Ali pov
Bel sekolah sudah berbunyi aku dan para siswa-siswi lainnya langsung berhamburan keluar kelas. Saat aku keluar kelas aku melihat Prilly sedang berdiri di depan gerbang sekolah. Hhmmm... sedang apa dia disana? apa dia sedang menunggu jemputannya?
Aku pun berfikir, 'aha!' ini saatnya aku bikin perhitungan sama tuh cewek. Aku menghapiri Prilly, dan langsung menarik tangannya dengan kasar, dia berusaha berontak. Tapi, tenagaku lebih kuat darinya.
"Lepas... lepassin gue!" Berontaknya. Tapi, tak aku ubris, aku tetap melanjutkan langkah menyeretnya ke parkiran sekolah.
⚡
Sesampainya di parkiran sekolah, aku langsung menyuruhnya masuk ke dalam mobilku.
"Masuk!"
"Gak, gue gak mau!" Berontaknya lagi, dasar keras kepala! Aku membalikkan badan menghadap dirinya, kulihat ia terkejut saat melihatku.
"Masuk!"
"Gak!"
"MASUK!" bentakku, dan akhirnya Prilly langsung masuk ke dalam mobilku sambil menangis. Aku mendongakkan wajahnya menatapku.
"Ssttt... jangan nangis gue minta maaf." ucapku sambil menghapus air matanya. Entahlah setan apa yang merasuki diriku hingga melakukan perlakuan seperti itu. Setelah aku melakukan hal itu, aku langsung tancap gas menjalankan mobilku membelah kemacetan di Ibu Kota.
⚡
Setelah sekian lama terjebak macet, akhirnya kami pun sampai di perkarangan rumahku, aku lihat Prilly terpana akan keindahan rumahku ini lihat saja sampai mulutnya menganga, dan bahkan air liurnya mungkin sebentar lagi akan menetes.
Aku langsung memasukkan mobilku kedalam garasi, setelah itu aku membukakan pintu yang berada disamping Prilly, dan langsung menarik tangannya menyeretnya masuk ke dalam rumahku.
"Lo mau ngapain bawa gue kesini?" tanyanya setelah kami sampai di dalam rumah.
"Menurut loh." Aku tersenyum sinis, dan menghapirinya aku lihat dia ketakutan, dan mundur berusaha menghindariku.
"Lo mau apa! Jangan macam - macam ya!" ucapnya ketakutan sambil terus mundur, dan mundur. Namun, sayang kini badan mungil itu sudah membentur dinding, dan sementara itu aku terus maju menghapirinya hingga kini aku sudah berada di hadapannya. Aku memajukan wajahku ke wajahnya menghapus jarak diantara kami, dan aku lihat Ia menutup matanya, dan wajahku semakin dekat.
3CM...
2CM...
1CM...
Dan...
"Masakin makan siang buat gue!" bisikku di telinganya aku langsung memundurkan wajahku, dan melihat Prilly masih menutup matanya rapat - rapat. Aku yang melihat ekspresi Prilly ingin sekali tertawa, dan aku akhirnya tertawa juga karena tak dapat menahannya lagi.
"Hahahahaha..." Tawaku yang menggema sampai ke seluruh ruangan Di rumah ini. Aku lihat ia membuka matanya, dan menatapku dengan tatapan cengoknya.
"Kenapa lo ketawa?" tanyanya masih tidak sadar.
"Muka lo, muka lo lucu banget hahahaha..." jawabku dengan masih tertawa.
"Lagian kenapa lo nutup mata lo tadi. Oh lo ngarep ya gue bakalan nyium elo?" tanyaku dengan nada menggoda
"hah, Eng.... gak siapa juga yang pengen di cium, ngarep!" Jawab Prilly yang terlihat sedikit gugup.
"Kalau enggak, kenapa tuh pipi merah?" tanyaku yang membuat pipinya tambah merah karena malu.
"A..a..paan sih enggak!"
"Yaudah sana masakin makan siang buat gue" suruhku lagi.
"hah, Masakin buat elo? Ogah emang gue siapa lo? suruh aja pembantu lo yang masak!" ucapnya ketus.
"pembantu gue lagi pulang kampung nanti sore baru pulang, jadi hari ini lo yang Masak, oke!"
"Tapi...
"Udah jangan banyak alesan kalau lo gak mau masakkin buat gue..."
"Gue beneran bakal buat macam-macam sama lo, Ngerti!" bisikku lagi ditelinganya.
"iya-iya gue akan masakin buat lo. Puas!" ucapnya dengan nada terpaksa, dan itu membuatku tersenyum senang.
"Oke, kalau gitu gue mau ke kamar dulu mau ganti baju, ingat! masak yang enak cantik!" ucapku genit sambil mecolek dagu Prilly dan berlalu pergi meninggalkannya menuju kamarku.
Tapi belum sampai aku dikamar tiba-tiba Prilly memanggilku lagi.
"oh ya li, btw dapur lo dimana ya?" Tanyanya, oh iya dia kan belum tau dimana letak dapur di rumahku, haduuh... bego banget sih lo li."lo tinggal lurus abis itu belok kiri yang ada kamar mandi di sebelahnya." jawabku menunjukkan arah kepadanya, dan melanjutkan langkahku menuju kamar.
#vote&coment
KAMU SEDANG MEMBACA
The Bad Boy✓
FanfictionKebut - kebutan , dunia malam itu semua sudah biasa untukku. Menjadi cowok yang brandal , angkuh , dingin itulah sifatku. Tapi, semua itu perlahan mulai berubah saat aku bertemu dengannya, gadis dengan mata hazel coklat membuat teduh siapapun yang m...