Chapter 42: Dragon Revelation

1.9K 159 4
                                    


Orang yang terjatuh di meja itu menggunakan pakaian pelayan, sepertinya dia adalah seorang pelayan di restoran bintang.

Semua mata di restoran tertuju ke pelayan yang jatuh itu.

"Apa yang terjadi?" (Yaza)

Yaza bertanya sambil melihat pelayan itu.

Tiba-tiba muncul suara seorang pria.

"Maaf! Maaf!"

"Apa yang terjadi?"

"Sepertinya orang yang meminta maaf itu yang menerbangkan pelayan yang terjatuh di situ."

"Tapi kenapa dia minta maaf? Bukanya mereka sedang berkelahi?"

Para pengunjung restoran bertanya-tanya.

Terlihat seorang pria berbadan besar menghampiri pelayan yang terjatuh sambil minta maaf, pria itu membantu pelayan tersebut untuk berdiri.

"Maaf, aku menggunakan tenagaku terlalu besar!"

Pria tersebut terus meminta maaf ke pelayan.

"Haha, tidak apa-apa. Aku lupa kekuatanmu."

Orang itu meminta maaf sambil menyebuhkan pelayan dengan sihirnya, pelayan itu agak terkejut dengan sihir yang digunakan oleh orang itu.

"Tidak kusangka kau bisa menggunakan sihir penyembuhan, haha..."

"Ini hanya sihir penyembuhan tingkat rendah, tidak ada yang bisa dibanggakan. Lagipula aku mendapatkan sihir ini dari sponsorku, haha..."

Ren berpikir sejenak setelah melihat orang itu menggunakan sihir penyembuh, walaupun hanya tingkat rendah tapi sihir penyembuh itu langka, biasanya hanya seorang Priest or job sejenisnya yang dapat menggunakan sihir ini, tapi dilihat dari penampilannya, orang ini jelas bukan Priest atau job sejenisnya.

Jelas dia bukan orang sembarangan, dia bahkan menyebutkan mendapat Skill dari sponsornya, Ren mengambil inisiatif untuk mengobrol dengannya.

"Halo pak, seharusnya anda jangan terlalu kasar pada pelayan. Haha." (Ren)

Ren berbicara diiringi dengan tawa ringan untuk meredakan suasana.

"Haha, maaf telah mengganggu makan siang anda. Sebagai permintaan maaf atas gangguan yang terjadi, saya akan membayar semua makanan yang anda pesan hari ini."

Orang itu berkata dengan sopan kepada Ren, melihat Ren yang masih muda dan sudah berani makan di tempat mahal seperti ini, Ren pasti bukan orang biasa, jadi dia tidak akan memprovokasi Ren.

Pelayan yang terjatuh tadi berbicara kepada Ren.

"Maafkan kelakuan dia tuan, dia adalah teman saya. Kami hanya sedang bermain, tapi dia tidak bisa mengontrol tenaganya yang menyebabkan saya terpental ke arah meja tuan."

Pelayan itu meminta maaf kepada Ren atas masalah yang dibuatnya, pelayan itu beruntung karena pemilik restoran sedang keluar, jika tidak maka dia akan mendapat masalah besar.

"Tidak apa-apa. Silahkan lanjutkan pekerjaan anda, saya ingin mengobrol dengan bapak ini." (Ren)

Ren memalingkan pandangan ke arah orang yang tidak bisa mengontrol tenaganya itu.

"Bagaimana kalau kita mencari meja baru untuk berbincang-bincang?" (Ren)

Orang itu tidak bisa menolak, karena dia telah menghancurkan meja Ren, tentu saja dia harus menerima ajakan Ren.

"Baiklah, kalau begitu bagaimana kalau kita bicara di meja saya? Teman-teman saya sudah menunggu di situ."

Orang itu menunjuk ke arah mejanya.

Dia punya kelompok, sepertinya dia petualang kelas atas.

"Tentu saja!" (Ren)

Ren memanggil Yaza dan Eraki.

"Ayo." (Ren)

"Baik."

Yaza dan Eraki mengikutinya.

Orang itu, Ren, dan kelompoknya pindah ke meja orang itu.

Meja orang itu cukup besar untuk menampung sepuluh orang, Ren dan kelompoknya duduk di meja itu bersama orang itu dan kelompoknya.

Di hadapan Ren ada empat orang asing yang tidak dia kenal.

Orang yang menerbangkan pelayan, dia bertubuh besar dan terlihat atletis, dengan rambut pendeknya yang berwarna coklat.

Di sampingnya ada tiga orang berambut coklat juga, salah satunya seorang wanita.

Mereka saling menatap.

Ren membuka pembicaraan.

"Ehm, apa kalian petualang Rank S?" (Ren)

Dari tenaga yang orang itu gunakan, Ren memperkirakan kelompok mereka setidaknya berisi petualang Rank S.

"Sebelum menjawab pertanyaan itu, sebaiknya kita berkenalan terlebih dahulu. Namaku Wilbert, dan tiga orang temanku ini adalah Stefani, Reft, dan Wordan." (Wilbert)

Wilbert berbicara sambil menunjuk temannya satu per satu.

"Seperti yang anda katakan, kami adalah petualang Rank S. Tapi, aku sendiri sekarang adalah petualang Rank SS. Kelompok kami sering dikenal dengan nama Dragon Revelation, mungkin anda pernah mendengarnya?" (Wilbert)

Tiga orang Rank S dan satu Rank SS?

Tidak aku sangka, aku akan bertemu orang sehebat mereka.

Walaupun dia orang yang hebat, tetapi dia masih sopan pada orang sepertiku.

Tapi sayangnya aku tidak tahu tentang kelompok mereka, tentu saja aku tidak tahu, aku baru saja sampai di dunia ini satu bulan yang lalu!

Ren tidak punya ide siapa mereka, tapi berbeda dengan Yaza.

Siapa petualang yang tidak kenal kelompok Dragon Revelation?

Semua petualang pasti mengenal mereka!

Wajah Yaza menunjukan bahwa dia mengagumi mereka.

"Tolong jangan terlalu sopan, aku jadi merasa tidak enak..." (Ren)

Melihat lawan bicaranya yang terlalu sopan padanya padalah posisi mereka lebih tinggi, Ren merasa tidak nyaman.

"Haha, baiklah nak. Ngomong-ngomong kalian siapa?" (Wilbert)

"Kami petualang Rank A!" (Yaza)

Tiba-tiba Yaza menjawab pertanyaan dengan semangat, Ren bahkan tidak sempat mendahuluinya.

"Hoho, di usia kalian yang masih muda ini, kalian telah menjadi petualang Rank A?" (Stefani)

Melihat wanita dari pihak lawan bicaranya ikut bicara, Stefani akhirnya ikut bicara juga.

Akhirnya pembicaraan mulai berjalan dengan baik, dan mereka saling bercerita tentang pengalaman mereka selama menjadi petualang.

Membangun hubungan dengan Manusia yang memiliki kekuatan adalah hal yang bagus, selama mereka tidak menghalangi jalan Ren, Ren dapat memanfaatkan mereka sebaik mungkin, dan jika mereka ingin menjadi teman Ren, tentu saja Ren akan menerimanya.

I Am DoppelgangerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang