Chapt-- 70• Kantin

716 28 0
                                    

Saat ini Bella sedang menatap takjub Kirana. Kirana baru saja menyelesaikan ceritanya yang tadi bagi ia alami kepada Bella karena gadis itu memaksanya untuk bercerita. Dan akhirnya mereka bercerita sambil makan.

Mereka sedang berada di kantin karena bel istirahat sudah berdering. Membuat kantin terlihat begitu sesak. Untung saja mereka kebagian bangku jadi bisa bernapas lega. Tak perlu membolakan mata untuk mencari meja kosong.

"Sayang banget gue gak ada situ. Kalau gue ada, pasti udah gue bejek-bejek dah tuh anak berdua!" Cetus Bella lalu memasukkan kuah bakso ke dalam mulutnya.

Kirana hanya menggeleng dan kembali memakan nasi gorengnya.

Tak lama bangku depan Kirana dan Bella ditarik sehingga menimbulkan bunyi decitan. Kirana dan Bella mendongak, ternyata Nicholas.

Cowok ganteng itu duduk setelah melemparkan senyuman manis kepada Kirana. Dan tak lama Ronald serta Juna datang dengan makanan masing-masing. Kedua orang itu datang dengan keributan, membuat Bella serta Kirana merotasikan mata jengah. Heran,

"Kalian bisa diem gak sih?" Kesal Nicholas karena ia berada di tengah-tengah Ronald dan Juna. Hingga membuat telinganya berdengung karena ocehan mereka yang tiada henti. Seperti sekumpulan nyamuk.

Juna dan Ronald menatap Nicholas,  mereka hanya nyengir dan memasang wajah tanpa dosanya.

Nicholas memutar matanya lalu menatap Kirana yang sedang makan. Membuatnya jadi lapar juga.

Ia pun mengambil piring nya yang terdapat siomay diatasnya lalu memakannya.

"Kirana? Gue boleh tanya?" Ujar Ronald tiba-tiba dengan wajah ragunya. Membuat semua pasang mata di meja itu menatapnya.

Dengan dahi berkerut, Kirana mengangguk. Ia meminum pop ice mangga nya sembari mendengarkan Ronald yang bicara.

"Dengar-dengar.. pagi tadi--"

"Oh, Lo udah denger dan mau ngatain anak bahasa juga?" Ketus Bella nenuduh, menghunus tatapan tajamnya kepada Ronald, Juna, dan juga Nicholas karena ketiga pemuda di hadapannya ini adalah anak IPA.

Dengan cepat ketiga pemuda itu menggeleng. Kompak, Nicholas dan Juna langsung menggeplak keras kepala Ronald.

"Kampret! Dengerin dulu gue ngomongnya jangan di putus!" Gerutunya sambil mengusap-usap kepalanya karena kejahatan kedua sahabatnya.

"Kita bukan orang yang kayak gitu! Kalian tenang aja!" Kata Juna mencoba mencairkan suasana.

"Iya, gak guna juga, sih, banding-bandingin kelas buat tau siapa yang paling unggul. Kayak gak ada kerjaan!" Timpal Nicholas.

Bella mendengus, ia sudah tak berselera makan. Jadi ia memutuskan untuk meminum pop ice strawberry miliknya dengan pandangan acuh.

Ronald jadi serba salah disini, inginnya pingin tahu eh malah salah kaprah.

"Gue gak bermaksud ngomong gitu!" Gumam Ronald melirik Bella.

Kirana menghela, ia menyenggol lengan Bella yang nampak acuh. "Udah sih, jangan di perpanjang toh Ronald juga katanya gak bermaksud."

"Tetep aja!" Sinis Bella mendengus kasar.

Mereka hening~

Nicholas berdehem. "Ini jadi kapan barbeque nya? Kalau gak jadi ya gua makan sendiri di rumah sama Kirana. Ya gak?" Goda Nicholas dengan menaik turunkan kedua alisnya.

Melihat itu, Kirana mendengus geli menahan lengkungan di bibir.

"Enak aja! Gue juga mau keles!"

"Gue juga!"

"Apalagi gue!"

"Yaudah sih, tinggal tentuin kapan."

"Kapan ya?"

"Gimana kalau besok?"

"Loh, jangan!"

"Kenapa?"

"Besok itu jadwalnya Ronald ngecer di perempatan sana! Hahahaha."

"Fak!"

"Terus kapan?"

"Nanti?"

"Kecepatan gak sih kalau nanti?"

"Ya terus kapan? Kalau diundur-undur pasti gak bakal terlaksana!"

"Hm, betul Betul betul.. wacana forever!"

"Lo aja kali!"

"Fiks nanti ya?"

"Ha?"

"Gue sih ayo-ayo aja."

"Yang lain?"

"Gue si yes."

"Gue juga."

"Terserah!"

"Jangan terserah dodol!"

Plak plak plak

"Iyaaaaaaa gue bisaaa! PUAS?"

"hehe."

"Ya--yaudah deh..ayo!"

"Hmm , fiks nanti di rumah gue jangan lupa ntar sore awas kalau lupa bakal kita iket di pohon beringin belakang sekolah!"

"TAI!"

"SIALAN!"

"BABI LO!"

"OKE!"

Votment?

Iamfrozenn

TRIANGEL LOVE OF THE TWINS [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang