Manusia dan Demi-Human tidak pernah akrab sejauh sejarah yang diketahui, jika mereka bertemu secara perasaan karena penuh dengan dendam, mereka akan langsung bertarung untuk melindungi diri, ada yang bertarung lalu yang kalah mati di tangan yang menang, ada juga yang bertarung lalu yang kalah ditangkap dan dijadikan budak oleh yang menang.
Ren sampai di jalan setapak, dia bertanya pada Gui.
"Gui, arah kota itu... ke kanan atau ke kiri?"
[Kiri.]
Mendengar jawaban Gui, Ren melanjutkan perjalanan ke arah kanan dalam jalan setapak.
♦ ♦ ♦
Setelah sekitar 5 kilometer berjalan, Ren melihat sekelompok orang di pinggir jalan.
Apakah itu bandit lagi?
Ketika Ren berpikir begitu, salah satu orang dari kelompok itu menghampirinya.
Paman bertubuh besar, rambutnya biru, ototnya terawat membawa pedang yang sangat besar di punggungnya.
"Halo nak! Kau tersasar?"
Orang itu berteriak, mendengar kata-kata orang itu Ren beranggapan bahwa orang itu bukan bandit, tapi seorang petualang.
Berarti mereka adalah kelompok petualang yang sedang beristirahat.
"Ah? Tidak paman, aku tidak tersasar."
Dilihat dari penampilannya, Ren seperti anak kecil berumur sekitar 16 tahun.
Jadi orang itu pikir kalau dia anak yang tersasar.
"Hmm, lalu apa yang kau lakukan di tengah jalan seperti ini? Tempat ini cukup sangat jauh dari kota, sangat berbahaya bila anak seumuranmu sendirian di tempat ini."
Oh, aku baru ingat kalau penampilanku saat ini sangat muda.
Mungkin paman ini melihatku seperti anak nyasar.
"Aku hidup disini paman."
"Hah? Yang benar saja, kau hidup di hutan ini? Dimana orang tuamu?"
"Tidak ada."
"Ah, maafkan aku."
Anak ini pasti dibuang oleh orang tuanya atau orang tuanya meninggal sejak dia kecil dan dia hidup sendiri disini, kasihan sekali.
Tapi bagaimana dia hidup di tengah hutan begini?
"Nak, bagaimana caramu hidup di hutan ini sendirian?"
"Umm... Aku berburu hewan untuk dimakan, tidur di atas pohon, minum di sungai?"
"Wah, hebat sekali di usiamu yang muda ini kau sudah dapat bertahan hidup di alam liar."
"Awalnya memang sulit, tapi lama-lama terbiasa."
"Yah begitulah hidup! Nak, apa kau berminat menjadi petualang?"
"Huh?"
"Kebetulan aku dan teman-temanku disana adalah petualang, kami baru saja menyelesaikan misi dan sedang menuju ke kota untuk pelapor. Bagaimana kalau kau ikut kami ke kota dan mendaftarkan diri menjadi petualang? Aku mencium bakat yang hebat dari dirimu, hahha!"
"Sebenarnya aku memang ingin pergi ke kota dan ingin mampir ke Guild."
"Wah, kebetulan sekali. Jadi kau memang ingin menjadi petualang?"
"Umm, mungkin?"
"Hahahaa, baiklah baiklah. Kemari, aku kenalkan ke teman-temanku!"
"Oke."
Paman itu memegang tangan Ren lalu menariknya ke arah teman-temannya.
Sampai di tempat mereka berkumpul, Paman itu memperkenalkan Ren pada teman-temannya dan menjelaskan situasi Ren pada mereka.
"Kenalkan namaku Jack, wanita itu Mary dan orang yang terlihat mencurigakan itu Kevin." (Jack)
"Hei-hei siapa yang kau bilang mencurigakan hah?!" (Kevin)
"Sudahlah Kevin, Jack hanya bercanda. Hahaha!" (Mary)
"Rrr, Mary juga..." (Kevin)
Mary menghampiri Ren, lalu memeluknya sambil menenggelamkan kepala Ren ke dadanya.
"Uuuu, kasihan sekali kamu sendirian di hutan padahal masih kecil." (Mary)
Hmm, aku berada di posisi ini, tetapi aku sama sekali tidak merasa tertarik dengan tubuh wanita ini.
Apa karena aku sudah bukan Manusia?
"Umm, tante tolong lepaskan aku, aku sulit bernafas." (Ren)
"Tante?! Aku, aku masih muda..." (Mary)
"Hahaha, seberapa mudanya dirimu, di mata anak ini kau tetap tante-tante. Hahahah!" (Kevin)
"Matamu bagus, nak!" (Jack)
"Ahhhh, diam kalian! Nak, kamu mau ikut kami ke kota?" (Mary)
"Iya." (Ren)
"Baiklah, kita akan ke kota bersama dan kami akan mengantarmu ke Guild." (Mary)
"Iya." (Ren)
"Tapi sebelum itu, sepertinya kita harus bermalam disini dulu. Karena sudah malam sangat berbahaya bila berjalan sekarang." (Jack)
"Jack benar, ayo bangun tenda disini." (Kevin)
Langit sudah gelap, mereka bertiga mendirikan tenda yang besar dibantu oleh Ren. Tenda itu memiliki lebar sekitar 10 meter, cukup sulit untuk mendirikan tenda sebesar itu jika sendirian.
♦ ♦ ♦
Malam telah tiba.
Ren, Jack dan teman-temannya sedang duduk mengelilingi api unggun di depan tenda sambil bercerita macam-macam hal.
"Wahh hebat, jadi kalian adalah petualang Rank C?" (Ren)
"Hahaha, tidak sehebat itu nak. Kami masih harus banyak berlatih agar jauh lebih kuat, Rank C tidak ada spesialnya, kebanyakan petualang itu Rank C." (Jack)
Tidak ada spesialnya, mayoritas petualang adalah Rank C yang memiliki level 30.
Rank pada petualang terbagi dalam delapan tingkatan, yaitu SSS, SS, S, A, B, C, D, dan E.
Rank para petualang tidak ditentukan berdasarkan jasa yang mereka berikan ke Guild, tetapi tergantung pada level petualang itu sendiri, Guild menghargai orang kuat.
Semakin kuat seseorang, maka semakin berguna pula mereka untuk Manusia.
Guild ada untuk membantu Manusia, hampir sama seperti Hero yang ada untuk melindungi Manusia.
Guild adalah sistem yang terpisah dari kerajaan, Guild merupakan sistem netral yang tidak memihak kerajaan manapun, Guild hanya memihak Manusia dan memusuhi Demi-Human.
Semua Manusia bisa meminta bantuan Guild untuk melakukan kegiatan apapun, kecuali perang sesama manusia.
Guild dipimpin oleh Guild Master yang ada di setiap kota besar, pemimpin tertinggi Guild adalah Chief Guild Master yang bermarkas di ibu kota kerajaan Razaia.
Sistem Guild hanya ada di pihak Manusia, Demi-Human tidak memiliki Guild karena seluruh pusat pemerintahan ada pada Seven Demon Lords.
"Ren, berapa levelmu? Minimal harus level 10 untuk mendaftarkan diri ke Guild." (Mary)
♦ ♦ ♦
Malam itu, terjadi pertumpahan darah di tenda yang terletak di pinggir jalan setapak.
Banyak mayat hewan bertebaran dan beberapa tubuh Manusia.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Am Doppelganger
FantasySeorang pria tertabrak truk saat dia ingin menyeberang. Saat terbangun dia melihat dewi kematian, sang dewi memberinya kekuatan untuk bisa berubah menjadi apapun. Goblin? Peri? Naga? Bahkan legenda seperti King Arthur? Si Pitung? Semuanya bisa! Deng...