Part 35 ( Panik! )

3.9K 264 2
                                    

Author pov.

Duk

Duk

Duk

Bunyi suara bola basket yang dipantulkan seorang lelaki ke tanah. Lelaki itu bernama Raja Alviano Morez, yang kini sedang bermain bola basket di halaman rumahnya.

Raja terus memantul-mantulkan bola bulat berwarna orange itu, sambil menatap ke arah ring basket yang ada di hadapannya. Dengan peluh yang membasahi tubuhnya, ia masih menatap ring basket yang tinggi tersebut, sambil terus memantul-mantulkan bola basketnya ke tanah. Kemudian Raja berlari menggiring bolanya ke arah ring, lalu melakukan lay up berusaha memasukkan bola basket itu ke dalam ring basket.

"Yes!" pekik Raja senang, karena telah berhasil memasukkan bola basketnya.

Raja pun mengambil bola basketnya kembali, dan kemudian berdiri lagi di posisi awal. Ia melemparkan bola basketnya ke arah ring. Namun sayang, bola itu tidak masuk ke dalam ring.

"Aarrgghh...!!!" pekik Raja lagi. Namun, kini dengan nada kecewa sambil menyeka peluh yang berada di dahinya.

Raja menghela nafas, kemudian mengambil kembali bola basketnya, dan kembali ke posisi awal.

Saat Raja ingin melempar bolanya lagi ke ring. Tiba-tiba, ada seorang lelaki lain yang merebut bola basketnya, berlari menggiringnya dengan sangat cepat. Kemudian, memasukkan bola itu ke dalam ring dengan melakukan lay up.

Raja yang sedari tadi berdiri di posisinya hanya bisa menganga melihat apa yang dilakukan lelaki itu.

Lelaki yang merebut bola basket itu kemudian menghampiri Raja, dengan bola basket di tangannya. Kemudian berdiri di samping Raja, dan langsung melempar bola basket itu ke arah ring, dan ternyata bola itu masuk.

Sekali lagi Raja hanya bisa ternganga melihat aksi yang dilakukan oleh lelaki tersebut, karena ia saja belum tentu bisa memasukkan bola basket dengan jarak yang sangat jauh. Namun, lelaki yang berdiri di sampingnya bisa memasukkannya hanya dengan sekali lemparan.

"Mingkem!" ucap lelaki itu menyuruh Raja untuk merapatkan kembali mulutnya.

"WOW! Itu adalah lemparan jarak jauh yang paling keren." ucap Raja kagum.

"Ya, butuh banyak latihan untuk menghasilkan lemparan yang seperti itu." jelas lelaki.

"Lo hebat Bang Ali!" ucap Raja lagi.

Ya! Lelaki yang tadi merebut bola basket Raja adalah Ali yang tak sengaja melewati halaman rumah Prilly, dan melihat Raja yang sedang bermain bola basket.

"Dan suatu hari nanti, lo juga bakalan hebat seperti gue." ucap Ali sambil menepuk pundak Raja seraya tersenyum.

"Pasti!" seru Raja yang juga tersenyum.

"Mau bermain?" ajak Ali, yang di angguki dengan semangat oleh Raja.

Ali, dan Raja kemudian melanjutkan permainan bola basket mereka kembali. Raja selalu saja gagal merebut bola basket yang berada di tangan Ali. Berbeda dengan Ali, ia selalu saja bisa mengelabui Raja, dan selalu mencetak skor setiap kali ia melempar bola basketnya. Namun, Raja tak patah semangat ia terus berusaha merebut bola basket itu dari tangan Ali.

Tetapi, kini saat Ali melempar bola basketnya lagi ke ring, bola basket itu malah mengenai tiang ring basket kemudian memantul mengenai kepala Prilly, yang sebelumnya hendak memanggil Ali, dan Raja.

*duk*

"Aww!" pekik Prilly sambil memegangi kepalanya. Tak lama kemudian Prilly pun jatuh, dan pingsan.

"Prilly!"

"Kak Prilly!"

Pekik Ali, dan Raja panik. Kemudian berlari menghampiri Prilly yang sudah tergeletak tak sadarkan diri.

"Prill, Prill bangun Prill!" panggil Ali yang panik sambil menepuk-nepuk pipi chubby Prilly.

"Bang! Mendingan sekarang kita bawa Kak Prilly ke kamarnya!" usul Raja, yang langsung diangguki oleh Ali. Ali pun menggendong Prilly ala brydal style masuk ke dalam rumah menuju kamar Prilly.

"Ya ampun! Prilly kenapa Ali?" tanya Mama Prilly panik saat Ali hendak menaiki tangga menuju kamar Prilly.

"Itu Tante, tadi Prilly kepalanya kena bola basket." jelas Ali singkat.

"Yaudah Ali bawa Prilly ke kamarnya, Raja kamu ambil minyak kayu putih ya!" ucap Mama Prilly yang diangguki oleh Ali, dan Raja.

Ali pun melanjutkan langkahnya membawa Prilly ke kamarnya bersama Mama Prilly yang mengekorinya dari belakang.

Setelah sampai di depan kamar Prilly. Mama Prilly langsung membukakan pintu kamar Prilly, dan Ali langsung masuk. Kemudian, membaringkan tubuh Prilly dengan hati-hati di atas ranjang.

"RAJA! MANA MiNYAK KAYU PUTIHNYA!!?" teriak Mama Prilly dari dalam kamar.

"IYA SEBENTAR MA!" sahut Raja. Tak lama kemudian Raja pun datang dengan sebuah minyak kayu putih kecil di tangannya.

"Ini Ma." ucap Raja yang memberikan minyak kayu putih itu kepada Mamanya. Mama Prilly menerimanya, lalu membukanya, setelah itu di dekatkan minyak kayu putih itu ke hidung putrinya.

#vote&coment

( Jadilah pembaca yang BIJAK !!! ) 👌👍






The Bad Boy✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang