Part 10 ( Hukuman I )

7.5K 372 0
                                    


Kkrrrrriiiiinnnnnggggg....

Bel tanda pelajaran selesai berbunyi semua murid keluar kelas menuju rumahnya masing masing tak terkecualiku, saat ini aku sedang berada di depan gerbang sekolah menunggu jemputanku, saat aku sedang menunggu. Tiba-tiba ada seorang cowok yang menarik tanganku kasar, dan menyeretku entah kemana.

Aku berusaha berontak. Namun, apa daya tenagaku tidak cukup kuat dibanding cowok itu, bahkan aku juga belum tau siapa cowok yang menarik tanganku tersebut.

"Lepas... lepassin gue!" Berontakku. Tapi, cowok itu tetap diam, dan melanjutkan langkahnya menyeretku entah kemana.

Setelah sekian lama aku diseret bagaikan seekor kambing yang membangkang pada tuannya, akhirnya cowok itu menghentikan langkahnya. Aku melihat ke sekeliling ternyata aku tengah berada di parkiran sekolah. Aku bingung kenapa cowok itu membawaku ke parkiran sekolah? kemudian cowok itu membuka sebuah pintu mobil Avanza berwana hitam yang terparkir di sekolah, dan menyuruhku masuk. Tapi, aku menolaknya.

"Masuk!" ucapnya tegas.

"Gak, gue ga mau!" tolakku, dan aku langsung melepaskan tanganku dari genggamannya. Cowok itu berbalik menatapku, dan membuatku terkejut ternyata cowok itu adalah si cowok nyebelin itu, eh maksudnya Ali.

"Masuk!" ucapnya lagi

"Gak!"

"MASUK!" bentaknya, dan akhirnya aku langsung masuk ke mobil itu, dan duduk di kursi penumpang dengan mata yang berkaca kaca.

Aku menangis karena aku paling tidak suka di bentak bahkan orang tuaku saja tidak pernah membentakku. Tapi, baru kali ini ada seseorang yang membentakku, dan orang itu adalah cowok.

Aku lihat Ali langsung duduk disebelahku, tepatnya duduk dikursi pengemudi, lalu ia melihat kearahku, dan mendongakkan wajahku, kemudian menghapus air mataku.

"Ssttt... jangan nangis gue minta maaf." ucapnya lembut, dan itu membuat hatiku sedikit tenang oleh perlakuanya.

Setelah mengucapkan kata-kata itu, Ali langsung tancap gas, dan mobil itu melaju membelah kemacetan yang sudah sering terjadi di Ibu Kota. Di sepanjang perjalanan hanya ada keheningan diantara kami berdua, tidak ada yang membuka suara baik itu aku, maupun Ali kami sama - sama terdiam, dan hanyut dalam pikiran kami masing - masing. Begitu juga aku yang masih memikirkan apa yang akan Ali lakukan nanti padaku dan kemana Ali membawaku pergi.

Setelah sekian lama kami terjebak macet, akhirnya mobil Ali berhenti di sebuah rumah mewah bercat putih yang indah bak istana.

Di samping kiri kanannya terdapat taman yang indah dengan air macur yang berada di tengah tengah sebelah kanan taman tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di samping kiri kanannya terdapat taman yang indah dengan air macur yang berada di tengah tengah sebelah kanan taman tersebut. Saat aku masih terpesona akan keindahan rumah ini tiba-tiba Ali membuka pintu mobil yang berada di samping kiriku lalu menarik tanganku masuk kedalam rumah tersebut. Aku hanya pasrah, toh mau ngelawan bagaimana pun juga aku yakin pasti akan kalah.

"Lo mau ngapain bawa gue kesini?" tanyaku.

"Menurut lo." Dia hanya terseyum sinis, dan maju melangkah mendekat ke arahku.

"Lo mau apa! Jangan macam-macam ya!" ucapku takut. Tapi, Ia semakin maju mendekat ke arahku, aku pun reflek mundur, dan terus mundur sampai badanku sudah membentur dinding yang ada di belakangku. Tapi, Ia masih saja mendekatiku, saat sudah berada di depanku Ia memajukan wajahnya menghapus jarak diantara kami.

3 Cm....

2 Cm....

1 CM....

Dan....

#vote&coment

( hayyooo penasaran ya kira kira ali mau lakuin apa ya sama prilly apa jangan jangan dia mau macam macam sama prilly 😱 atau.... Hah pokoknya kalian akan taulah. Udah ya segini dulu bye...
Oh ya jangan lupa vote & coment guys
See you....)

The Bad Boy✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang