Eve dan Caty menuruni tangga dan sedetik kemudian matanya langsung bertemu dengan mata berwarna hitam milik Devan.
Lelaki itu tampak sangat tampan, bagaikan dewa yunani dengan tuksedo hitam yang melekat pas ditubuhnya serta celana bahan. Rambutnya yang sedikit coklat membuat pria itu sangat sempurna.
Begitu pula dengan Devan, ia menatap Eve tanpa berkedip. Sungguh pasangan yang sangat sempurna. "Uumm... " Eve tampak berdehem untuk mengalihkan pandangan Devan.
"Caty, kenapa kau memakaikan nya gaun seperti ini. Ini sangat terbuka." ucap Devan kepada Caty. Tapi tatapan matanya masih terfokus kepada Eve.
"Apa perlu saya membawakan gaun lain Tuan? "
"Tidak. Kami sudah terlambat." ucap Devan lalu menarik tangan Eve keluar rumah dan memasuki mobil.
Perjalanan hanya menempuh waktu dua puluh menit. Devan dan Eve duduk dikursi penumpang. Suasana begitu canggung. Sama sekali tidak ada yang membuka suara. Sampai kemudian sang supir mengintrupsi bahwa mereka sudah sampai di tempat pesta.
Tampak Devan mengeluarkan sesuatu. "Berhubung ini adalah pesta topeng. Pakailah ini." ucap Devan sambil memberikan topeng untuk wanita dan Devan pun memakai topeng prianya juga.
Mereka memasuki sebuah gedung mewah, dan seorang pelayan menghampiri mereka. "Jas mu nona." ucap pelayan tersebut.
"Hmm... Tapi sepertinya nanti aku akan kedinginan. " ucapnya walaupun jas itu hanya menutupi lengannya saja tapi dapat membantunya. Sungguh ia tidak pernah memakai gaun yang terbuka dibagian dada seperti ini.
"Tapi.. " ucapan pelayan itu terpotong oleh Devan. "Biarkanlah.. Kau lanjutkan pekerjaan mu saja.""Baik Tuan." dan sedetik kemudian pelayan itu meninggalkan mereka.
Devan tampak mengambil tangan Eve untuk ditempelkan di lengan nya. Pergerakan itu disadari oleh Eve. Dan dia lebih baik menurutinya.
Devan berjalan mengajak Eve ke tempat teman-teman nya. Dan banyak reporter disana memotret mereka.
"Devan alexander. Tak ku sangka kau akhirnya datang kepesta ku. " ucap pria yang diketahui namanya adalah Leo, dia memiliki mata berwarna biru yang sangat indah. Pria itu juga sangat tampan walaupun wajahnya saat ini ditutup oleh topeng.
"Ya.. " ucap Devan singkat.
"Siapa?" tanya Leo. Menyadari ada sesosok wanita cantik disampingnya.
"Kekasihku. " ucap Devan. Dan Eve langsung mengerutkan keningnya. Tidak. Kami bukan sepasang kekasih.
"So beautiful. Oke silahkan menikmati pestanya."
Pelayan menghampiri Devan dan Eve dengan baki berisi beberapa gelas yang berisi cairan bening keemasan. Devan tampak mengambil minuman itu dan diikuti oleh Eve.
"Kalau kau tidak terbiasa tidak perlu meminum nya." ucap Devan.
Dia ingin tidak minum tetapi tenggorokan nya sangat haus dan hanya ada minuman jenis ini walaupun rasanya beda-beda tetapi tetap saja ini adalah minuman beralkohol.
"Aku akan meminumnya." lalu ia meneguk habis cairan bening keemasan tersebut.
"Devan... " panggil seorang Wanita dengan pakaian merah ketat dan terlalu terbuka.
"Hay Victoria." ucap Devan kepada perempuan yang diketahui namanya adalah Victoria. Dan mereka saling berpelukan.
Siapa Victoria ini? Jangan jangan kekasih gelap Devan lagi. Victoria menyadari ada seorang wanita cantik. "Siapa dia? " tanyanya. Dan tampak Devan mendekatkan bibirnya ke arah telinga Victoria dan berucap disana.
"Okay baiklah. Aku kesana ya." ucap Victoria dan dibalas dengan senyuman oleh Devan.
Waktunya berdansa. Devan tampak berjongkok didepan Eve. Dan mengulurkan tangannya. "Mau berdansa denganku nona? " tanyanya.
Eve tampak ragu. Tapi percuma saja kalau dia tidak mau, Devan pasti akan memaksanya.
Eve meletakan tangan nya diatas tangan Devan. "Ya.. " ucapnya.
Tbc
Jangan lupa Vote, Koment, dan Share ke teman-teman kalian ya...
Follow juga IG aku : @yolan_dta
KAMU SEDANG MEMBACA
My Possessive Billionaire [TERBIT]
RomanceEve warren, kehidupannya berubah setelah ia mewawancarai seorang miliyarder kaya. Setelah pertemuan itu, Devan alexander bersumpah pada dirinya sendiri akan memiliki Eve seutuhnya. Perasaan akan memilikinya tinggi. Apapun Devan akan lakukan de...