Dorr!
Dorr!
Dorr!
Polisi menembak Ali, dan kedua sahabatya juga Vino, dan para anak buahnya yang berusaha kabur menghidari tangkapan para polisi.
Ali, dan kedua sahabatnya memutuskan untuk berpencar. Kevin berlari keluar menuju pintu belakang yang berada di Club. Sedangkan Ali, dan Ricky keluar lewat jendela.
Ali, dan Ricky terus berlari berusaha menghidari kejaran polisi. Namun saat berada di pertigaan mereka bingung harus lewat mana.
"Huh... hah... huh... Rick, kita lewat mana nih gue bingung?" Tanya Ali pada sahabatnya sambil berusaha menagtur nafas.
Ricky mengetuk-ngetuk jari telunjuknya di dagunya dan mulai berfikir, dan tak lama kemudian dia mendapatkan sebuah ide.
"Oke, kalau gitu kita berpencar lo belok kiri, gue belok kanan!" ucap Ricky yang disetujui oleh Ali.
"Oke, good luck bro." ucap Ali sambil melakukan tossan ala-ala sahabat dengan Ricky, kemudian Ali, dan Ricky berpencar dengan Ali berbelok ke arah kiri dan Ricky berbelok ke arah kanan.
Ali, dan para polisi terlibat aksi kejar-kejaran, saat ini ada dua orang polisi yang mengejarnya. Ali terus berlari namun saat di belokkan tak sengaja ia menabrak seorang wanita.
*Bruk*
"Aduh..." ucap wanita tersebut mengadu kesakitan.
"Maaf mba saya gak sengaja, mba gak apa- apakan?" tanya Ali khawatir seraya meminta maaf pada wanita tersebut.
"Nggak, nggak saya gak apa-apa kok." ucap wanita tersebut sambil membenarkan posisinya tetapi masih membelakangi Ali.
"Aduh... maaf ya mbak, saya buru-buru."
"Iya, gak apa-apa."
Lalu wanita tersebut menengok ke arah Ali. Namun, saat wanita itu menengok Ali terkejut bukan main.
"ELLOOO!!!"
⚡
Prilly pov.
Saat ini aku berada di sebuah jalan menuju supermaket. Ya memang tadi setelah aku pulang, aku mengganti bajuku, dan berpamitan pada mama hendak pergi ke supermaket. Tapi, sebelumnya mama bilang biar aku diantarkan Mang Ujang. Tapi, aku menolaknya dengan alasan supermarket itu tidak jauh dari rumahku. Akhirnya mama mengizinkan ku pergi tanpa diantar Mang Ujang.
Aku berjalan menggunakan jalan pintas agar tidak terlalu jauh. Jalan pintas itu melewati sebuah perkampungan. Namun, saat aku ingin berbelok memasuki sebuah gang dari arah belakang aku ditabrak oleh seseorang.
*Bruk*
"Aduh..." ucap ku mengadu kesakitan
"Maaf mba saya nggak sengaja, mba nggak apa-apakan?" tanya orang itu khawatir.
"Nggak, nggak saya gak apa-apa kok." ucapku memaafkan orang yang menabrakku sambil membenarkan posisiku semula tetapi masih membelakanginya.
"Aduh... maaf ya mba, saya buru-buru."
"Iya, gak apa-apa kok."
Aku pun menengok kearah orang itu. Namun aku terkejut bukan main, dan orang itu juga memasang ekspresi yang sama denganku.
"ELLOOO!!!"
#Dont forget like and coment guys, thank you "
KAMU SEDANG MEMBACA
The Bad Boy✓
Fiksi PenggemarKebut - kebutan , dunia malam itu semua sudah biasa untukku. Menjadi cowok yang brandal , angkuh , dingin itulah sifatku. Tapi, semua itu perlahan mulai berubah saat aku bertemu dengannya, gadis dengan mata hazel coklat membuat teduh siapapun yang m...