Ali pov
Setelah aku membeli buku komik Detektif Conan edisi 25. Aku keluar dari toko buku, lalu masuk ke dalam mobilku.
Aku langsung menjalankan mobilku pergi meninggalkan toko buku tersebut. Di tengah perjalanan aku masih saja memikirkan kejadian yang ada di toko buku tadi, yaitu saat aku menangkap tubuh Prilly yang hendak jatuh dan menatap mata indahnya lagi.Menurutku matanya itu sangat indah, mata hazel berwarna coklat membuat teduh siapapun yang menatapnya. Termasuk, diriku yang terhipnotis oleh tatapan mata itu, oh God! rasanya aku ingin selalu menatap mata itu setiap saat.
Tetapi, kalau saja adiknya Prilly yang bernama Raja itu tidak membuat kami terkejut, mungkin saja kami bisa bertatapan sampai pagi. Tapi, kasihan juga ya Prilly, gara-gara aku terkejut, dan refleks aku melepaskan pelukanku darinya, dan membuat ia benar-benar terjatuh ke lantai.
Aku tersenyum mengingat kejadian tadi,
dan karena terlalu asyik memikirkan Prilly aku jadi tidak fokus menyetir sehingga aku hampir saja menabrak seseorang yang sedang menyebrang.*cciiittt
"WOY NYETIR YANG BENER DONG!" teriak orang itu.
"IYA, MAAF MAS." teriak ku meminta maaf sambil menyembulkan kepalaku keluar dari jendela mobil. Orang itu lalu meniggalkanku dengan raut wajah yang sangat kesal.
Dddrrtt ddrttt...
Handponeku bergetar tanda ada panggilan masuk, dan ternyata Kevin yang mengirim pesan kepadaku.
📱
Kevin : Ali lo dan kita dah pada nyampe
Di cafe nih.oh iya, gue kesana sekarang : Ali
📱
Sial! gara-gara terlalu asyik memikirkan Prilly, aku jadi lupa kalau hari ini aku ada jadwal nyanyi di salah satu cafe dikawasan Jakarta Selatan bersama teman-temanku. Aku langsung buru-buru tancap gas menuju lokasi cafe tersebut.
⚡
Setelah sampai di cafe aku langsung keluar dari mobil, dan masuk kedalam cafe, lalu menyapa teman-temanku disana.
"Hai bro, sorry ya gue telat soalnya tadi gue ketoko buku dulu sebentar." ujarku.
"Yaudah mendingan sekarang kalian langsung tampil, kasian penonton udah pada nunggu." sahut Mila.
"Eh lo disini juga Mil?" tanyaku.
"Iya tadi gue kesini bareng Kevin." Jelas Mila.
"Yaudah, yok kita tampil!" ajak Ricky.
Aku, dan teman-temanku naik ke atas panggung, di sini posisiku sebagai vokalis dan gitaris, Kevin sebagai drumer, dan Ricky sebagai gitaris.
"Selamat sore menjelang malam." sapaku kepada semua pengunjung cafe. Kulihat semua pengunjung hanya diam sepertinya bingung ingin menjawab apa.
"Untuk menemani waktu sore anda izinkan kami menyanyikan sebuah lagu." ucapku.
Jjrrreeng...
Aku mulai memetik senar gitar, dan mulai bernyanyi. Tak lama kemudian Ricky mulai memainkan gitarnya, dan pada saat lagu sudah mau sampai di Reff Kevin langsung memainkan drumnya.
🎶
Oh, there she goes again
Every morning is the same
You walk on by my house
I wanna call out your name
I wanted to tell you how beatiful you are from where I 'am standing
You got me thiking what we could be'cause
I keep craving craving, you dont know but it's true
Can't get my mouth to say the wards they want to say to you
This is tipycal of love.
Can't wait anymore, I won't wait I need to tell you how I feel when I see us together foreverIn my dreams, you're with me
We 'll be everything l want us to be
And from there, who knows, maybe this will be the night that we kiss for the first time
Or is that just me and my ImaginationWe walk, we laugh, we spend our time, walking by the ocean side
My hands are gently intertwined
A feeling I just can't describe
All this time you spent alone, thinking we could not belong to something so damn beautiful, so damn beautifulI keep craving craving, you don't know but it's true
Can't get my mouth to say the wards they want to say to you
This is tipycal of love, love
Can't wait anymore, I won't wait I need to
tell you how I feel when I see us together foreverIn my dreams, you're with me
We 'll be everything l want us to be
And from there, who knows, maybe this will be the night that we kiss for the first time
Or is that just me and my ImaginationImagination
Imagination
( whoah, whoah, whoah... )In my dreams, your with me
We 'll be everything I want us to be
And from there, who knows, maybe this will be the night that we kiss for the first time
Or is just that me and my ImaginationI keep craving craving, you don't know we but it's true
Can't get my mouth to say the wards they want to say to you...🎶
Semua pengunjung bertepuk tangan saat aku dan teman-temanku selesai bernyanyi. Mereka bertepuk tangan meriah sekali bahkan ada yang sampai bersiul, kurasa mereka sangat menyukai lagu yang aku bawakan bersama teman-temanku.
Seandainya mereka tahu lagu ini kutunjukan kepada siapa pasti akan sangat meriah, mungkin kalian tahu lagu ini untuk siapa? ya lagu ini kutujukan kepada sang gadis bermata hazel coklatku PRILLY.
Aku, dan teman-temanku mengucapkan terima kasih atas perhatian semua pengunjung cafe yang sudah mendengarkan lagu yang kami bawakan. Setelah itu kami turun dari panggung dengan hati yang sangat senang, karena berkat aksi panggung kami tadi, kami berhasil membuat para pengunjung terkagum. Kami berjalan menghampiri meja yang Mila tempati.
"Selamat ya atas pertunjukan kalian tadi, itu keren." ucap Mila
"Iya makasih Mil." jawabku
"Oh ya untuk makan malam hari ini gue yang teraktir." ucap Mila lagi. Yang membuat aku, Kevin, dan Ricky besorak.
"AASSYYIIKK!!!"
Kami pun memutuskan untuk makan malam di cafe tersebut, dan Mila lah yang traktir. Lumayan kapan lagi coba bisa makan gratis?
#vote&coment
Mohon dimaklumin ya kalau di nextnya lama soalnya akhir - akhir ini author lagi sibuk - sibuknya. Ok👌 ,dan juga author mau ngucapin terima kasih buat para reders yang selalu baca dan nunggu cerita ini di next. Terima kasih yaaa🙏😊
KAMU SEDANG MEMBACA
The Bad Boy✓
Fiksi PenggemarKebut - kebutan , dunia malam itu semua sudah biasa untukku. Menjadi cowok yang brandal , angkuh , dingin itulah sifatku. Tapi, semua itu perlahan mulai berubah saat aku bertemu dengannya, gadis dengan mata hazel coklat membuat teduh siapapun yang m...