Kkrrriiinnnggg...
Bel tanda berakhirnya pelajaran berbunyi semua siswa-siswi berhamburan keluar menuju rumah mereka masing-masing. Tak terkecuali Prilly, Ia sedang memasuki buku-bukunya ke dalam tasnya. Kemudian, Ia bangkit membawa tasnya berjalan keluar dari kelas.
Namun, saat hendak melewati pintu keluar, dirinya dikejutkan oleh Nikki yang memanggil dirinya.
"Prilly!"
"Eh Nikky, ngapain lo kesini?" tanya Prilly.
"Gak apa-apa, oh ya Prill pulang bareng gue yuk!" ajak Nikky.
Baru saja Prilly ingin menjawab, tiba-tiba ada seseorang yang menjawabnya duluan, dan orang itu adalah Ali, "Gak hari ini Prilly pulang bareng gue!"
"Ali!" gumam Prilly.
"Tapikan gue udah ngajakin Prilly duluan." ucap Nikky tak terima.
"Prillynya aja biasa aja tuh, kok jadi elo yang sewot!" ucap Ali.
"Udah gak apa-apa li, gue pulang bareng Nikky aja." ucap Prilly menolak tawaran Ali.
"Gak pokoknya lo harus pulang bareng gue!" paksa Ali, kemudian menarik tangan Prilly kasar.
Prilly berontak berusaha melepaskan cengkaraman tangan Ali, "Lepas... Lepasin gue Ali!"
"Lepasin Prilly, jangan kasar sama cewek!" cegah Nikky mencengkram bahu kanan Ali.
Ali melepaskan cengkraman Nikky, dan menghepaskan tangan Nikky kasar.
"Heh, ini tuh bukan urusan lo, gak usah ikut campur!!!" bentak Ali, lalu mendorong tubuh Nikky kasar hingga terjatuh.
Ali mencengkram kerah baju Nikky, dan memukul wajahnya.
Bugh!
Nikky yang tak tinggal diam berusaha membalas dengan meninju perut Ali, hingga membuat Ali terhempas.
Bugh!
"ALI, NIKKY STOP!!!" teriak Prilly saat Ali, dan Nikky hendak memulai perkelahian mereka kembali.
"Cukup! Cukup! kalian berdua kayak anak kecil, udah gue pulang sendiri aja!" ucap Prilly kesal, kemudian berlalu meninggalkan Ali, dan Nikky.
"Prilly tunggu!!! awas lo ya!" teriak Ali memanggil Prilly, dan juga mengancam Nikky, kemudian berlalu pergi mengejar Prilly.
Sementara Nikky masih terpaku berdiri di depan pintu kelas Prilly. "Sebenarnya ada hubungan apa Prilly sama Ali?" gumamnya.
⚡
"Prilly tunggu Prill!" panggil Ali berusaha mengejar Prilly.
Prilly berbalik menatap Ali, "Apa lagi sih li!"
"Prill maafin gue ya!" ucap Ali merasa bersalah.
Prilly menghela nafas kasar, "Harusnya lo minta maaf itu ke Nikky, bukan ke gue!" Prilly berbalik hendak berlalu pergi. Namun, Ali langsung menarik tangan Prilly.
"Prill! tunggu Prill!"
"Apa lagi sih li!, udah lah gue mau pulang." Prilly menyetop taxi yang kebetulan hendak lewat di depan gerbang sekolahnya. Taxi itu berhenti di depan Prilly, lalu Prilly langsung masuk ke dalam taxi itu.
"Jalan Pak!" ucap Prilly.
"Baik non." jawab supir taxi itu.
Ali tak henti-hentinya menggedor jendela kaca taxi yang di tumpangi Prilly, berharap taxi tersebut akan berhenti, "Prill! Prill! tunggu dulu Prill! gue mau bicara sama lo! Pril!!!"
Semula supir taxi itu hendak menghentikan taxi. Namun, niatnya ia urungkan karena Prilly menyuruhnya untuk tetap jalan, "Udah jalan aja pak!"
"Ba...Baik non." supir itu menjalankan taxinya kembali tanpa memperdulikan Ali yang masih menggedor-gedor kaca jendela taxi. Ta
Taxi itu meninggalkan Ali yang kini sedang frustasi sambil mengacak-acak rambut hitamnya, "Aarrgghhh...!!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Bad Boy✓
FanfictionKebut - kebutan , dunia malam itu semua sudah biasa untukku. Menjadi cowok yang brandal , angkuh , dingin itulah sifatku. Tapi, semua itu perlahan mulai berubah saat aku bertemu dengannya, gadis dengan mata hazel coklat membuat teduh siapapun yang m...