Part 36 ( Sadar )

4.2K 277 4
                                    

"Alhamdulillah! Syukurlah kamu sudah sadar." ucap Mama Prilly saat melihat putrinya sedang mengerjap-ngerjapkan matanya.

"Ehmm... Aku kenapa Ma?" tanya Prilly saat ia sudah tersadar.

"Tadi kepala kamu kena bola basket, waktu Ali sama Raja lagi main." jelas Mama Prilly yang dibalas anggukan kecil oleh Prilly.

"Iya, sorry ya Prill gue gak sengaja ngenain bola basket ke kepala lo. Gue juga gak tau kalau bolanya bakal mantul ke arah lo. Sekali lagi gue minta maaf ya." ucap Ali yang merasa bersalah.

"Iya gak apa-apa kok li, gue juga tau lo pasti emang gak sengaja ngelempar bola basketnya. Gue udah maafin lo kok." jelas Prilly seraya Tersenyum, hal itu juga membuat Ali ikut tersenyum.

"Yaudah, Prilly sekarang kamu istirahat ya! Mama mau bikinin teh hangat untuk kamu." ujar Mama Prilly.

"Iya makasih Ma." balas Prilly.

"Aku juga mau ke kamar, mau ganti baju." ucap Raja.

"Sekalian mandi sana! Bau." ucap Prilly sambil menutup hidungnya dengan tangan.

"Enak aja, hhmm... mana gak bau, hhmm... wangi malahan." ucap Raja sambil mengendus-endus ketiaknya.

"Ihh... Jorok. Udah sana mandi!" ucap Prilly kesal. Sedangkan Raja, ia hanya terkekeh, dan langsung pergi dari kamar Prilly menuju kamarnya.

"Yaudah mama tinggal dulu ya!" ucap Mama Prilly lagi yang diangguki oleh Ali, dan Prilly.

"Inget jangan mojok lo berdua!" ucap Raja yang tiba-tiba menyembulkan kepalanya di balik pintu.

"RAJA!!!." pekik Prilly kesal.

Setelah Mama Prilly, dan Raja keluar dari kamar Prilly, kini hanya tinggal Ali, dan Prilly yang ada di kamar.

"Masih pusing?" tanya Ali.

"Sedikit." sahut Prilly.

"Mau gue pijittin?" tanya Ali lagi.

"Gak usah, gue udah gak apa-apa kok." jelas Prilly.

"Udah sini gue pijittin kepalanya biar gak pusing lagi." ucap Ali maksa.

"Tapi..." Ali tak mengubris perkataan Prilly. Ia langsung memegang kepala Prilly, dan mulai memijitnya.

"Kenapa ya, kalau dekat dengan Ali... gue selalu ngerasa nyaman, dan terlindungi, apalagi dengan perlakuannya yang kadang suka membuat gue kesal. Ya kadang ia orangnya pemaksa, kadang juga nyenengin, lucu, jahil, dan nyebelin. Tapi, justru itu membuat gue suka akan sifatnya. Apa bener ya gue udah mulai suka sama Ali?" batin Prilly.

"Woy!" ucap Ali yang sukses membuat Prilly tersadar dari lamunannya.

"Bengong aja, mikirin apa sih?" tanya Ali.

"Ah. Enggak gue gak lagi mikirin apa-apa." ucap Prilly.

"Boong. Pasti lo lagi mikirin gue yaa!!!" goda Ali.

"Ih apaan sih, geer."

"Alah udah gak usah boong lagi. Gue tau kok gue emang cakep, ganteng, banyak yang ngefans. Tapi, gak usah dilamunin juga kali." ucap Ali yang semakin percaya diri.

"Siapa?"

"Gue lah, Leonardo Aliando Fernando yang ganteng, cakep, banyak yang suka, banyak yang ngefans. Jangankan cewek-cewek cakep, nenek-nenek yang udah keriput aja terpesona ama gue."

"Yang nanya?" ucap Prilly yang membuat Ali memasang senyum yang sinis.

"Oh gitu, ok." ucap Ali kemudian mulai memajukan badannya menghadap Prilly.

"Eh, eh lo mau ngapain?" tanya Prilly was - was.

"Mau..."

"Mau ngapain lo jangan macem - macem ya!" ucap Prilly yang semakin ketakutan.

"Gue mau..."

"Makan lo." ucap Ali, dan langsung menggelitik tubuh Prilly.

"Hahahaha... Ali udah stop hahaha... Geli hahaha..." ucap Prilly kegelian yang terus - terusan digelitiki oleh Ali.

Tak lama kemudian Ali pun berhenti menggelitiki Prilly.

"Udah... Hah... Huh... Ampun Ali." ucp Prilly yang kelelahan.

"Iya udah, makanya jangan gitu lagi." ucap Ali.

"Iya-iya."

"Yaudah gue pulang dulu ya Prill, udah sore soalnya."

"Mau gue antar sampai depan?" tanya Prilly.

"Gak usah lo istirahat aja." balas Ali.

"Prilly ini teh hangatnya." ucap Mama Prilly yang membawakan secangkir teh hangat untuk Prilly.

"Emm... Tante Ali pulang dulu ya, udah sore soalnya." pamit Ali, dan langsung mencium tangan Mama Prilly.

"Eh, iya Ali. Makasih ya udah mau mampir."

"Iya Tante."

"Kapan-kapan kesini lagi ya li."

"Iya Tante."

"Yaudah, Tante antar ke depan ya." ucap Mama Prilly yang dibalas anggukan oleh Ali.

Setelah sampai di teras rumah Prilly, Ali berpamitan lagi kepada Mama Prilly. Kemudian, mengambil motornya, dan melajukannya keluar dari rumah Prilly menuju rumahnya.

"HATI-HATI YA Li!!!" teriak Mama Prilly saat Ali belum terlalu jauh, yang dibalas Ali dengan acungan jempol kirinya. Mama Prilly hanya tersenyum, sambil menggeleng-gelengkan kepala melihat tingkah Ali.

#vote&coment

( Jadilah pembaca yang BIJAK!!! 📖 )👌👍 👍






The Bad Boy✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang