Malam itu di suatu tempat banyak darah berceceran, banyak mayat tergeletak, banyak yang tubuhnya tidak utuh lagi, seorang pemuda berdiri tengah-tengah mayat-mayat tersebut.
Dia adalah tersangka di balik kejadian itu, sekarang dia sedang bingung bagaimana cara mengurus mayat-mayat itu.
"Jadi, harus aku apakan mayat-mayat ini?" (Ren)
"Kenapa tidak kau bakar saja?"
Saat dia sedang berpikir, tiba-tiba terdengar suara seorang wanita berbicara kepadanya.
"Hmm, aku tau dari tadi kau sedang mengamatiku kan?" (Ren)
Ren dapat merasakan kehadiran seseorang dalam radius dua kilometer, Ren tau bahwa ada orang yang memperhatikannya dari jauh sejak Ren membangun tenda tadi.
"Jadi, apa urusanmu denganku? Ingin merampok?" (Ren)
Wanita itu menampakan dirinya, terlihat seorang wanita yang cantik berambut putih pendek berjalan menghampiri Ren dari kegelapan, dari telinga dan warna kulitnya, dia adalah Dark Elf.
Nama: Yosan
Ras: Dark Elf
Level: 73
Job: Rogue
Title: Demon General, Elder Dark Elf, Apostle of Pride
Skill: Perception, Triple Jump, Inventory, Intimidation, Blink, Stealth, Critical Strike
Passive: Bow Mastery, Dagger Mastery, Medium Body Regeneration, Low Energy Regeneration, Medium Fear Resistance, High Nature Resistance, Night Vision, Aura, High Accuracy, Silent Step
Demon General? Jika aku membunuhnya aku akan mendapatkan kekuatan yang luar biasa, tidak tidak, itu namanya bunuh diri, jika seorang General sampai datang menemuiku sudah pasti itu perintah langsung dari Demon Lord, jika aku membunuhnya dan membuat Demon Lord marah, maka selesai sudah hidupku, aku tidak ingin menjadi musuh dari Hero atau Demon Lord saat ini, karena kekuatanku masih belum seberapa.
Lagipula apa aku bisa menang melawan wanita ini?
"Perkenalkan, namaku Yosan. Aku adalah bawahan dari Demon Lord Artacuz. Seperti yang kau lihat, aku adalah Dark Elf dan pastinya kau sudah tau levelku kan? Jadi jangan bertindak gegabah." (Yosan)
Dia tidak memperkenalkan dirinya sebagai Demon General, berarti dia tidak tau kalau aku bisa melihat seluruh statusnya, akan lebih baik jika aku diam saja tentang ini.
Melihat Yosan memperkenalkan dirinya, walau itu tidak perlu karena Ren dapat melihat seluruh statusnya, Ren juga memperkenalkan dirinya.
"Aku Ren, Doppelganger." (Ren)
"Wahhhhh benar-benar Doppelganger!" (Yosan)
Yosan dengan semangat berjalan mengelilingi Ren sambil melihatnya, Yosan juga mencubit-cubit bagian tubuh Ren.
"Kau tidak lentur ya? Aku pikir Doppelganger sama seperti Slime karena dapat menyesuaikan bentuknya, ini pertama kalinya aku melihat Doppelganger hohoho." (Yosan)
Seperti dugaanku, Doppelganger benar-benar langka, Karena dia yang sudah level 73 saja belum pernah melihatnya.
"Aku masih menunggu jawaban dari pertanyaanku tadi." (Ren)
"Oh ya, ayo kita berteman!" (Yosan)
"???" (Ren)
"Hehe, sebenarnya itu adalah perintah Demon Lord Artacuz untuk berteman denganmu." (Yosan)
Demon Lord ingin berteman denganku?
"Apa maksudnya?" (Ren)
"Umm, percuma menyembunyikan sesuatu, karena tujuanku untuk berteman denganmu. Jadi jujur saja. Kau tau kan bahwa Manusia dan Demi-Human selalu berperang?" (Yosan)
"Iya." (Ren)
"Kami ingin kau berada di pihak Demi-Human, selain untuk berteman, tugasku untuk mencegahmu memihak kepada Human. Jika kau menolak, aku harus membunuhmu sekarang." (Yosan)
Yosan memandang ke arah Ren dengan tatapan serius.
"Apa ini sebuah ancaman?" (Ren)
"Mungkin?" (Yosan)
Ini gawat, aku mau tidak mau harus mengikuti permainnya.
Tapi ada yang harus aku pastikan terlebih dahulu.
"Apa rencana kalian sampai memaksaku untuk bergabung ke pihak kalian?" (Ren)
"Rencana? Tidak ada, hanya saja Demon Lord Artacuz sepertinya sangat tertarik denganmu." (Yosan)
Demon Lord tertarik padaku? Apa dia mengetahui kekuatanku?
Sambil menghela nafas, Ren menatap Yosan.
"Baiklah, aku tidak akan memihak Manusia, tetapi aku juga tidak ingin menjadi bawahan Demon Lord." (Ren)
"Yahh, selama kau tidak memihak Manusia, itu sudah cukup bagi kami." (Yosan)
Hmm, tidak masalah.
Lagi pula aku memang tidak ada niat untuk berpihak pada manusia.
"Yasudah, dadah..." (Ren)
Ren berpaling dan ingin melanjutkan perjalanan ke Kota.
"Hei tunggu, mayat itu lebih baik kau bereskan dulu." (Yosan)
Yosan memanggil Ren sambil menunjuk ke mayat yang bergeletak di sekitar mereka.
"Oh ya, aku hampir lupa." (Ren)
Ren mengaktifkan Fire Ball dan membakar mayat tersebut satu per satu sampai menjadi debu, Ren hanya membakar mayat Manusia, hewan-hewan yang mati dia biarkan agar tidak mencurigakan, karena dia tidak bisa menghilangkan darah yang berceceran.
Setelah Ren selesai membersihkan mayat para Manusia, ketika dia ingin pergi, Yosan mencegahnya.
"Berjalan malam begini berbahaya, bagaimana kalau kita menginap disini saja? Disini kan ada tenda yang tadi kalian bangun." (Yosan)
Apakah aman jika aku tidur di dekatnya? Dia bisa saja membunuhku, apa aku bisa mempercayainya?
Melihat ekspresi Ren yang ragu, Yosan merespon.
"Tenang saja, tujuanku adalah untuk berteman denganmu sesuai perintah Demon Lord Artacuz. Aku tidak akan menyerangmu saat tidur." (Yosan)
Umm, benar juga.
Dia adalah bawahan Demon Lord, jadi dia harus menuruti perintahnya.
"Baiklah, tapi kenapa kau juga ikut bermalam disini?" (Ren)
"Seperti kubilang tadi, ada tenda." (Yosan)
"Hoo..." (Ren)
"Ngomong-ngomong, aku permisi sebentar ya." (Yosan)
Setelah mengatakan itu, Yosan menghilang dari pandangan Ren.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Am Doppelganger
FantasySeorang pria tertabrak truk saat dia ingin menyeberang. Saat terbangun dia melihat dewi kematian, sang dewi memberinya kekuatan untuk bisa berubah menjadi apapun. Goblin? Peri? Naga? Bahkan legenda seperti King Arthur? Si Pitung? Semuanya bisa! Deng...