Prilly tengah berjalan di koridor sekolah hendak menuju kelasnya. Namun, tak lama kemudian datang seseorang memanggil nama Prilly.
"Prilly! Prill!"
Prilly menengok kebelakang, dan mendapati Nikky yang tengah berlari menghampiri dirinya.
"Kenapa?" tanya Prilly.
"Gue mau minta maaf sama lo soal kejadian kemarin." jelas Nikky.
"Sorry Nik gue lagi malas bahas masalah itu, gue mau ke kelas." Prilly hendak pergi dari hadapan Nikky. Namun, Nikky mencegahnya.
"Please Prill, lo dengerin penjelasan gue dulu!" ucap Nikky bersikukuh.
"Apa lagi sih Nik?!! udah deh, gue lagi gak mau bahas masalah itu!" ucap Prilly dengan nada yang tinggi.
"Tapi, lo harus tau kenapa gue bersikap kayak gitu ke elo." ucap Nikky lagi.
"Hei, jangan ganggu Prilly!" pekik seseorang dari belakang. Nikky, dan Prilly mengalihkan perhatian ke arah orang itu, dan mendapati Ali yang sedang berjalan menghampiri mereka.
"Heh, ini bukan urusan lo ya!" ucap Nikky sambil menunjuk ke arah Ali.
"Urusan Prilly urusan gue juga!" jawab Ali.
"Udah! cukup ya kalian berdua! gue gak mau liat kalian ribut lagi! kalian berdua itu sama aja, kayak anak kecil." ucap Prilly. Kemudian langsung pergi dari hadapan Ali, dan Nikky.
"Prilly! Prill!" panggil Ali berusaha mengejar Prilly. Namun, di cegah oleh Nikky.
"Udah lo gak usah deketin Prilly lagi!" ucap Nikky.
"Maksud lo apa?!!" bentak Ali.
"Lo harusnya sadar, lo itu gak pantes buat dia!" ucap Nikky lagi.
Ali mencengkram seragam sekolah Nikky, kemudian menyudutkannya di tembok.
"Heh denger ya, lo itu gak ada hak buat nilai gue pantes atau gak buat Prilly, yang pasti gue gak akan nyerah buat dapatin Prilly, dan gak ada siapa pun yang boleh menghalangi gue!"
Ali melepaskannya cengkramannya, kemudian pergi dari hadapan Nikky. Namun, baru berberapa langkah Nikky berteriak.
"Kalau gitu gue juga!!!"
Ali berhenti sejenak, lalu melirik ke arah Nikky, kemudian melanjutkan langkahnya kembali.
⚡
Kali ini Prilly sedang menunggu Mang Ujang di depan gerbang sekolah untuk menjemputnya.
"Mang Ujang mana ya?" gumam Prilly.
Tak lama kemudian mobil avanza berwarna putih berheti di depan Prilly. Kaca mobil itu terbuka, dan mendapati Mang Ujang, dan Raja di dalam mobil.
"Maaf non Mang Ujang telat, soalnya tadi den Raja maksa-maksa Mang Ujang buat di jemput duluan." jelas Mang Ujang.
"Hai Kak!" sapa Raja sambil menaikan satu alisnya.
"Sudah gue duga." dumel Prilly. Kemudian masuk ke dalam mobil.
Mang Ujang menjalankan mobil menuju rumah Prilly, dan Raja.
⚡
Saat di perjalanan tepatnya di komplek perumahan yang sepi mobil mereka di hadang 3 orang preman.
"Woy serahin semua barang-barang kalian!" ucap salah satu preman yang berkepala botak, dengan tubuh yang kekar, dan tatapanya yang sangar.
"Waduh gimana nih non, den? kita mau di begal nih." ucap Mang Ujang.
"Tenang aja Mang Ujang biar Raja yang hadapin." kata Raja. Kemudian membuka pintu mobil, dan keluar dari mobil dengan gaya yang menantang.
Prilly membuka kaca mobil lalu berteriak ke arah Raja.
"Hati-hati Ja!!!"
Raja membalasnya dengan senyuman.
"Maju lo sini!" kata Raja dengan gaya menantang.
"Lo berani lawan kita?" kata preman yang berambut gondrong.
"Kayaknya dia belom tau siapa kita bos." kata preman yang berbadan gendut, dan memiliki kumis yang sangat tebal.
"Udah bos kita hajar aja!" kata preman berkepala botak.
Ketiga preman itu maju menghajar Raja, sedangkan Raja ia berusaha mengelak bahkan berusaha menyerang. Namun, tak sedikit pula ia mendapat pukulan, atau tendangan dari para preman itu. Hingga kini ia tampak kelelahan bahkan wajahnya sudah babak belur. Salah satu dari preman itu meninju perut Raja, hingga membuat ia tersungkur ke tanah.
"RAJA!!!" pekik Prilly, dan langsung keluar dari mobil menghampiri adiknya.
"Raja lo gak apa-apa kan dek?" tanya Prilly khawatir.
"Ahk... Gue gak apa-apa kok kak ahk... Ssshhh..." ucap Raja sambil menahan rasa sakit.
"Hahaha... gimana? Masih mau lawan kita? Hahaha..." ucap preman berambut gondrong sambil tertawa.
"Woy jangan ganggu mereka!!!" pekik seseorang dari arah belakang.
#vote&coment
( Jadilah pembaca yang Bijak!!! ) 👌👍👍
KAMU SEDANG MEMBACA
The Bad Boy✓
FanfictionKebut - kebutan , dunia malam itu semua sudah biasa untukku. Menjadi cowok yang brandal , angkuh , dingin itulah sifatku. Tapi, semua itu perlahan mulai berubah saat aku bertemu dengannya, gadis dengan mata hazel coklat membuat teduh siapapun yang m...