Hari demi hari, minggu demi minggu, bulan demi bulan berlalu. Semakin lama hubungan Ali, dan Prilly semakin dekat bahkan hubungan mereka sekarang bisa dibilang seperti sepasang kekasih. Tapi, mereka menyimpulkan hubungan mereka hanyalah sebagai sahabat saja. Juga Ali sudah semakin dekat dengan keluarga Prilly, jika ada waktu luang atau saat pulang sekolah ia selalu datang ke rumah Prilly untuk hanya sekedar mampir, belajar bersama, main Playstation dengan Raja, kadang-kadang ia juga mengajari Raja bermain basket.
Seperti sekarang ini Ali, dan Raja tengah sibuk bermain Playstation di ruang keluarga rumah Prilly.
"Gue pasti menang nih!" ucap Raja sambil terus memainkan jarinya diatas Stik Playstation tersebut, dan dengan pandangan yang mengarah ke Televisi yang menyiarkan pertandingan sepak bola yang di control oleh Stik Playstation yang ia pegang.
"Jangan senang dulu, liat nih jagoan gue Lionel Messi pasti bisa menang!" balas Ali yang melakukan aktivitas yang sama seperti raja.
"Lionel Messi doang ahh cemen!!! Nih liat nih jagoan gue Ronaldo pasti yang bakalan menang!" ucap Raja lagi.
Ali yang melihat dirinya yang sebentar lagi akan kalah mulai berfikir, dan tak lama ia mendapatkan sebuah ide.
Ali menjahili raja dengan tikus mainan yang ia bawa di sakunya, lalu melempar tikus itu ke arah Raja. Raja yang sangat ketakutan pun berteriak, dan langsung naik ke atas sofa.
"AAAAA!!! TIKUS!!!" pekik Raja ketakutan, sedangkan yang melempar tikus malah mengambil kesempatan untuk mencetak gol ke gawang.
"GOLLL!!!" pekik Ali senang.
"Eh, curang lo Bang. Gue gak terima, pokoknya gol yang tadi tidak sah." ucap Raja tak terima dengan kekalahannya.
"Eh sah dong. Pokoknya sah, yeay gue menang!!!" kekeh Ali yang masih terus menari tak jelas sambil berteriak "GOLL!!! Gue Menang!!!"
"Gak pokoknya gak sah."
"Sah."
"Gak."
"Sah."
"Gak."
"Stopp!!! Ini ada apaan sih ribut-ribut!" tanya Prilly yang baru datang dari dapur dengan nada kesal.
"Itu tuh Bang Ali main PSnya curang." adu Raja kepada Kakaknya.
"Lah kan Abang yang ngegolin, berarti Abang yang menang dong." ucap Ali tak terima dibilang curang.
"Tapikan Abang curang. Masak gue dijijillin tikus mainan, kan lo tau sendiri kan kalau gue takut sama tikus." jelas Raja.
"Jadi semua ini cuma gara-gara PS, OMG!!! Kalian ini gak malu apa? masak cuma gara-gara PS kalian berantem. Kayak anak kecil aja." omel Prilly kesal.
"Tapikan gue kesel! Masak..."
"Udah-udah sekarang baikkan lagi. Ayok!" ucap Prilly melerai pertengkaran Ali, dan Raja sekaligus menyuruh mereka untuk berbaikkan.
"Ya udah gue minta maaf ya dek. Gue gak bermaksud jahat kok, gue cuma mau ngerjain lo dikit aja. Sekali lagi gue minta maaf ya!" ucap Ali tulus yang diangguki oleh Raja.
"Are we still friends?" tanya Ali yang memberikan jari kelingkingnya dihadapan Raja.
"Yes!" ucap Raja. Lalu menautkan jari kelingkingnya ke jari kelingking Ali, dan mereka saling tersenyum.
"Nah kalau gitu kan enak diliatnya." ucap Prilly sambil tersenyum.
Ali kemudian memeluk Raja. Namun, disela-sela pelukannya muncul ide jahil yang ada di otaknya.
Ali malah melempar tikus mainan yang tadi ia gunakan untuk menakuti Raja ke arah Prilly. Hal itu membuat Prilly kaget, dan langsung melompat naik ke atas sofa sama persis seperti yang dilakukan Raja tadi.
"AAAAA...!!! ALIII!!!"
"Waduh, KABURRR!!!"
#vote&coment
( Jadilah pembaca yang Bijak!!! ) 👌👍
KAMU SEDANG MEMBACA
The Bad Boy✓
FanficKebut - kebutan , dunia malam itu semua sudah biasa untukku. Menjadi cowok yang brandal , angkuh , dingin itulah sifatku. Tapi, semua itu perlahan mulai berubah saat aku bertemu dengannya, gadis dengan mata hazel coklat membuat teduh siapapun yang m...