Part 14 ( modus )

6.7K 353 0
                                    

Setelah aku, dan Ali selesai makan. Sekarang ini aku sedang menunggu Ali di teras rumahnya, karena Ali akan mengantarku pulang. Padahalkan tadi aku sudah tolak. Tapi, tetep aja ia bersikeras untuk mengantarku. Yaudah deh... Aku akhirnya pasrah.

Flasback on.

"Udah Ali gak usah gue bisa pulang sendiri" tolakku pada Ali.

"Udah jangan protes! gue anterin lo pulang lagian ini udah mau malam gak baik cewek pulang sendirian malam - malam" kata Ali yang masih bersikeras ingin mengantar aku pulang.

"Tapi...

"Udah gak apa-apa, lo tunggu di luar ya gue akan anterin lo pulang. Ok!" Kata Ali sambil mengacak - acak rambutku, setelah itu ia pun pergi kekamarnya meninggalkan aku sendirian di ruang tamu. Aku beranjak dari tempat dudukku, lalu pergi ke teras rumah Ali untuk menunggunya.

Flasback off.

Setelah sekian lama aku menunggu. Akhirnya yang ditunggu dateng juga aku lihat Ali keluar mengenakan T-shirt hitam yang dilapisi dengan jaket kulit hitam, dan sepatu snikers yang berwarna senada dengan bajunya, dan juga dengan rambut yang di jambul keatas. Hal itu menambah kesan ketampanannya.

Aku yang melihat pun menjadi terpesona

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Aku yang melihat pun menjadi terpesona. Tapi, dengan cepat langsung kutepis rasa pesona itu. Ali berjalan ke garasi, dan mengeluarkan motor berwarna hitamnya.

"Kita naik motor?" tanya gue pada Ali.

"Yaiyalah emang lo mau naik apa? Odong-odong?" ucap Ali yang malah balik bertanya.

"Ya bukannya gitu, gue gak biasa naik motor." jelasku.

"Makanya harus dibiasain naik motor." jawabnya santai yang membuatku menjadi sebal.

Akhirnya aku pasrah dan mulai menaiki motor itu. Sedikit kesusahan, karena yang aku naiki adalah motor ninja yang besar, sedangkan badanku saja mungil begini, ya pasti susahlah. Tapi, untungnya Ali membantuku untuk naik ke motornya, setelah aku naik, dan duduk dimotornya Ali, Ali langsung menghidupkan motornya lalu menjalankannya dengan kecepatan sedang.

Aku duduk dibelakang sambil memegang pinggang Ali. Ingat! hanya pegang. Tiba-tiba Ali menambah kecepatan motornya. Hal itu membuatku kaget dengan refleks aku memeluk Ali dari belakang.

"LO MODUS YAA...!!!" teriakku pada Ali, karena tak mungkin aku hanya bicara soalnya suaraku beradu oleh hembusan angin yang kencang yang menyebabkan suara tidak akan terdengar jika tidak berteriak.

"ENGGAK LO AJA KALI YANG MAU MELUK GUE!!!" teriak Ali yang beradu dengan suara angin.

"EH, ENGGAK LO KALI MAU MODUS SAMA GUE!!!" Untuk sekian kalinya kami pun hanya terdiam dengan posisi yang sama, yaitu aku masih memeluk Ali.

( sebenarnya Ali tersenyum dibalik helmnya apa mungkin ya iya modus? )

Sekian lama kami terjebak macet di jalanan ibu kota, akhirnya kami pun sampai di depan rumahku. Rumah yang bernuansa putih itu tidak pernah berubah selama 17 tahun terakhir ini.

Motor Ali berhenti di depan gerbang rumahku yang menjulang tinggi itu. Ali membantuku untuk turun dari motornya. Setelah aku turun, aku melepas helm Ali yang sedari tadi aku pakai, dan memberikannya pada Ali.

"Makasih ya li lo udah nganterin gue pulang."

"Iya sama-sama." ucap Ali tersenyum.

"Mau mampir dulu gak?" tawarku pada Ali.

"Oh gak, gak usah gue langsung balik aja." tolak Ali halus sembari tersenyum lalu memakai helmnya kembali, dan menjalankan motornya.

"HATI-HATI YAAA...!!!"

Ali mengacungkan ibu jarinya sembari melajukan motornya aku hanya bisa tersenyum melihat kelakuannya itu.

#vote & coments

Sorry lama ya nextnya soalnya aku lagi sibuk jadi maklumin ya.

The Bad Boy✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang