Suara Dentingan pintu terdengar sangat keras, padahal ini sudah jam sepuluh lewat. Suara pintu itu seperti bukan terketuk melainkan seperti seseorang yang ingin mendobraknya.
Ayana keluar dari kamarnya dan mendengar suara itu persis di depan kamarnya, ada tamu malam-malam seperti ini. Mungkin itu bukan tamu, tapi penjahat, fikirnya.
Ia segera memasukin kamar kembali, dan membangunkan Angeline yang sedang tertidur pulas. Ia mengguncang-guncangkan tubuh Angeline hingga gadis itu bangun dari tidurnya.
"Ada apa?" tanya nya heran.
"Angeline, diluar sepertinya ada tamu, coba kau bukakan pintunya."
"Baiklah..." ucap Angeline menurut saja pada Ayana, sejak lima hari lalu Devan pergi ke luar negri untuk menyelesaikan masalah pekerjaanya yang hampir saja sudah diujung, karena salah satu orang kepercayaannya telah mengkorupsi uang perusahaan yang jumlahnya sangat banyak. Sementara Flora selama lima hari ini menginap di rumah orangtuanya.
Ada senyuman yang terlukis di bibir Ayana. Dia membayangkan bisa saja Angeline diculik atau dibunuh oleh penjahat diluar sana. Ia tidak peduli, sekarang tugasnya adalah kembali tidur dan bangun esok hari dengan berita Angeline hilang.
Angeline melangkahkan kakinya ke arah pintu, dan ia membukanya. Betapa terkejutnya ia setelah melihat Devan disana dengan pakaian yang acak-acakan serta ditangannya masih ada minuman beralkohol, ia merancu tak jelas.
"Devan.. Kau sudah kembali?" tanya Angeline, tapi Devan masih merancau tak jelas, dan sepertinya ia mabuk.
Tanpa mendengar rancauan Devan, Angeline menumpakan lengan tangan Devan ke bahunya dan melangkahkan kakinya untuk memasuki rumah, ia segera membawa Devan kedalam kamar dengan cara menyangga tubuh Devan dengan bahunya yang kecil.
"Apa yang terjadi? Kenapa kau bisa seperti ini?" tanya Angeline yang sudah sampai didalam kamar.
Tak lama kemudian, betapa terkejutnya Angeline, Devan langsung membopong tubuh Angeline dan menjatuhkanya di atas ranjang lalu menindihnya. Devan mengunci Angeline di dekapannya. "Apa-apaan ini? Kau mabuk." ucap Angeline sambil berusaha melepaskan dirinya.
Tapi semua sudah terlambat, Devan mengikat kedua tangan Angeline dengan satu tangannya ke atas kepala Angeline dan sekarang ia tidak bisa berkutik. "Kau mau apa? Lepaskan aku..." ucap Angeline.
Lalu kemudian Devan meloloskan pakaian dan pakaian dalam Angeline, dan sekarang Angeline terbaring tanpa sehelai benang pun, seketika ia mengeluarkan air matanya, usahan perlawanannya ternyata tidak berhasil, tenaganya jauh lebih lemah dibandingkan Devan.
Dan kejadian selanjutnya, Devan mencium bibirnya dengan rakus sampai Angeline tidak bisa bernafas, dia mencium semua bagian dari tubuh Angeline bagaikan binatang yang sedang mendapat mangsanya.
Devan kemudian membuka seluruh pakaiannya, kejadian yang tak terduga ia telah membuat Angeline tidak suci lagi, selama sembilan belas tahun ia menjaga kesuciannya dan sekarang sudah direnggut dengan cara seperti ini. Lagi dan lagi, ia menjatuhkan air matanya, ia tidak kuat lagi, rasa pedih dan sakit merasuki dirinya. Ia tidak mampu melawan lagi, tenaganya mungkin sudah habis.
Tak beberapa lama setelah Devan berhasil bermain atas dirinya, pria itu tertidur pulas tanpa merasa bersalah, Angeline masih saja menangis, tidak-tidak sudah cukup ia menagis, menangis hanya buang-buang tenaga dan waktu saja. Ia memutuskan untuk meninggalkan kamar Devan, ia bangun dari tidurnya dan mencari pakaiannya.
Gerakannya sangat pelan, ia merasakan sakit dibagian kewaniatannya, dan seketika ia melihat sedikit darah yang mengotori seprai. Ia memakai pakaiannya dan berjalan tertatih keluar dari kamar sialan ini.
Sudah berkali-kali ia berjalan lalu terjatuh, ia berusahan untuk bangkit kembali.
Ia sudah sampai dikamarnya dan ia menghapus air matanya walaupun sangat sulit untuk tidak mengeluarkannya kembali. Ayana mendengar suara isakkan Angeline, segera ia bangun dari tidurnya.
"Angeline, ada apa denganmu?" tanyanya.
Angeline hanya menggeleng pelan.
"Apa terjadi sesuatu? Siapa tamu itu?"
"Dia tuan Devan."
"Oh... Ternyata tuan Devan. Ya sudah aku mau kembali tidur." ucapnya, seketika ada rasa penyesalan, kenapa bukan dia yang membukakan pintu untuk Devan? Ah seharusnya tadi dia periska dahulu.
Angeline akhirnya berbaring diatas ranjang, ia tidak bisa membayangkan kejadian tadi. Kesuciannya telah direnggut dengan paksa. Ia tidak bisa menjaga nasihat mendiang ibunya, sungguh ia sangat kotor bahkan sangat sangat kotor dari lumpur yang bercampur dengan kotoran.
Ia kembali menjatuhkan air matanya.
"Jangan berbohong padaku." ucap Ayana, ia kembali membuka matanya, sebenarnya ia memang sudah tahu itu Devan, dan ia sengaja mengikuti mereka.
Angeline hanya diam dan mengusap air matanya.
***
Pagi harinya, Devan bangun dengan rasa pusing dikelanya dan ia menyernyit kenapa ia bisa didalam kamarnya setahu dia, dia masih ada didalam klub malam.
Kemarin perusahannya rugi sebesar lima belas milyar, hanya karena orang kepercayannya tidak bisa lagi untuk dipercaya, ia memutuskan untuk pergi ke klub malam hanya sekedar minum-minum dan sekarang ia berada di tempat ini.
Devan menyikap selimut yang menutupi tubuhnya yang polos, dan ia terkejut kembali, ia juga sudah tidak memakai sehelai benang pun dan seketika matanya beralih pada noda darah yang ada di seprainya, ia menyeryit apa mungkin ia telah memperkosa seseorang? Mungkin ia semalam minum lebih dari takaran sehingga tidak sadar melakukannya? Tapi siapa orang itu?
Devan melangkahkan kakinya memasuki kamar mandi dan ia langsung membersihkan tubuhnya.
Setelah keluar dari kamar mandi, dia berencana untuk menemui Angeline. Kakinya melangkah ke arag dapur, tapi Angeline tidak ada disana. Tapi ia mendengar seseorang wanita sedang menangis tersedu-sedu.
Ia memegang bahunya, "Ayana..." ucap Devan.
"Aku kotor... Aku kotor..." ucap Ayana lalu menangis kembali.
Seketika Devan menyadari akan ucapan Ayana, apakah Ayana lah orangnya?
"Ayana.. Apakah kita...? Aku menyakitimu? "
"Ya.. Tuan, kau sangat menjijikan bahkan binatang saja tidak seperti itu, dan sekarang aku tidak suci lagi."
Ternyata memang Ayana orangnya, dan seketika Devan pun langsung merengguh tubuhnya.Tbc.
Sebenarnya adegan apa sih itu? Aku gak ngerti, yang udah nikah pasti ngerti lah ya..
Jangan tanya kenapa bahasanya atau kata-katanya amatiran, karena memang aku belum ngerasain yang itu. Hehe....
Aku kasihan deh sama Angeline, ternyata hidupnya pedih bgt. Ditinggal oleh orang tuanya, banting tulang demi adiknya dan sekarang kehilangan kesuciannya.
Jangan benci benci ama Angeline, kan dia wajah nya mirip bgt sama Eve, cuma bedanya Angeline ada tahi lalat dekat dagu dan Eve tidak ada.
Setelah ini ceritanya makin seru, tunggu aja ya...
See you...
KAMU SEDANG MEMBACA
My Possessive Billionaire [TERBIT]
RomantikEve warren, kehidupannya berubah setelah ia mewawancarai seorang miliyarder kaya. Setelah pertemuan itu, Devan alexander bersumpah pada dirinya sendiri akan memiliki Eve seutuhnya. Perasaan akan memilikinya tinggi. Apapun Devan akan lakukan de...