Pasukan Owen mulai bergerak untuk mengepung markas utama musuh.
Mereka semua menyelinap secara hati-hati untuk menghindari prajurit musuh yang sedang melakukan patroli malam.
Sarya sedang duduk di dalam markas utama, seorang prajurit melapor.
"General Sarya, musuh telah masuk perangkap kita. Saat ini mereka telah mengepung markas ini."
"Baiklah, semua pasukan siapkan benda itu. Saat mereka melakukan serangan, gunakan benda itu. Kemenangan akan menjadi milik kita." (Sarya)
"Siap!"
Semua prajurit di markas itu telah diberikan Item yang dibeli oleh Ren dari Shop.
♦ ♦ ♦
Kabar tentang pembantaian di desa-desa telah sampai ke telinga Jenderal Racco.
Saat ini, para pasukan yang sebelumnya dikirim ke desa, sedang di perjalanan kembali menuju Kota Trase.
"Tanpa sisa..." (Racco)
Demi-Human sialan, tapi aku tidak boleh emosi.
Aku harus tetap tenang dalam perang ini.
"Bagaimana dengan pergerakan musuh, apa sudah ada kabar?" (Racco)
"Belum, serangga yang dikirim para Tamer belum menemukan gerakan mencurigakan dari musuh."
Jika markas itu palsu, dari mana kalian akan menyerang kami...
"Sebar pencarian ke semua arah, jangan terlalu fokus di bagian timur." (Racco)
"Baik!"
♦ ♦ ♦
Ren masih duduk menonton perang bersama Demon Lord Yaura dan Generalnya.
Manusia sepertinya telah jatuh dalam perangkap Yaura, apa lebih baik jika aku bergerak sekarang?
Saat sedang berpikir, Ren melihat para prajurit yang kembali dari desa ke Kota Trase.
Dua ratus orang setiap kelompok, saat ini mereka masih terpisah-pisah.
Level? Ah, kalau hanya dua ratus orang yang rata-rata level 30, aku masih bisa menghabisi mereka.
Sepertinya, sudah waktunya untuk menaikan level secara drastis.
Ren berbicara ke Demon Lord Yaura.
"Lord Yaura, bisa aku pergi? Aku ingin menghabisi pasukan yang terpisah-pisah itu." (Ren)
Ren menunjukan jarinya ke kelompok yang sedang menuju Kota Trase.
"Hmm? Tentu saja, kenapa tidak?" (Yaura)
"Baiklah kalau begitu, aku permisi dulu." (Ren)
Setelah meminta izin Demon Lord Yaura, Ren meninggalkan ruangan dan pergi ke medan perang.
Setelah berjalan beberapa kilometer dari tempat Demon Lord Yaura, Ren menghubungi One dan Two menggunakan Telepati.
"One, Two." (Ren)
"Ada apa Zero?" (Two)
"Ya?" (One)
"Kita akan berburu." (Ren)
"Aku dari tadi sedang berburu." (One)
"Berburu apa?" (Two)
"Bukan itu maksudku, One. Two, Kau tahu pasukan yang dikirim ke desa sekitar kan?" (Ren)
"Iya." (Two)
"Kita akan menghabisi mereka." (Ren)
"Hmm, tolong jelaskan lebih detail." (Two)
"Saat ini mereka sedang terbagi menjadi lima kelompok yang setiap kelompok berisi dua ratus orang. Pertama, masing-masing dari kita akan melawan satu kelompok. Kita akan membunuh enam ratus orang." (Ren)
"Mungkin kau sanggup melawan dua ratus orang sendiri, tapi aku dan One tidak mungkin bisa. Dan bagaimana dengan posisiku disini sebagai Raffel?" (Two)
"Gunakan Klonmu untuk menggantikan kehadiranmu disitu. Lalu, untuk cara melawan dua ratus orang. One dapat menggunakan Klon buatannya, jadi One akan menyerang berdua. Sementara kau akan menyerang bersama Klon buatanku." (Ren)
"Baiklah." (Two)
"Apa yang akan kita lakukan dengan empat ratus orang sisanya?" (One)
"Setelah selesai dengan enam ratus orang, aku akan melawan satu kelompok yang tersisa dan kau bersama Two melawan satu kelompok lainnya." (Ren)
Aku akan mendapatkan banyak level dan SP.
"Sekarang aku akan memberikan lokasi dari tiga kelompok yang akan kita serang pertama, nanti kalian langsung gunakan Teleport untuk berpindah ke sana." (Ren)
Menggunakan hubungan antara Ren dan para Klon, Ren mengirimkan informasi yang berisi lokasi mangsa mereka ke para Klonnya.
"Baiklah, Two siapkan Klon untuk menggantikan posisimu di sana. Kita lakukan Teleport bersama-sama sepuluh menit lagi. Aku akan mempersiapkan Skill baru yang dapat kita gunakan nanti." (Ren)
"Baik!"
One dan Two membalas bersamaan.
Ren memutuskan Telepati dengan mereka.
"Baiklah, sampai saat ini aku tidak memiliki Skill yang dapat menyerang banyak musuh sekaligus. Aku harus membelinya sekarang. Berkat One yang berburu selama berminggu-minggu, saat ini aku memiliki banyak sekali SP. Gui, tolong rekomendasinya." (Ren)
[Baiklah... Aku menyarankan Master membeli Ultimate Comet, harganya lima puluh ribu SP.]
Mendengar harganya, mulut Ren terbuka lebar dengan wajah terkejutnya.
Bukan hanya itu, dia tidak tahu bahwa Ultimate Skill dapat dibeli di Shop.
"Tunggu, tunggu. Jadi, aku bisa membeli Ultimate Skill di Shop? Aku pikir aku harus mencocokan dua Skill atau lebih untuk mendapatkannya." (Ren)
[Jika Master mempunyai SP yang cukup dan tidak ada yang memiliki Ultimate tersebut, maka Master tidak perlu cara itu untuk mendapatkan Ultimate.]
Hmm, ini kabar baik.
Tapi, aku harus menghemat SPku untuk membeli Eye of Providence.
Aku juga lebih baik membeli Skill biasa untuk pertarungan nanti.
[Dan Comet memiliki jangkauan area yang sangat luas, dengan Skill itu, sepertinya membunuh puluhan bahkan ratusan ribu orang bukan hal yang sulit.]
!!
Ren terkejut dengan pernyataan yang diberikan oleh Gui.
"Memangnya seberapa besar Comet dan jangkauannya?" (Ren)
[Comet berbentuk bola yang memiliki diameter sepuluh kilometer dan dapat menyebabkan kerusakan sampai lima belas kilometer karena tekanan yang dihasilkan saat Comet tersebut menyentuh tanah. Ultimate Skill Comet juga dapat dikembangkan menjadi God Skill Meteor yang memiliki ukuran dan jangkauan sepuluh kali lebih besar. Tapi Comet hanya bisa digunakan sehari sekali, sementara Meteor satu minggu.]
Ren menelan air liurnya saat mendengar penjelasan Gui.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Am Doppelganger
FantasiaSeorang pria tertabrak truk saat dia ingin menyeberang. Saat terbangun dia melihat dewi kematian, sang dewi memberinya kekuatan untuk bisa berubah menjadi apapun. Goblin? Peri? Naga? Bahkan legenda seperti King Arthur? Si Pitung? Semuanya bisa! Deng...