Setelah menghilang dari pandangan Ren, Yosan melapor ke Demon Lord Artacuz.
"Lord Artacuz." (Yosan)
"Hmm, jadi bagaimana perkembangannya?" (Artacuz)
"Dia bersedia untuk tidak memihak kepada manusia, tapi dia tidak ingin menjadi bawahan Lord Artacuz. Saya pikir itu tidak masalah asalkan dia tidak menjadi musuh kita." (Yosan)
"Bagus, kalau begitu kau kembalilah kemari. Aku punya misi lain untukmu." (Artacuz)
"Baik!" (Yosan)
Kemudian Yosan bergegas pergi ke tempat Artacuz.
Aku harus mencari cara agar Ren bergabung ke pihakku segera, tidak akan bagus jadinya jika dia pada akhirnya berpihak pada Manusia atau Demon Lord lain, aku harus segera mengamankannya.
Demi-Human sama seperti Manusia, selain memiliki masalah dengan Manusia, Demi-Human juga memiliki masalah internalnya sendiri, banyak yang haus kekuasaan, banyak yang haus harta, banyak yang haus kekuatan.
Tidak ada bedanya antara Demi-Human dan Manusia, kecuali bentuk mereka.
Pada dasarnya sifat mereka itu sama.
♦ ♦ ♦
Sudah satu jam setelah menghilangnya Yosan, dan Yosan tidak kunjung kembali.
Ren sengaja tetap terjaga untuk menunggu Yosan kembali.
"Hmm, apa dia bersembunyi lagi atau memang dia pergi?" (Ren)
Beberapa saat lalu aku masih bisa merasakan keberadaannya, tapi sekarang tidak.
Apakah dia menggunakan Stealth untuk bersembunyi?
"Gui, apa ada Skill yang dapat mendeteksi musuh yang bersembunyi?" (Ren)
[Detection = 10000 SP, Clairvoyance = 50000 SP, Eye of Providence = 100000 SP]
Mahal...
Tapi, dapat mendeteksi keberadaan musuh memang sebuah skill yang sangat penting karena bisa menyelamatkan nyawa dari serangan tiba-tiba.
"Eye of Providence? Tunggu! Itu adalah mata Dewa, bukan?" (Ren)
Harganya mahal sekali, tidak terbayang berapa orang yang harus aku bunuh untuk mendapatkan mata itu...
[Ya, itu adalah kekuatan mata yang dimiliki oleh para Dewa yang dapat melihat segalanya.]
"Apa aku dapat mendapatkan kekuatan Dewa dari Shop?" (Ren)
[Master bisa mendapatkan kekuatan Dewa dari Shop atau dengan cara membunuh Dewa sekaligus mendapatkan Transformasi menjadi Dewa tersebut. Jika Dewa terbunuh, maka kekuatan Dewa tersebut akan dipindahkan ke orang yang membunuhnya dan orang itu dapat memutuskan untuk menjadi Dewa yang baru atau tidak. Master tidak bisa membeli Transformasi menjadi Dewa di Shop, karena itu diluar kemampuan Sistem.]
Keberadaan Dewa-Dewi di Altergaia memang jelas, karena mereka akan datang jika ada sesuatu yang mengganggu keseimbangan dunia.
Mungkin aku bisa bertemu dengan Dewi itu sekali lagi? Tapi...
"Apa mungkin seseorang dapat membunuh Dewa?" (Ren)
[Beberapa Demon Lord di masa lalu pernah membunuh Dewa dan beberapa di antaranya menjadi Dewa saat ini, para Hero tidak pernah membunuh Dewa karena Manusia memuja Dewa. Demi-Human juga ada yang memuja Dewa, tapi lebih banyak yang memuja Demon Lord.]
Akan sangat menyenangkan jika aku hidup sebagai Dewa.
"Apakah Dewa dapat memiliki lebih dari satu kekuatan?" (Ren)
[Tentu saja, Dewa bisa mendapatkan kekuatan mereka sendiri dengan meningkatkan keDewaan mereka atau dengan mengambil kekuatan Dewa lain.]
Dewa adalah entitas terkuat di dunia ini, jika aku ingin bertahan hidup maka aku harus menjadi yang terkuat.
"Terima kasih Gui, kau memberiku tujuan!" (Ren)
[Master berencana menjadi Dewa?]
"Kenapa tidak? Hidup akan lebih aman jika menjadi Dewa kan?" (Ren)
[Bagaimana caramu agar bisa menjadi dewa?]
"Membunuh Dewa untuk jadi Dewa?" (Ren)
[Master, jika Master membunuh Dewa maka Dewa lain yang merupakan teman dari Dewa itu akan mengincar Master juga, berarti Master akan menjadi musuh dari para Dewa tersebut dan para Dewa tersebut pasti ingin membunuh Master untuk membalaskan dendam temannya.]
"Hmm, tidak masalah!" (Ren)
[Baiklah...]
Tidak masalah jika aku menjadi Dewa dan memiliki Dewa lain sebagai musuh, aku bisa mengalahkan mereka satu per satu karena sesama Dewa, seharusnya kekuatan kami tidak berbeda terlalu jauh.
Sekarang karena aku tidak bisa mendeteksi Yosan, lebih baik aku pergi dari sini agar tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.
Setelah memikirkan berbagaimacam hal, Ren berlari ke arah kota, kemudian melompat ke atas pohon.
Di atas pohon dia berubah menjadi Elang, Ren terbang secepat mungkin ke arah kota.
Setelah terbang sejauh beberapa kilometer, dia turun kemudian berubah menjadi Singa.
Langit semakin gelap, sekarang kira-kira sudah jam 11 malam.
Ren memanjat ke atas pohon besar, kemudian tidur dengan wujud Singa.
♦ ♦ ♦
Pagi telah tiba, matahari bersinar cerah di atas kepala Ren.
Semalaman tidak ada tanda-tanda dari Yosan, sepertinya dia memang sudah pergi dari sini, aku juga tidak merasakan keberadaannya sama sekali sampai sekarang.
Aku baru ingat sesuatu.
"Gui, bukankah aku tidak bisa melihat sesuatu yang harganya di atas jumlah SPku? Kenapa kemarin aku diberitahu Skill yang harganya jauh sekali di atas SPku?" (Ren)
[Karena itu pertanyaan Master, Skill-Skill tersebut tidak akan muncul di shop, Sistem memberitahu Master karena itu sudah tugas Sistem untuk menjawab pertanyaan Master sebagai pemandu Master.]
"Terima kasih, Gui!" (Ren)
[Umm, iya]
Setelah memastikan Yosan tidak mengikutinya, Ren melanjutkan perjalanan ke kota.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Am Doppelganger
FantasySeorang pria tertabrak truk saat dia ingin menyeberang. Saat terbangun dia melihat dewi kematian, sang dewi memberinya kekuatan untuk bisa berubah menjadi apapun. Goblin? Peri? Naga? Bahkan legenda seperti King Arthur? Si Pitung? Semuanya bisa! Deng...