Happy Reading....
Eve termenung dan masih tidak mengerti kenapa ia harus berada dikamar ini. Dan kata Edo tadi ini adalah kamarnya. Apa ini semua bagian dari rencara Devan?
Ia melihat seluruh isi kamar. Mungkin dulu sewaktu dia kaya raya, kamarnya juga tidak seluas dan seindah ini.
Banyak interior-interior marmer disana. Dan kamar ini didominasi dengan warna putih dengan ranjang dan seprainya dan barang-barang yang lainnya.
Rasa ingin tahunya membawanya kebalkon. Bahkan ini lebih luas dari balkon yang berada di rumahnya dulu. Balkon itu dilengkapi dengan tralis besi.
Sedetik kemudian ia melihat kebawah dan pemandangan indah pun terjadi disana, taman yang luas dengan lampu-lampu taman dan sebuah kolam renang besar. Didekat sana terdapat pohon besar dan disampingnya terdapat permainan anak kecil. Tunggu dulu. Kenapa dirumah yang sangat berkesan elegan ini terdapat permainan anak kecil. Apa mungkin Devan sudah memiliki anak?
Tetapi ia tidak pernah mendengar kabar itu di televisi-televisi maupun di majalah. Mungkin itu hasil hubungan gelapnya? Oh.. Tidak mengingat itu, ia bergendik ngeri. Siapa tahu ia adalah korban selanjutnya. Kenapa fikirannya melenceng kesana? Mungkin saja arena taman bermain anak itu punya keponakannya.
Sampai satu suara memanggilnya. Suaranya begitu aneh dan ia membalikan tubuh nya, masuk kembali ke kamar itu. Dilihatnya manusia setengah perempuan dan setengah laki-laki.
"Umm... Maaf mas, eh.. mbak. Maksud saya.. " ucapan nya terbata-bata. Sampai kemudian manusia itu menghelanya.
"Panggil saya Caty." ucapnya.
"Ah...iya Caty." Ucap Eve. Caty tampak memperhatikan Eve dengan tangan ditekuk didepan dada. Sambil bersiul-siul kecil dan menghintari Eve.
"Kau sangat cantik." ucap Caty. Eve merona, pujian demi pujian seperti itu sering ia dapatkan dan pada saat itu dia pasti merona.
"Terima kasih."
"Perkenalkan Caty adalah tata make up keluarga Alexander. Sekarang kamu pakai gaun dan Caty akan mendandani kamu." tampak Caty mengambil satu gaun wanita yang terdapat didalam lemari itu.
Melihat pintu lemari itu terbuka, Eve terpanah didalam lemari sudah banyak gaun-gaun wanita. Dan lemari itu sangatlah luas. Selain gaun disana juga terdapat sepatu-sepatu khas wanita.
Tampak Caty mengambil sebuah gaun berbahan satin dengan warna merah dan sedikit terbuka."Ini gaunmu. Sialahkan kau pakai dulu."
"Gaun? Sebenarnya ada apa? "
"Kau bahkan tidak tahu. Tuan Devan ingin mengajakmu ke pesta topeng yang diadakan oleh teman nya. Pesta itu begitu elegan. " Pesta? Bahkan Devan tidak memberitahu nya sama sekali. Dan sekarang ia tahu, ia akan pergi pesta bersama Devan.
Tampak Eve mengambil gaun itu. Wajahnya tampak bimbang, apa dia harus menggantinya disini. "Kau bisa gunakan kamar ganti itu nona." ucap Caty seolah tahu apa yang dipikirkan Eve sambil menunjuk ke satu ruangan yang ada di kamar indah itu.
Eve mengela nafas pendek. "Baiklah..."
Tak beberap lama akhirnya Eve keluar dari kamar mandi. Ternyata gaun itu sangatlah terbuka. Pandangan Caty tidak berhenti pada Eve, benar-benar sempurna.
"Hhmm.. Gaun ini sangat terbuka. " ucap Eve kepada Caty.
"Tunggu aku punya jas wanita." ucapnya sambil mengambil jas wanita didalam lemari tadi. Dan dipakaikan nya kepada Eve.
Wajah Caty tidak berhenti tersenyum. "Sekarang tinggal polesan make up dan tata rambutmu." Dan Caty mulai melakukan pekerjaan nya dengan cepat dan hasilnya sangat sempurna.
"Kau sangat cantik. Bahkan sepertinya Nyonya Flora kalah dengan mu. " ucap Caty.
Nyonya Flora? Siapa lagi itu. Pria itu benar-benar mempermain kan hati perempuan. Ia harus berjaga-jaga. Ia tidak menanyakan tentang Flora itu kepada Caty, ia sudah tau pasti Flora adalah salah satu kekasih Devan.
"Kau sudah ditunggu oleh Tuan Devan dibawah. Dan pakailah ini." ucap Caty sambil mengeluarkan sepatu High heels yang tidak terlalu tinggi.
"Selamat bersenang-senang. Ayo ku antarkan kebawah. " ucapnya.
Tbc
Jangan lupa Vote, Koment, dan Share ke teman-teman kalian ya...
Follow juga IG aku : @yolan_dta
KAMU SEDANG MEMBACA
My Possessive Billionaire [TERBIT]
RomanceEve warren, kehidupannya berubah setelah ia mewawancarai seorang miliyarder kaya. Setelah pertemuan itu, Devan alexander bersumpah pada dirinya sendiri akan memiliki Eve seutuhnya. Perasaan akan memilikinya tinggi. Apapun Devan akan lakukan de...