Hari ini Prilly tengah bersantai di ruang keluarga sambil membaca sebuah novel, dan memakan sebungkus snack. Tiba-tiba Raja turun dari tangga dengan tergesa-gesa.
Prilly yang melihat adiknya yang sedang terburu- buru mulai bertanya.
"Lo mau kemana? buru-buru banget?" tanya Prilly.
"Gue lupa kak, kalau hari ini gue ada latihan basket buat persiapan tanding, dan sekarang gue udah telat!" jelas sambil mengecek tasnya suapaya tak ada yang tertinggal.
"Oh yaudah, inget jangan pulang malem, gue sendiri soalnya di rumah." ucap Prilly.
"Iya, yaudah gue jalan dulu ya. Bye!" ucap Raja lalu mengambil snack yang sedari tadi Prilly makan, dan langsung pergi.
"Woy itu punya gue!!!" pekik Prilly yang tak terima makananya diambil.
"Minta!!!" pekik Raja dari luar.
Prilly hanya bisa menarik nafas kasar sambil menggelengkan kepala, pasrah jika makanannya kini harus berada di tangan adiknya.
Tak lama kemudian bel rumah Prilly berbunyi,
Tingtong!
Tingtong!
Tingtong!
"Iya sebentar!!!" pekik Prilly, lalu lekas berjalan ke arah pintu, dan membuka pintu tersebut.
"Oh ternyata kalian." ucap Prilly saat telah membuka pintu, dan mendapati kedua sahabatnya yang datang untuk belajar bersama.
"Hai Prill!" sapa Mila, dan Dahlia berbarengan.
"Hai juga Mil, Ule. Masuk yuk!" ajak Prilly.
Mila, dan Dahlia masuk ke dalam rumah Prilly, lalu berhenti di ruang tamu.
"Lo sendirian aja Prill?" tanya Dahlia.
"Iya, soalnya adek gue lagi pergi latihan ekskul katanya sekolahnya mau tanding, mama lagi pergi arisan, Mang Ujang juga lagi ke bengkel." jelas Prilly.
"Oh, terus kita mau belajar dimana nih?" tanya Mila.
"Di kamar gue aja." jawab Prilly yang langsung di angguki oleh Mila, dan Dahlia.
Mila, dan Dahlia mengikuti Prilly menuju kamar Prilly. Saat sampai di depan pintu, Prilly membuka pintu kamarnya, dan kedua sahabatnya langsung terkejut dengan kamar Prilly yang semuanya bernuansa doraemon, mulai dari: kasur, lemari, meja belajar, boneka, jam weker, sampai ke aksesoris lainnya.
"Ini gak salah nih kamar lo?" tanya Mila.
"Kenapa? kaget ya? Emang sih gue ituh suka banget sama doraemon, so mangkanya kamar gue semuanya doraemon deh." jelas Prilly.
"Suka sama doraemon. Tapi, kok takut sama kucing? Kan doraemon itu juga kucing." sindir Dahlia.
"Ihh... Doraemon itu musang bukan kucing." jawab Prilly.
"Terserah lo dah." ucap Dahlia mengalah.
"Ya sudah, mendingan kita langsung belajar aja." ujar Mila.
"Oh ya, kalian mau minum apa? biar gue ambilin." tanya Prilly.
"Gak usah Prill, takut ngerepotin." ucap Mila.
"Iya Prill nanti kalau kita haus, kita ambil sendiri aja." tambah Dahlia.
"Gak apa-apa kok, bentar ya gue ambilin minum dulu."
Prilly berjalan keluar dari kamarnya menuju dapur untuk menyiapkan minuman untuk kedua sahabatnya. Sementara Mila, dan Dahlia menunggu Prilly di kamar sambil membaca buku.
Tak lama kemudian Prilly datang dengan membawa namapan berisi satu teko berisi es jeruk, dan 3 gelas kosong. Kemudian ia menaruhnya di atas nakas.
"Mil, le ayok di minum dulu." ucap Prilly.
"Iya Prill makasih." balas Mila sambil tersenyum bersama Dahlia.
"Hari ini kita mau belajar apa?" tanya Prilly kemudian mengambil posisi duduk di samping Dahlia.
"Bahasa Indonesia! kan itu pelajaran pertama." jawab Dahlia.
"Oke kalau gitu...
Tingtong!
Tingtong!
Tingtong!
Ucapan Prilly terpututus, karena mendengar bel rumanya yang berbunyi.
"Prill kayaknya ada tamu tuh." ucap Mila.
Prilly beranjak dari duduknya, kemudian bejalan ke arah pintu luar untuk memastikan siapa yang bertamu ke rumahnya.
⚡
Saat sudah sampai di depan pintu Prilly membuka pintu itu, dan terkejut melihat Ali yang ternyata bertamu ke rumahnya.
"Hai Prill!" sapa Ali.
"Ngapain lo kesini?" tanya Prilly cuek.
"Apa lo lupa? kalau setiap hari sabtu lo harus ngajarin gue belajar." tanya Ali.
"Eumm... sorry li, untuk hari ini gue gak bisa ngajarin lo." ucap Prilly yang hendak masuk ke dalam rumahnya. Namun, langsung di tahan oleh Ali.
"Kenapa?"
"Gue sibuk." jawab Prilly. Lalu masuk ke dalam rumah, dan langsung menutup pintu.
"Prilly! Prill!!!" pekik Ali. Namun, tak ada jawaban dari Prilly. Hingga ia memutuskan untuk. Tapi sebelum pergi ia memandang sendu ke arah rumah Prilly.
"Prill, gimana lagi caranya supaya lo mau maafin gue?" lirih Ali. Kemudian menaiki motornya, dan langsung tancap gas pergi dari rumah Prilly.
Namun, tanpa Ali sadari Prilly masih berada di balik pintu, menyandarkan tubuhnya sambil menangis.
"Maafin gue li, gue gak bermaksud buat menjauh dari lo. Tapi, gue ngelakuin inih karena menurut gue lebih baik kita tidak usah bertemu dulu, sampai salah satu dari kita bisa merasa nyaman kembali seperti dulu." gumam Prilly. Kemudian menghapus air matanya, dan kembali lagi ke kamarnya untuk menemui kedua sahabatnya.
#vote&coment
( Jadilah pembaca yang Bijak!!! ) 👌👍👍
KAMU SEDANG MEMBACA
The Bad Boy✓
FanfictionKebut - kebutan , dunia malam itu semua sudah biasa untukku. Menjadi cowok yang brandal , angkuh , dingin itulah sifatku. Tapi, semua itu perlahan mulai berubah saat aku bertemu dengannya, gadis dengan mata hazel coklat membuat teduh siapapun yang m...