut gue yang masih mengucek-ucek mata karena perih.

Waktu lagi ngucek mata ada tangan yang megangin tangan gue.

"Jangan dikucek nanti malah parah!"

"Perih geblek!"

"Udah sini!" Setelah mengatakan itu dia mendekat dan niup mata gue perlahan.

"hmm bau permen karet" batin gue

"EHMM" Dehem seorang cowok dengan keras, sehingga membuat gue dan Samson refleks menoleh bersamaan.

"BISA nggak GAK USAH DEKET DEKET kek GITU!" Ucapnya dengan menekankan setiap katanya, yang ngebuat bingung.

Deketan? Dan setelah gue sadar gue natap kedepan dan ternyata si Samson juga lagi mandang gue, akhirnya kita tatapan mata.

Waktu lagi tatap tatapan mata tangan gue ditarik Nicholas menjauh dari si Samson. Tangan gue sakit banget karena Nicholas narik tangan gue dengan kencang. Waktu gue mau ngelepasin ternyata nggak bisa. Jadi gue hanya bisa pasrah aja.

Tiba-tiba tangan gue yang satunya dicekal oleh seseorang yang ngebuat gue berhenti dan otomatis Nicholas juga berhenti. Waktu gue tengok ternyata si Samson yang menyekal tangan gue.

"Bisa gak nggak usah kasar sama cewek!" Pinta Samson dengan datar dan menatap Nicholas tajam.

"Apa urusan lo?" Jawab nicholas yang tak kalah datar

"Gue nggak ada urusan sama lo. Tapi lo bisa nggak gak usah kasar sama cewek?"

"Banyak bacot lo!" Ucap nicholas dengan menarik tangan gue lagi.

Baru juga dua langkah, tiba-tiba tangan gue ditarik kenceng sama Samson dan akhirnya gue udah ada disampingnya.

"Sialan!" Umpat Nicholas marah lalu dia memukul pelipis samson. Dan akhirnya mereka saling adu pukul. Sampai-sampai gue dan anak-anak lainnya yang misahin kewalahan.

"Cukuppppp!" Teriak gue kenceng dengan terisak, saat gue melihat Nicholas yang mau meninju Samson lagi .

Gue udah nggak kuat ngeliat mereka yang udah berlumuran darah. Dan akhirnya mereka menghentikan aksinya. Lalu gue menarik paksa Nicholas dari atas Samson dan membawanya menuju UKS. Setelah gue sampai gue langsung mendudukannya di atas kasur.

TRIANGEL LOVE OF THE TWINS [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang