Chapter-- 37• Starbucks

1.3K 52 3
                                    

Bella menatap kepergian sahabatnya yang berjalan dengan lesuh. Ia merasa prihatin dan iba. Kepala Kirana tertunduk dalam saat berjalan, dengan kedua bahunya yang juga merosot ke bawah.

Tadi saat ia sudah mengantar Kirana pulang dengan selamat. Gadis itu hanya berucap terimakasih dan menawarinya untuk mampir, tapi Bella menolak dan akhirnya Kirana pamit untuk masuk ke dalam rumah.

Bella masih duduk tegak di atas motor maticnya. Bahkan kepalanya masih terpasang sebuah helm cekung dengan motif polkadot putih pink.

Merasa ada yang tidak beres, Bella melepaskan tas yang sedang ia pikul lalu merogoh dalam tas. Ia meraih sebuah benda persegi lalu memencet aplikasi LINE!

Bella : P
Bella : Lo dmna? Gw pengen ngmng sesuatu. Temuin gw di Starbucks perempatan skl nnti jam 5 sore.

Setelah merasa beres, Bella menstater motornya lalu berlalu pergi.

*****

Nicholas POV

AKHH!

Gue mengumpat kasar melihat Anabelle yang bawa kabur pacar gue. Apa-apaan dia, huh. Bikin darah tinggi aja. Emang ada apa sih kok kayaknya mereka nyembulin sesuatu? Apalagi tadi Bella ngomong kalau,

"Apaan lo? Kirana sama gue! Dia gak pantes sama lo!"

"Pura-pura gatau lo? Dimana harga diri lo, huh? Belum puas cuma punya satu cewek? Bel--"

Astaga! Perkataan Bella sangat menohok hati gue. Gue bingung maksudnya apaan ngomong kayak gitu? Pasti ada apa-apa ini.

Dengan perasaan berkecamuk gue berjalan cepat menuju motor gue yang masih berada di area parkir. Tiba-tiba ada yang nyekal tangan gue.

"Nich? Kamu mau kemana? Pulang?"

Gue menoleh, lalu menatap datar Karina. Saat ini gue sedang gak mood dan bete karena perkataan Bella. Dengan sedikit kasar gue melepas cekalan tangan Karina. "Gue mau pulang!"

"Oh! Kalau gitu aku bar--"

"Gue gak bisa! Gue sibuk! Sorry..." Dengan cepat gue menyelat ucapan Karina. Karena memang saat ini gue sedang tidak mood melakukan suatu hal. Apalagi melihat wajahnya yang sama persis dengan Kirana membuatku, akh!

"Tapi--"

"Karina? Please, gue mau pulang duluan, oke?"

Perlahan Karina mengangguk. Wajahnya sangat memelas tapi gue mencoba tak perduli. Dengan cepat gue memakai helm lalu mengegas motornya. Meninggalkan area sekolah yang ramai karena jam pulang telah tiba.

Setelah mengendarai motor dengan kecepatan tinggi akhirnya Nicholas sampai di rumah. Ia berjalan cepat menuju kamarnya. Matanya hanya menatap lurus hingga ia sampai di dalam kamar.

Nicholas menghempaskan tubuhnya ke kasur King size nya yang bermotif Superman. Matanya mengerjap menatap langit-langit kamar.

Wajahnya yang panas karena sengatan matahari seakan tertampar dengan hawa dingin di kamarnya. Sangat kontras.

Perkataan Bella terngiang-ngiang di dalam otaknya. Ia juga mencoba mengingat apakah ia telah melakukan kesalahan hingga ia merasa jika Kirana menjauhinya?

Huft! Nicholas mengembuskan napas kasar. Ia mengusap wajahnya frustasi. Ingin sekali ia memakan lampu tidur kamarnya.

Drttt, drttt.

Merasa ada getaran, gue meraih ponsel gue. Ternyata ada Line! masuk. Gue pikir dari Kirana tapi eh ternyata dari seseorang yang ngebuat gue pusing.

TRIANGEL LOVE OF THE TWINS [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang