Chapter 29: Sang Wanita Api

2.3K 197 1
                                    


Demon Lord Yaura dan Generalnya melihat pertarungan Ren lewat bola kristal.

Mereka melihat 'Fiery Thunder' yang digunakan oleh Ren.

"Apa itu?!"

"Dia menggabungkan dua element untuk menciptakan serangan yang lebih kuat."

"Sepertinya dia menggunakan 'Thunder Bold' dan 'Fiery Fire' secara bersamaan."

"Tidak aku sangka dia sekuat itu."

"Sepertinya levelnya hampir sama dengan kalian, dia berkembang lebih cepat dari prediksiku." (Yaura)

"Tidak, Lord Yaura. Secara individu, dia sama sekali belum mencapai level kami. Hanya saja, serangan yang tadi dia gunakan itu mungkin cukup kuat untuk melukai kami."

"Ya, walaupun serangan barusan tidak mungkin melukai Lord Yaura."

"Haha, mungkin saja begitu." (Yaura)

"Lord Yaura, kita harus memaksanya bergabung dengan kita."

"Iya, benar."

"Tidak, aku tidak ingin memaksanya. Dia bisa menjadi pedang bermata dua bagi kita." (Yaura)

"Mungkin suatu saat, dia akan menjadi Demon Lord."

"Aku harap, kita tidak menjadi musuhnya."

"Tenang saja, dia akan menjadi teman kita. Itu yang sudah aku rencanakan bersama Artacuz." (Yaura)

"Jadi Demon Lord Artacuz juga berpikiran seperti itu?"

"Ya, dia yang pertama menemukan Ren." (Yaura)

"Kira-kira apa yang akan Demon Lord lain pikirkan jika melihat hal ini..."

"Mungkin mereka akan membunuhnya?"

"Demon Lord lain tidak bodoh, Ren seorang Demi-Human. Kehadiran Ren sangat menguntungkan bagi kita untuk melawan para Manusia."

"Benar, seperti yang kau katakan. Lagipula kita Demi-Human lebih kompak dari Manusia, kita tidak akan asal menyerang kaum kita sendiri. Berbeda dengan Manusia yang selalu melakukan perang dengan kaum mereka sendiri hanya demi harta, tahta, dan wanita." (Yaura)

Demon Lord Yaura dan Generalnya saling berbagi pendapat tentang Ren.

Sementara itu di tempat Jenderal Racco.

"Apa?!" (Racco)

"Seribu pasukan yang sedang menuju kemari telah dibantai."

"Siapa yang melakukannya?" (Racco)

"Tidak ada yang tahu, sepertinya saja mereka bertemu dengan salah satu Demon General."

Jenderal Racco mengepalkan tangannya.

Demon General...

"Bagimana situasi di tempat itu?" (Racco)

"Banyak bekas terbakar dimana-mana, pasukan kita juga..."

Sepertinya Demon General ini pengguna sihir api.

"Apa ada kabar dari Master Owen?" (Racco)

"Belum."

Matahari sebentar lagi akan terbit, pasukan Owen sedang menunggu sinyal untuk menyerang.

Owen berada di bagian barat markas utama musuh bersiap untuk memberikan sinyal.

Beberapa saat kemudian.

"Sekarang, tembakan bola api ke udara, waktunya menyerang!" (Owen)

"Baik!"

Salah satu orang yang bersama Owen menembakan bola api ke udara, bersamaan dengan itu, Owen berteriak.

"Serang!!" (Owen)

"Hoooooooooooo!!"

Penyerangan dimulai, seluruh pasukan yang dipimpin oleh Owen berteriak dan menyerang secara bersamaan dari empat sisi.

"Mereka bergerak!"

"Cepat pakai barang itu!"

Saat melihat musuh menyerang, semua orang yang ada di markas utama tersebut memecahkan benda seperti bola yang mereka genggam.

Ketika bola tersebut pecah, lebih dari seribu orang yang ada di tempat itu menghilang satu per satu.

Kecuali satu orang.

Demon General Sarya, dia tetap berada di disitu.

Pasukan Owen terus maju, mereka mencapai dinding yang melindungi markas utama musuh.

"Aneh..."

"Kosong!"

"Tidak ada orang disini!"

"Kemana mereka?!"

Mereka menerobos dinding lalu masuk ke dalam.

Seluruh pasukan Owen menggeledah markas utama tersebut.

"Benar-benar kosong..." (Owen)

"Bagaimana mungkin? Beberapa saat tadi masih banyak orang disini!"

"Ini jebakan!" (Prata)

"Segera kembali ke Kota Trase sekarang!" (Owen)

Mendengar perintah Owen, seluruh pasukannya berlari menuju Kota Trase.

Tapi.

'Invisible Hellfire Barrier'.

Saat mereka ingin meninggalkan markas utama musuh, salah satu dari mereka terbakar menjadi abu.

"Arrghhh!!"

"Apa ini?!"

"Barrier?!"

"Berhenti semua jangan keluar dari sini!" (Owen)

"Jangan maju! Ada Barrier yang tidak terlihat!" (Prata)

Semua pasukan berhenti.

Sesosok wanita berdiri dibalik Barrier tersebut, dia berbicara.

Tubuh wanita itu terbakar.

"Halo para prajurit, perkenalkan. Namaku Sarya, Demon General Sarya. Sang wanita api." (Sarya)

"Dia Demi-Human!"

"Demon General?!" (Owen)

"Tidak aku sangka, Demon General sekuat ini..." (Prata)

"Sepertinya kita harus mengalahkannya untuk keluar dari sini." (Owen)

Owen maju ke depan untuk menghampiri Sarya, tapi Prata menghentikannya.

"Tunggu! Kita tidak bisa maju! Kau akan terbakar seperti orang tadi jika kau menyentuh Barrier yang tidak terlihat itu!" (Prata)

"Tch... Lalu bagaimana cara kita melawannya?" (Owen)

"Gunakan sihir elemen air, kita akan memadamkan Barriernya." (Prata)

"Kau pikir itu akan berhasil?" (Sarya)

Mendengar obrolan Owen dan Prata, Sarya merasa tersinggung.

"Sihir elemen air dari orang-orang seperti kalian tidak akan bisa menghancurkan Barrierku!" (Sarya)

"Jangan sombong kau Demi-Human!"

"Sepertinya kalian butuh pelajaran."

Api yang menyelimuti tubuh Sarya semakin membara.

Sarya maju, masuk ke dalam 'Invisible Hellfire Barrier'.

I Am DoppelgangerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang