Part 47 ( The Action )

4.3K 166 20
                                    

Ali sedang berada di balkonnya, berdiri sambil merenung menatap langit yang cerah namun tak sepeti hatinya sekarang ini, sepertinya sang langit sedang tak berada di pihaknya sekarang ini.

"Prill harus dengan cara apalagi gue jelasin ini sama lo," gumam Ali.

Kring...kring...kring...

Ponsel Ali berbunyi, Ali mengerutkan dahinya melihat nomor yang tak di kenal di layar ponselnya.

Ali mengangkat telfon itu.

"Halo."

"Halo Ali apa kabar? Lama tak jumpa," ucap seseorang misterius dari telfonnya.

"Halo ini siapa ya?" tanya Ali yang berusaha mengenali asal suara itu.

"Lo gak kenal gue? Tapi gue yakin yang ini pasti lo kenal."

"Ali tolongin gue li! Gue takut," Ali yang mendengar suara itu terkejut bukan main.

"Prilly!"

"Ali tolong! Gue takut li hiks...hiks..."

"Tenang ya Prill, woy siapa lo sebenarnya?! lepasin Prilly!" ucap Ali dengan wajah yang memerah karena amarah.

"Wesstt... santai bro, kalau lo mau cewek ini kembali lo harus datang kesini sendirian!"

"Sebelum gue datang, gue mau tanya siapa lo sebenarnya?"

"Hahaha... gue Vino ketua geng velix, sekarang lo udah tau kan."

Ali begitu terkejut mendengar nama itu, Vino mau apa dia dengan Prilly?

"Vino gue mohon lepasin dia! Ini urusan kita, gak ada sangkut pautnya sama Prilly," ucap Ali yang terus memohon.

"Hahaha... Ali si raja jalanan ini ternyata bisa takluk cuma gara-gara seorang gadis hahaha.. benar-benar menarik, tapi sesuai janji gue tadi kalau lo mau gadis ini lo harus datang kesini sendirian! Gue akan kasih alamatnya ke whatsapp lo."

"Oke gue akan datang!"

"Bagus."

Tut...tut...tut...

"Halo-halo Vino gue mau bicara sama Prilly, halo-halo, sial!" umpat Ali kesal.

Ali mengacak-acak rambutnya frustasi, kemudian ia mencari kontak seseorang di ponselnya lalu menelfonnya.

"Halo vin, kasih tau yang lain buat kumpul di rumah gue, termasuk sahabat-sahabatnya Prilly." ucap Ali, dan langsung menutup ponselnya.

"Tunggu gue Prill, gue bakalan selamatin lo!"

"Gak, gak mungkin Prilly diculik!" pekik Mila yang masih tak menerima kenyataan bahwa sahabatnya itu diculik.

"Sabar sayang," ucap kevin yang berusaha menenangkan kekasihnya.

"Li bilang sama gue kalau berita itu gak bener!" ucap Mila lagi, Ali hanya bisa diam namun di hatinya ia juga merasa sedih, dan begitu kecewa kepada dirinya sendiri, karena tak bisa menjaga orang yang ia cintai dengan benar. Apa Cinta? Ya sudah cukup lama rasa itu hadir pada dirinya namun ia sangat bodoh tak mau mengakuinnya, dan selalu menepisnya namun hal itu membuat rasa cinta itu bukan semakin hilang justru semakin besar hingga tak bisa dipungkiri bahwa kali ini ia benar-benar mencintai Prilly.

"Hiks... Prill padahal baru tadi kita bertiga meluk lo, baru tadi kita ketawa ketiwi sama lo, tapi sekarang lo malah di culik, hiks...hiks...hiks..." ungkap Dahlia sambil menangis.

"Sabar ya Dahlia sayang," ucap Ricky yang juga ikut menenangkan Dahlia dengan cara memeluknya, namun hal itu membuat Dahlia kesal, dan malah menyikut perut Ricky.

Buk!

"Gak usah meluk-meluk!" omel Dahlia.

Ricky langsung melepaskan pelukannya, dan memegangi perutnya akibat rasa sakit yang disebabkan oleh tinju Dahlia yang cukup kuat di perutnya.

"Aduh... tenaganya kuat banget, tapi gak apa-apa deh untung sayang," batin Ricky sambil masih memegangi perutnya.

"Gue harus datang ke sana sendirian," ucap Ali yang kini membuka suara.

"Apa sendirian? lo gila li, kalau lo nanti di habisin sama mereka gimana?!" ucap Kevin tak setuju.

"Gak apa-apa asal Prilly selamat," jawab Ali yakin.

"Gak li kita akan bantuin lo, yang harus  kita butuhin sekarang adalah rencana," ucap Ricky menepuk pundak Ali.

"Kalau kalian butuh rencana, gue bisa bantu," ucap seseorang.

#vote&coment

Akhirnya setelah sekian lama fantasy dari otak ini jalan kembali, dan mood buat nulis ada lagi. Lama nungu ya? Sorry reders maklumin aku kan ngetik pake hp bukan laptop / komputer.




The Bad Boy✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang