[ SEQUEL ]

1.2K 33 12
                                    

Bandara Soekarno Hatta,
03.30

Tangan mungil itu mengusap pipinya dengan lembut saat mendengar suara pemberangkatan pesawat ke luar negeri.

Gadis itu bangkit dari kursi lalu menghadap seorang pria paruh baya yang sedang menunduk dalam.

"Daddy?" Panggilnya dengan suara serak, pria yang di panggil Daddy itu mendongak dengan wajah sendu dan pipi yang basah.

Tangan mungil gadis itu terulur untuk menghapus air mata itu. "Daddy, jangan menangis. Nanti Kirana ikut nangis."

Tak bisa! Nyatanya air mata Thomas semakin menetes dengan deras. Dan dengan cepat dia menarik Kirana ke dalam rengkuhannya. "Jangan.. jangan tinggalkan Daddy!"

Kirana memejamkan matanya sejenak lalu membukanya. "Aku tidak bisa, Dad! Maafkan Kirana, ya?"

Karena Kirana sudah janji dengan seseorang untuk pergi dari sini, negara ini! Batin Kirana dengan meneteskan air matanya kembali.

Thomas menggeleng, dia semakin mengeratkan pelukannya. Kirana mengelus punggung kokoh daddy-nya yang termakan usia. "Kirana janji akan baik-baik saja disana, Daddy tidak usah khawatir ya?"

"Dady mau ikut!" Kirana tersenyum geli melihat Thomas yang merengek seperti anak kecil.

Dengan perlahan Kirana melepaskan pelukannya, dia kembali mengusap kedua pipi Thomas dengan lembut. "Daddy tidak bisa ikut! Karena Daddy masih punya tanggung jawab disini."

Menghela napas, Kirana memeluk Thomas untuk yang terakhir kalinya. "Maafkan, Kirana, Daddy. Kirana harus pergi sekarang!"

Kirana sudah berdiri dengan tegap dengan senyum palsu. Thomas pun ikut berdiri.

"Jaga diri baik-baik disana, ya? Kalau ada apa-apa langsung hubungi, Daddy! Daddy akan mantau dari sini. Maaf karena Daddy tidak bisa menjadi Daddy yang baik buat kamu!"

Kirana menggeleng cepat, dia menggenggam kedua tangan Thomas dengan erat. "Buat Kirana, Daddy itu Daddy yang terrrrrrbaik diseluruh dunia ini! Kirana bangga punya Daddy Thomas!"

Dengan perasaan yang menghangat Thomas kembali menarik Kirana ke dalam pelukannya dan mengucapkan beribu kata maaf.

"Daddy tidak salah! Semua ini takdir!"

Thomas hanya diam, perasaanya terlalu campur aduk saat ini.

"Kirana pergi dulu, Daddy jaga diri dan jaga kakak dengan baik-baik, ya. Kalau jangan daddy bisa menatap wajah kakak. Jangan buat kakak seperti orang lain, karena dia' juga bagian keluarga kita." Kirana tersenyum lembut,

"Daddy mau janji kan buat jaga kakak?"

Dengan pasrah Thomas mengangguk, Kirana semakin melebarkan senyumnya. Dan menatap Thomas dengan pandangan penuh arti.

"Kirana pergi dulu, good bye Daddy! I love you, my Hero!"

Thomas mengecup kening Kirana dengan lembut sambil menutup mata. "I love you, more, my princess!"

Dan akhirnya semua telah berakhir, Kirana membalikkan badan dan berjalan menjauh dengan air mata yang kembali menetes. Tangan kirinya mencengkeram erat koper yang sedang dia seret.

Dengan sekuat tenaga dia tidak membalikkan badan dan berlari menuju Thomas.

Ingat Kirana.. ingatt kau sudah berjanji dan kau harus pergi dari sini. Biarkan mereka bahagia! Batinnya.

Thomas berjongkok dengan kepala menunduk saat Kirana sudah tidak terlihat. Dia tidak malu bahkan tidak segan-segan untuk menangis di muka umum.

Biarkan semua orang mengatainya pria cengeng, hati ayah siapa yang rela ditinggal putrinya keluar negeri untuk waktu yang lama?

Pesawat pun lepas landas, Dan disinilah cerita baru dimulai. Membuka lembaran baru dan menutup luka lama.

Los angeles, Iam coming. 



-End-

Terimakasih yang udah baca vote dan comment.
Seneng banget yang baca udah, 90.1k
Mau dilanjutkan gk nih cerita?
Kehidupan mereka?
Comment ya guys...

TRIANGEL LOVE OF THE TWINS [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang